Setiap orang pasti pernah mengalami stres, entah sekali atau bahkan lebih dalam hidup mereka. Stres bisa dipicu oleh berbagai hal yang berbeda-beda bagi setiap individu. Apa yang menyebabkan kondisi ini pada seseorang mungkin tidak berdampak sama pada orang lain. Selain itu, cara setiap orang merespons dan merasakannya juga bisa berbeda. Jika Anda berpikir bahwa kondisi ini hanya disebabkan oleh peristiwa negatif, perlu diketahui bahwa peristiwa besar yang membahagiakan juga dapat memicu stres, seperti pernikahan, promosi jabatan, atau pindah ke rumah baru.
Namun, tahukah Anda bahwa mengalami kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan jantung Anda? Ketika Anda mengalami kecemasan mendalam, jantung Anda bisa berdetak lebih cepat dan tekanan darah pun meningkat. Jika Anda sudah memiliki penyakit jantung, kondisi ini bisa memperburuk kondisi Anda, bahkan mengganggu aliran darah ke jantung.
Apa Penyebab Umum Stres?
Mengalami kondisi ini adalah hal yang wajar dalam kehidupan, dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik fisik maupun emosional. kecemasan fisik bisa disebabkan oleh kurang tidur atau sakit, sedangkan kecemasan emosional bisa muncul akibat masalah keuangan, kehilangan orang yang terkasih, atau peristiwa besar lainnya. Beberapa penyebab stres yang sering terjadi antara lain:
1. Beban Pekerjaan yang Berat
Dapat menimbulkan stres karena individu merasa tertekan untuk memenuhi harapan atau tenggat waktu yang sulit dicapai. Hal ini bisa membuat seseorang merasa kewalahan dan kesulitan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
2. Lingkungan Kerja yang Tidak Nyaman
Bisa menciptakan gangguan kecemasan karena tidak adanya dukungan dari rekan kerja atau atasan, serta kondisi fisik yang buruk, seperti ruang kerja yang sempit atau bising. Ini dapat membuat pekerjaan terasa lebih berat dan menambah ketegangan mental.
3. Ketidakpastian Mengenai Masa Depan atau Karir
Bisa memicu kecemasan karena rasa takut terhadap perubahan atau ketidakmampuan untuk merencanakan langkah selanjutnya dengan jelas. Ketika seseorang merasa tidak yakin tentang karir atau tujuan hidupnya, hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas yang berkepanjangan.
4. Masalah Emosional, Seperti Kecemasan dan Depresi
Dapat meningkatkan tingkat kecemasan karena emosi yang tidak terkelola dengan baik dapat mengganggu kesejahteraan mental dan fisik. Kecemasan emosional ini sering kali datang bersamaan dengan perasaan tertekan dan kesulitan untuk mengatasi tantangan sehari-hari.
Baca juga: Penyakit Jantung di Usia Muda: Fakta yang Harus Diketahui dan Cara Menghadapinya
Hubungan antara Stres dan Penyakit Jantung
Stres bukan hanya berdampak pada kesejahteraan mental, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik Anda, terutama jantung. Reaksi tubuh terhadap kecemasan dapat menyebabkan berbagai perubahan fisiologis yang, jika terjadi secara terus-menerus, dapat merusak jantung Anda. Berikut adalah beberapa cara stres dapat mempengaruhi kesehatan jantung Anda:
1. Pelepasan Hormon Kortisol
Ketika seseorang mengalami kecemasan, otak mengaktifkan bagian yang disebut amigdala, yang berperan dalam merespons ancaman. Amigdala kemudian memicu pelepasan hormon kortisol, yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi tekanan. Namun, jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu lama, hormon kortisol ini dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak tubuh, tekanan darah tinggi, serta resistensi insulin, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.
2. Peningkatan Tekanan Darah dan Denyut Jantung
Kondisi kecemasan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung secara sementara sebagai respons tubuh terhadap ancaman. Meskipun reaksi ini bersifat alami, jika terjadi terus-menerus, dapat memberikan tekanan berlebihan pada jantung dan pembuluh darah, yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, seperti hipertensi atau bahkan serangan jantung.
3. Peradangan pada Arteri
Stres kronis dapat menyebabkan peradangan pada arteri, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Peradangan ini mengarah pada penebalan dinding arteri dan mengganggu aliran darah yang lancar. Akibatnya, ini dapat meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu penumpukan plak pada pembuluh darah yang dapat menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
4. Penggumpalan Darah
Kecemasan yang berkepanjangan dapat merangsang sistem pembekuan darah tubuh, yang menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang tidak diinginkan. Gumpalan darah ini dapat menyumbat pembuluh darah yang menuju jantung atau otak, yang berisiko menyebabkan serangan jantung atau stroke. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama bagi orang yang sudah memiliki masalah jantung sebelumnya.
5. Meningkatkan Risiko Aterosklerosis
Semua reaksi tubuh terhadap gangguan kecemasan termasuk peningkatan kortisol, peradangan, dan penggumpalan darah berkontribusi pada terjadinya aterosklerosis, yakni penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan plak lemak. Aterosklerosis ini merupakan faktor utama penyebab serangan jantung dan stroke, kondisi yang dapat mengancam jiwa jika tidak dikelola dengan baik.
5. Perubahan Besar dalam Hidup
Dapat menyebabkan stres karena peristiwa-peristiwa ini melibatkan adaptasi besar dalam hidup yang mengubah rutinitas dan ekspektasi. Meskipun perubahan ini bisa positif, tetapi mereka tetap menuntut energi fisik dan mental yang besar, yang sering kali memicu stres.
Baca juga: 5 Langkah Mengatasi Stress pada Lansia
Cara Mengelola Stres dengan Sederhana
Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Beberapa orang bisa langsung merespons dengan keras, sementara yang lain mungkin tampak lebih santai. Jika Anda termasuk orang yang mudah merespons stres dengan kuat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampaknya. Berikut beberapa cara untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan jantung:
1. Berolahraga secara Teratur
Olahraga dapat membantu mengurangi efek negatif stres pada tubuh. Untuk kesehatan jantung, usahakan untuk berolahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu. Olahraga juga membantu mengontrol berat badan, kolesterol, dan tekanan darah, yang semuanya dapat mengurangi dampak buruk stres pada tubuh. Selain itu, olahraga juga dapat meredakan kecemasan yang disebabkan oleh stres.
2. Memiliki Dukungan Sosial yang Kuat
Memiliki orang-orang yang mendukung Anda, seperti pasangan, keluarga, atau teman dekat, dapat mengurangi tingkat stres dan risiko penyakit jantung. Dukungan sosial yang kuat membantu Anda merasa lebih tenang dan dapat mengurangi kecemasan. Kurangnya dukungan ini justru dapat meningkatkan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok atau konsumsi alkohol, yang dapat memperburuk kondisi ini.
3. Mendapatkan Penanganan Profesional
Gangguan kecemasan yang berlangsung lama dan tidak tertangani dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam untuk membantu meredakan kondisi ini. Hindari konsumsi alkohol, tembakau, atau kafein, yang justru dapat memperburuk kecemasan dan stres Anda. Jika kondisi kecemasan Anda sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk menemui tenaga profesional yang bisa membantu Anda mengelola stres dengan lebih baik.
4. Mengurangi Beban Stres di Tempat Kerja
Stres pekerjaan bisa sangat memengaruhi kesehatan Anda jika tidak ditangani dengan baik dan Anda merasa terlalu banyak tekanan, coba temukan cara untuk mendapatkan kendali atas situasi tersebut. Cobalah mengambil waktu untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca, berjalan kaki, atau berolahraga. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu untuk diri sendiri sangat penting untuk mengurangi kecemasan.
Jika Anda merasa kesulitan mengelola stres dan khawatir akan dampaknya pada kesehatan jantung Anda, penting untuk mencari bantuan. Kecemasan yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung, dan penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegahnya. Jika Anda membutuhkan bantuan untuk mengatasi atau mencari perawatan medis untuk penyakit jantung, Kavacare siap membantu Anda. Kami dapat membantu Anda membuat janji dengan dokter terbaik di rumah sakit terkemuka, memastikan Anda mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kebutuhan. Jangan biarkan stres mengendalikan hidup Anda, dapatkan perawatan yang Anda butuhkan dan jaga kesehatan jantung Anda.
Baca juga: Berobat Jantung ke Luar Negeri: Cara dan Estimasi Biaya
Dengan mengelola kondisi kecemasan secara efektif dan mencari bantuan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan jantung Anda dan hidup dengan lebih sehat dan bahagia.
Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter terkait gangguan kecemasan terhadap kondisi penyakit Jantung Anda, Kavacare dapat membantu membuat janji temu dengan dokter terbaik di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.
Sumber:
- Stress Can Increase Your Risk for Heart Disease – Health Encyclopedia – University of Rochester Medical Center. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2171#:~:text=The%20hormone%20cortisol%20is%20released,risk%20factors%20for%20heart%20disease. Diakses pada 10 Januari 2025.
- Risk Factors for Heart Disease: Don’t Underestimate Stress | Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/risk-factors-for-heart-disease-dont-underestimate-stress. Diakses pada 10 Januari 2025.
- The Impact of Mental Stress on Cardiovascular Health—Part II – PMC. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9369438/. Diakses pada 10 Januari 2025.
- Relation between resting amygdalar activity and cardiovascular events: a longitudinal and cohort study – PMC. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7864285/. Diakses pada 10 Januari 2025.
- Common Causes of Stress & Their Effect on Your Health. https://www.webmd.com/balance/causes-of-stress. Diakses pada 10 Januari 2025.