Transplantasi sumsum tulang belakang (bone marrow transplant/BMT) adalah prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak atau tidak berfungsi dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang adalah jaringan lunak di dalam tulang yang memproduksi sel darah, termasuk sel darah merah (yang membawa oksigen), sel darah putih (yang melawan infeksi), dan trombosit (yang membantu pembekuan darah). Transplantasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan penyakit yang memengaruhi fungsi sumsum tulang atau sistem kekebalan tubuh.
Kenapa Harus Melakukan Transplantasi Sumsum Tulang Belakang?
Transplantasi sumsum tulang belakang dilakukan untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak atau tidak berfungsi dengan sumsum tulang yang sehat. Prosedur ini bisa menjadi pilihan pengobatan yang menyelamatkan nyawa, terutama bagi pasien dengan kondisi medis yang serius, seperti kanker darah atau gangguan sistem kekebalan. Berikut beberapa alasan mengapa transplantasi sumsum tulang belakang diperlukan:
1. Pengobatan untuk Penyakit Kanker Darah
Transplantasi sumsum tulang sering digunakan untuk pasien yang menderita kanker darah, seperti:
- Leukemia: Pada leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah yang tidak normal, yang mengganggu produksi sel darah sehat. Transplantasi sumsum tulang menggantikan sel yang rusak dengan yang sehat.
- Limfoma: Limfoma adalah kanker sistem limfatik yang dapat memengaruhi sumsum tulang. Setelah perawatan seperti kemoterapi, transplantasi sumsum tulang dapat membantu memulihkan kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah yang sehat.
- Multiple Myeloma: Kanker ini memengaruhi sel plasma dalam sumsum tulang, dan transplantasi sumsum tulang dapat membantu menggantikan sel-sel yang terkena kanker dengan sel-sel sehat.
2. Memperbarui Sumsum Tulang yang Rusak Akibat Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radiasi, dapat merusak sumsum tulang, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi sel darah dengan baik. Transplantasi sumsum tulang memungkinkan sumsum tulang yang sehat ditanam kembali setelah pengobatan kanker agresif, membantu pasien pulih lebih cepat dan mengembalikan fungsi sumsum tulang.
3. Mengobati Gangguan Darah
Beberapa kondisi yang memengaruhi produksi sel darah dapat diatasi dengan transplantasi sumsum tulang, seperti:
- Anemia Aplastik: Kondisi di mana sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah yang memadai.
- Thalassemia dan Anemia Sel Sabit: Gangguan darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah tidak berfungsi dengan baik atau memiliki bentuk abnormal. Transplantasi sumsum tulang dapat memperbaiki produksi sel darah yang sehat.
4. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Beberapa pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti imunodefisiensi bawaan, membutuhkan transplantasi sumsum tulang untuk memperbaiki kemampuan tubuh melawan infeksi. Dengan mengganti sumsum tulang yang bermasalah, pasien dapat memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dan berfungsi normal.
5. Mengatasi Gagal Sumsum Tulang
Jika sumsum tulang berhenti berfungsi atau rusak karena penyakit atau perawatan medis, transplantasi sumsum tulang bisa menjadi solusi untuk menggantikan sumsum tulang yang gagal dengan sumsum tulang yang sehat, memungkinkan tubuh untuk kembali memproduksi sel darah dengan normal.
6. Alternatif untuk Perawatan Lain yang Tidak Berhasil
Pada beberapa kasus, seperti leukemia atau limfoma yang sudah menjalani beberapa pengobatan tanpa hasil, transplantasi sumsum tulang dapat menjadi pilihan terakhir yang dapat memberikan peluang kesembuhan yang lebih tinggi.
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Jenis-Jenis Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Ada dua jenis utama transplantasi sumsum tulang belakang:
1. Transplantasi Autologus
Pada transplantasi sumsum tulang belakang autologus, sel-sel induk diambil dari tubuh pasien sendiri sebelum mereka menjalani perawatan intensif seperti kemoterapi atau radiasi yang dapat merusak sumsum tulang. Sel-sel ini kemudian dikembalikan ke tubuh pasien setelah perawatan untuk membantu regenerasi sumsum tulang dan produksi sel darah.
2. Transplantasi Alogenik
Pada transplantasi sumsum tulang belakang alogenik, sel-sel induk berasal dari donor, yang bisa saja anggota keluarga yang memiliki kecocokan genetik atau donor yang tidak memiliki hubungan keluarga. Sel-sel donor ini digunakan untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak atau yang telah dihancurkan oleh penyakit atau pengobatan.
Transplantasi Haploidentik untuk Penyakit Darah
Transplantasi haploidentik adalah jenis transplantasi untuk menggantikan sel-sel abnormal di sumsum tulang untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Sel induk hematopoietik dapat berasal dari sumsum tulang, darah periferi, atau darah tali pusat.
Pendonor dan penerima berbagi sekitar 50% dari marker genetik yang diperlukan, yang berbeda dengan transplantasi alogenik tradisional di mana diperlukan kecocokan penuh, misalnya salah satu orang tua (ayah atau ibu, atau sepupu)
Prosedur Transplantasi Haploidentik
Tahap pertama transplantasi haploidentik adalah pemeriksaan kesehatan untuk pasien. Pasien memerlukan serangkaian tes, seperti tes darah untuk infeksi, kondisi jantung, rontgen dada, tes fungsi hati dan ginjal, pemeriksaan pendengaran dan penglihatan, serta pemeriksaan sumsum tulang belakang dan cairan serebrospinal, untuk memastikan bahwa mereka siap untuk transplantasi.
Transplantasi sel punca haploidentik dimulai dengan memasukkan sel donor ke dalam pembuluh darah pasien melalui kateter vena sentral, seperti transfusi darah. Kondisi serta tanda-tanda vital pasien akan dipantau secara ketat selama proses transplantasi. Sel punca yang didonorkan akan memasuki aliran darah dan sumsum tulang pasien, di mana sel tersebut dapat tumbuh menjadi berbagai jenis sel darah yang sehat dan berfungsi penuh. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 2-3 minggu.
Pasien akan dipantau secara ketat dan diobati jika ada kemungkinan komplikasi yang berkembang selama perawatan. Obat-obatan akan diberikan melalui kateter vena sentral, seperti antibiotik, komponen darah yang disiapkan secara khusus, obat perangsang limfosit, dan imunosupresan untuk mencegah Penyakit Graft Versus Host (GVHD).
Baca juga: Transplantasi Sumsum Tulang: Prosedur, Risiko, dan Estimasi Biaya [2024]
Perawatan Pasca Transplantasi Haploidentik
Pemulihan setelah transplantasi sel punca haploidentik merupakan proses yang panjang dan memerlukan masa pemulihan di rumah dan rumah sakit. Setelah transplantasi haploidentik, pasien akan menghabiskan sekitar 40 hari di rumah sakit atau pusat transplantasi di bawah pengawasan medis yang ketat. Biasanya dilakukan pengawasan di ruang perawatan intensif atau ICU.
Diperlukan waktu sekitar dua hingga enam minggu setelah prosedur agar sel-sel baru dapat melekat. Ini berarti sel-sel tersebut mulai bereproduksi di dalam tubuh dan menciptakan sel-sel baru yang sehat. Antibiotik perlu diberikan untuk mengurangi risiko infeksi.
Setelah pasien kembali ke rumah dari rumah sakit, diperlukan waktu setidaknya enam bulan atau lebih untuk menormalkan kembali fungsi sistem kekebalan tubuh dan kadar hitung darah normal.
Prosedur Transplantasi Sumsum Tulang Belakang di Bangkok Hospital
Prosedur transplantasi sumsum tulang belakang di Bangkok Hospital telah memenuhi standar internasional, termasuk ruang bertekanan positif yang dilengkapi filter HEPA untuk mencegah infeksi pada pasien dengan gangguan kekebalan tubuh. Hal ini mengurangi risiko tertular infeksi baik bagi pasien transplantasi maupun pasien yang menerima kemoterapi dosis tinggi.
Pasien akan mendapat konsultasi dan perawatan dari tim dokter hematologi dan onkologi. Konsultasi dan uji HLA juga diterapkan dalam transplantasi haploidentik.
Rekomendasi Dokter di Bangkok Hospital
Berikut ini adalah rekomendasi dokter transplantasi sumsum tulang belakang di Bangkok Hospital, antara lain:
- Dr. Suradej Hongeng
- Dr. Pongpak Pongphitcha
- Dr. Sarij Srisuparp
Kavalink menyediakan layanan konsultasi medis jika ingin melakukan transplantasi sumsum tulang belakang di Bangkok Hospital. Jika ingin mengetahui info selengkapnya, silahkan hubungi WhatsApp Kavalink di nomor 0811-1446-777.
Sumber:
- Prosedur Transplantasi Haploidentikal – Bangkok Hospital. https://www.bangkokhospital.com/en/content/haploidentical-transplant-treatment-of-blood-diseases-and-cancers-in-children. Diakses pada 2 September 2024.
- Perawatan paska transplantasi haploidentikal – City of Hope. https://www.cityofhope.org/clinical-program/bone-marrow-and-blood-stem-cell-transplants/haploidentical-transplant#:~:text=During%20a%20haploidentical%20transplant%2C%20stem,Lymphoma. Diakses pada 2 September 2024.
- Apa itu transplantasi haploidentikal? – NMDP. https://www.nmdp.org/patients/understanding-transplant/haploidentical-transplant. Diakses pada 2 September 2024.
- Rekomendasi Dokter Transplantasi Sumsum Tulang Belakang di Bangkok Hospital – Bangkok Hospital. https://www.bangkokhospital.com/en/doctor/dr-suradej-hongeng. Diakses pada 2 September 2024.
- Transplantasi Sumsum Tulang dalam Pengobatan Leukemia dan Limfoma – Leukemia & Lymphoma Society. https://www.lls.org/search?search=leukimia. Diakses pada 6 September 2024.