Apa Saja Tanda-Tanda Trigliserida Tinggi yang Harus Kamu Waspadai?

Apa Saja Tanda-Tanda Trigliserida Tinggi yang Harus Kamu Waspadai?

Share

Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang memiliki peran penting sebagai penyedia energi bagi tubuh. Trigliserida juga merupakan molekul lemak yang terdiri dari gliserol dan tiga asam lemak. Molekul ini disimpan di jaringan lemak tubuh sebagai cadangan energi. Setelah makan, tubuh mengubah kalori berlebih menjadi trigliserida untuk disimpan. Ketika energi dibutuhkan, trigliserida dilepaskan untuk digunakan oleh sel-sel tubuh.

Dilansir dari Jurnal di American Heart Association, kadar trigliserida yang normal adalah di bawah 150 mg/dL. Jika kadar mencapai 200 mg/dL atau lebih, hal ini dianggap tinggi, perlu diatasi dan bila terus menerus tinggi dan tidak bisa dikontrol, akan memerlukan perhatian medis, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Apa Saja Tanda-Tanda Trigliserida Tinggi yang Perlu Dikenali?

Beberapa trigliserida tinggi meliputi:

1. Penumpukan Lemak di Sekitar Perut

Penumpukan lemak viseral yang berlebihan sering kali menjadi indikator kadar trigliserida tinggi. Lemak ini tidak hanya memengaruhi penampilan fisik tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penumpukan lemak di sekitar perut juga berhubungan dengan resistensi insulin, yang dapat memperburuk kondisi metabolisme tubuh.

2. Xanthoma 

Sering merasa risih dan terganggu dengan bintil-bintil putih kuning dekat mata, leher atau berbagai bagian tubuh lain? Timbunan lemak di bawah kulit yang berbentuk seperti benjolan kecil berwarna kuning. Xanthoma biasanya muncul di area seperti siku, lutut, tangan, atau kelopak mata. Kondisi ini tidak hanya menjadi tanda kosmetik tetapi juga menandakan adanya gangguan metabolisme lipid dalam tubuh yang perlu ditangani secara serius.

3. Nyeri Dada 

Gejala ini dapat muncul jika trigliserida tinggi menyebabkan plak menumpuk di dinding arteri pembuluh darah, yang dapat menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini sering menjadi tanda awal penyakit jantung koroner bila banyak sumbatan di pembuluh darah kapiler jantung. Jika nyeri dada ini tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi serangan jantung.

4. Kesulitan Bernapas 

Bisa terjadi akibat komplikasi terkait penyakit jantung, terutama jika aliran darah terganggu dan menyebabkan tekanan pada sistem pernapasan. Kesulitan bernapas juga dapat menjadi tanda kegagalan fungsi organ lain yang berhubungan dengan kadar trigliserida tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa trigliserida tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang nyata, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Trigliserida Tinggi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar trigliserida meliputi:

1. Pola Makan Tinggi Karbohidrat dan Lemak 

Konsumsi berlebihan makanan tinggi gula dan lemak trans dapat meningkatkan penimbunan dan kadar trigliserida dalam darah dan jaringan. Kebiasaan ini tidak hanya menyebabkan lonjakan trigliserida tetapi juga memicu kenaikan berat badan, yang memperburuk kondisi metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Mengenal Lemak Trans dan Dampaknya bagi Tubuh

2. Kurangnya Aktivitas Fisik 

Gaya hidup yang tidak aktif memperlambat metabolisme lemak dalam tubuh, sehingga pemakaian lemak sebagai sumber tenaga berkurang. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki atau olahraga ringan, dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi kadar trigliserida.

3. Kondisi Medis 

Obesitas, diabetes tipe 2, dan hipotiroidisme sering dikaitkan dengan trigliserida tinggi. Kondisi-kondisi ini memengaruhi cara tubuh mengolah lemak, sehingga meningkatkan risiko penumpukan trigliserida dalam darah.

4. Konsumsi Alkohol Berlebihan 

Alkohol meningkatkan produksi trigliserida di hati. Bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat berkontribusi terhadap peningkatan trigliserida pada individu yang sudah memiliki risiko tinggi.

5. Faktor Genetik 

Riwayat keluarga juga berperan dalam meningkatkan risiko trigliserida tinggi. Jika anggota keluarga memiliki riwayat trigliserida tinggi, kemungkinan besar Anda juga memiliki risiko lebih tinggi dan perlu lebih waspada dalam mengelola gaya hidup. Namun, juga ada kondisi genetik tertentu yang menyebabkan kemampuan tubuh menyimpan lemak sangat rendah atau terganggu, sehingga lemak terutama trigliserida selalu tinggi di darah walaupun gaya hidup sehat. Hal ini memerlukan perhatian dan terapi khusus.

Cara Mengecek Kadar Trigliserida 

Untuk mengetahui kadar trigliserida, dokter biasanya merekomendasikan tes darah yang disebut profil lipid. Berikut langkah-langkah pemeriksaan:

1. Puasa 

Pasien diminta untuk tidak makan atau minum apapun kecuali air selama 8-12 jam sebelum tes. Puasa ini penting untuk memastikan hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang baru saja dikonsumsi. Kadar trigliserida dapat meningkat sementara setelah makan, sehingga puasa membantu mendapatkan hasil yang akurat.

2. Pengambilan Sampel Darah 

Sampel darah diambil untuk dianalisis di laboratorium. Proses ini biasanya dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke pembuluh darah di lengan, dan pengambilan darah hanya memakan waktu beberapa menit. Proses ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan.

3. Interpretasi Hasil

  • Normal: <150 mg/dL. Ini menunjukkan kadar trigliserida yang sehat dan tidak berisiko.
  • Batas Tinggi: 150-199 mg/dL. Kondisi ini memerlukan perhatian untuk menghindari lonjakan lebih lanjut.
  • Tinggi: 200-499 mg/dL. Risiko penyakit kardiovaskular meningkat pada kategori ini.
  • Sangat Tinggi: ≥500 mg/dL. Kadar ini memerlukan penanganan segera karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pankreatitis.

Menjaga kadar trigliserida dalam batas normal penting untuk mencegah komplikasi. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres adalah beberapa cara efektif untuk menjaga keseimbangan trigliserida.

Baca juga: 4 Jenis Cek Gula Darah, Perlu yang Mana?

Risiko Kesehatan dari Trigliserida Tinggi 

Trigliserida tinggi yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

1. Penyakit Jantung 

Tingginya kadar trigliserida dapat memicu aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan arteri. Aterosklerosis ini dapat mengurangi aliran darah ke jantung, meningkatkan risiko serangan jantung. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang pada sistem kardiovaskular.

2. Stroke

Plak yang terbentuk di arteri meningkatkan risiko stroke. Penyumbatan ini dapat memotong suplai darah ke otak, menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak, atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

3. Pankreatitis Akut

Trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan peradangan pada pankreas. Kondisi ini dapat disertai dengan nyeri perut yang parah, mual, dan muntah. Jika tidak segera dirawat, pankreatitis akut dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti infeksi atau kerusakan permanen pada pankreas

Selain penyakit utama, trigliserida tinggi juga dapat memengaruhi fungsi hati dan ginjal. Penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) adalah salah satu komplikasi yang sering dikaitkan dengan kondisi ini. Kadar trigliserida yang tidak terkendali juga dapat memperburuk diabetes.

Trigliserida tinggi adalah kondisi yang sering kali tidak disadari tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Melakukan pemeriksaan darah secara rutin, mengadopsi gaya hidup sehat, dan berkonsultasi dengan dokter adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kadar trigliserida dalam rentang normal. Dengan memahami tanda-tanda trigliserida tinggi dan faktor risikonya, Anda dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan kondisi ini.

Baca juga: Dr. Yeoh Joon Kuan: Top Dokter Spesialis Jantung di Island Hospital

Jika Anda mengalami trigliserida tinggi, segera berkonsultasi dengan dokter. Di Kavacare, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terbaik di rumah sakit terpilih. Kami bisa bantu jadwalkan untuk pemeriksaan, konsultasi dan berobat di berbagai rumah sakit di Indonesia dan luar negeri. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.

Sumber: 

  1. High Blood Triglycerides – National Hearth, Lung, and Blood Institute. https://www.nhlbi.nih.gov/health/high-blood-triglycerides. Diakses pada 23 Januari 2025. 
  2. Triglycerides: A new Frontier in Detecting and Treating Disease – National Hearth, Lung, and Blood Institute. https://www.nhlbi.nih.gov/news/2023/triglycerides-new-frontier-detecting-and-treating-disease. Diakses pada 23 Januari 2025. 
  3. What Are Triglycerides – WebMd. https://www.webmd.com/cholesterol-management/high-triglycerides-what-you-need-to-know. Diakses pada 23 Januari 2025. 
  4. High Triglycerides: What You Need to Know. https://www.webmd.com/cholesterol-management/high-triglycerides-what-you-need-to-know. Diakses pada 23 Januari 2025. 
  5. HDL (Good), LDL (Bad) Cholesterol and Triglycerides – American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/hdl-good-ldl-bad-cholesterol-and-triglycerides. Diakses pada 23 Januari 2025.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare