Menjaga kesehatan adalah hal yang sangat penting, terutama bagi para pria. Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah dengan melakukan Medical Check Up (MCU) secara berkala. Bagi para pria, Medical Check Up dapat memberikan informasi yang berharga tentang kondisi tubuh mereka, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi potensi risiko kesehatan, serta memungkinkan tindakan pencegahan dini yang dapat dilakukan. Berikut penjelasan rangkaian Medical Check Up untuk pria.
Mengapa Perlu Medical Check Up Rutin untuk Pria?
Medical Check Up (MCU) rutin penting bagi pria karena dapat membantu dalam mendeteksi dini penyakit atau kondisi medis yang mungkin tidak menunjukkan gejala pada tahap awalnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa MCU rutin diperlukan bagi pria:
1. Pencegahan Penyakit
MCU rutin dapat membantu dalam mendeteksi faktor risiko penyakit yang umum pada pria, seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, kanker prostat, dan penyakit menular seksual. Dengan mengetahui kondisi kesehatan secara dini, tindakan pencegahan yang tepat dapat diambil untuk menghindari perkembangan penyakit yang lebih serius.
2. Deteksi Dini Kanker
MCU dapat melibatkan pemeriksaan seperti tes darah, tes urine, dan tes pencitraan. Tes ini dapat membantu dalam mendeteksi dini adanya tanda-tanda kanker, termasuk kanker prostat, kanker testis, dan kanker kolorektal. Deteksi dini kanker memungkinkan penanganan lebih awal dan peningkatan peluang kesembuhan.
3. Pengendalian Kesehatan Seksual
MCU rutin juga penting untuk pria yang aktif secara seksual, terutama yang dengan risiko tinggi, misalnya sering berganti pasangan, melalukan hubungan seksual sesama jenis dan menggunakan obat-obatan jenis narkotika suntik. Tes untuk penyakit menular seksual, seperti HIV, sifilis, atau klamidia, dapat membantu mengidentifikasi infeksi atau penyakit yang mungkin tidak menunjukkan gejala.
Dengan mengetahui status kesehatan seksual mereka, pria dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dan pasangan mereka.
4. Memantau Kesehatan Umum
MCU rutin dapat memberikan gambaran keseluruhan tentang kesehatan umum pria. Ini termasuk memantau tekanan darah, kolesterol, fungsi hati, fungsi ginjal, dan tingkat gula darah. Dengan mengidentifikasi ketidaknormalan atau perubahan dalam parameter-parameter ini, tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat dapat diambil untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
5. Menjaga Kesehatan Mental
MCU juga dapat melibatkan penilaian kesehatan mental, terutama untuk mengidentifikasi gangguan kecemasan, depresi, atau stres yang berlebihan. Merawat kesehatan mental penting bagi pria agar dapat mengatasi tekanan dan stres sehari-hari, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Baca Juga: Perlukah Melakukan Medical Check Up Teratur?
Jenis Medical Check Up untuk Pria Usia 18-39 Tahun
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah Anda sebaiknya diperiksa setidaknya sekali dalam 3 hingga 5 tahun jika:
- Tekanan darah Anda berada dalam rentang normal (tekanan sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm Hg).
- Anda tidak memiliki risiko faktor penyebab tekanan darah tinggi.
2. Pemeriksaan Kadar Kolesterol
- Skrining kadar kolesterol sebaiknya dimulai pada usia 35 tahun bagi pria tanpa faktor risiko penyakit jantung koroner yang diketahui.
- Mulai usia 20 tahun bagi pria dengan faktor risiko penyakit jantung koroner yang diketahui.
- 5 tahun untuk pria dengan kadar kolesterol normal.
- Interval yang lebih pendek jika terjadi perubahan gaya hidup (termasuk penambahan berat badan dan pola makan).
- Interval yang lebih pendek jika Anda memiliki diabetes, penyakit jantung, masalah ginjal, atau kondisi lainnya.
3. Pemeriksaan Diabetes
- Anda sebaiknya diperiksa diabetes mulai usia 35 tahun, kemudian diulang setiap 3 tahun jika Anda tidak memiliki faktor risiko diabetes.
- Pemeriksaan mungkin perlu dimulai lebih awal dan diulang lebih sering jika Anda memiliki faktor risiko diabetes lainnya, seperti memiliki anggota keluarga dekat yang menderita diabetes.
- Anda mengalami kelebihan berat badan atau kegemukan.
- Anda memiliki tekanan darah tinggi, prediabetes, atau riwayat penyakit jantung.
4. Pemeriksaan Gigi
Perlu melakukan kunjungi dokter gigi yang dilakukan setidaknya sekali hingga dua kali dalam setahun. Dokter gigi akan mengevaluasi apakah Anda perlu melakukan kunjungan lebih sering.
5. Pemeriksaan Mata
Jika Anda mengalami masalah penglihatan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata setiap 2 tahun, atau lebih sering sesuai anjuran penyedia layanan kesehatan Anda. Jika Anda memiliki diabetes, lakukan pemeriksaan retina (bagian belakang mata) setidaknya setahun sekali.
6. Pengecekan Penyakit Menular
- Semua orang dewasa berusia 18 hingga 79 tahun disarankan untuk melakukan tes hepatitis C paling tidak sekali seumur hidup.
- Semua orang berusia 15 hingga 65 tahun disarankan untuk melakukan tes human immunodeficiency virus (HIV) minimal sekali.
- Berdasarkan gaya hidup dan riwayat medis Anda, Anda mungkin perlu diperiksa untuk penyakit menular seperti sifilis, klamidia, dan infeksi lainnya.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker
Jenis Medical Check Up untuk Pria Usia 40-64 Tahun
Di bawah ini adalah jenis medical check up untuk pria usia 40-64 Tahun:
1. Skrining Tekanan Darah
Lakukan pemeriksaan tekanan darah minimal sekali setiap tahun. Perhatikan pemberitahuan mengenai skrining tekanan darah di wilayah Anda.
2. Skrining Kolesterol
- Usia 45 tahun bagi pria yang tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner yang diketahui.
- Setiap 5 tahun bagi pria dengan kadar kolesterol normal.
- Lebih sering jika ada perubahan gaya hidup (termasuk peningkatan berat badan dan perubahan pola makan).
- Lebih sering jika Anda memiliki diabetes, penyakit jantung, masalah ginjal, atau kondisi lainnya.
3. Skrining Kanker Usus Besar
Jika Anda berusia di bawah 45 tahun, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang skrining kanker usus besar. Anda mungkin perlu menjalani skrining jika memiliki riwayat keluarga yang kuat terkait kanker usus besar atau polip. Skrining juga dapat dipertimbangkan jika Anda memiliki faktor risiko lain seperti riwayat penyakit radang usus atau polip.
4. Skrining Gigi
Lakukan pemeriksaan gigi setidaknya sekali atau dua kali setiap tahun. Dokter gigi akan mengevaluasi apakah Anda perlu kunjungan yang lebih sering.
5. Skrining Diabetes
Semua orang dewasa tanpa faktor risiko diabetes disarankan untuk melakukan skrining mulai usia 35 tahun, dan diulang setiap 3 tahun. Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes, seperti riwayat keluarga dengan diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, prediabetes, atau riwayat penyakit jantung, mungkin perlu melakukan skrining dengan frekuensi yang lebih sering.
6. Skrining Mata
Lakukan pemeriksaan mata setiap 2 hingga 4 tahun pada usia 40 hingga 54 tahun, dan setiap 1 hingga 3 tahun pada usia 55 hingga 64 tahun. Penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merekomendasikan pemeriksaan mata yang lebih sering jika Anda memiliki masalah penglihatan atau risiko terkena glaukoma. Lakukan pemeriksaan mata yang mencakup pemeriksaan retina (bagian belakang mata) setidaknya setiap tahun jika Anda memiliki diabetes.
7. Skrining Penyakit Menular
- Skrining hepatitis C: semua orang dewasa usia 18 hingga 79 tahun disarankan untuk mendapatkan tes satu kali untuk hepatitis C.
- Skrining human immunodeficiency virus (HIV): semua orang usia 15 hingga 65 tahun disarankan untuk mendapatkan tes satu kali untuk HIV.
- Berdasarkan gaya hidup dan riwayat medis Anda, mungkin perlu melakukan skrining untuk infeksi seperti sifilis, klamidia, dan infeksi lainnya.
8. Skrining Kanker Paru-paru
Lakukan skrining kanker paru-paru setiap tahun dengan computed tomography (CT) sinar-X dosis rendah jika:
- Usia Anda antara 50 hingga 80 tahun.
- Anda memiliki riwayat merokok sebesar 20 pak/tahun.
- Anda masih merokok atau telah berhenti merokok dalam 15 tahun terakhir.
9. Skrining Osteoporosis
Jika berusia antara 50 hingga 70 tahun dan memiliki faktor risiko osteoporosis, diskusikan skrining dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Faktor risiko dapat mencakup penggunaan steroid dalam jangka panjang, berat badan rendah, merokok, penggunaan alkohol berat, patah tulang setelah usia 50 tahun, atau riwayat keluarga dengan patah tulang panggul atau osteoporosis.
10. Skrining Kanker Prostat
Jika berusia antara 55 hingga 69 tahun, sebelum melakukan tes, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan mengenai keuntungan dan kerugian tes PSA. Tanyakan tentang:
- Apakah skrining ini dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker prostat.
- Apakah ada efek negatif dari skrining kanker prostat, seperti efek samping dari tes atau pengobatan berlebihan jika ditemukan kanker.
- Apakah Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang lain.
- Jika berusia di bawah 55 tahun, skrining ini umumnya tidak direkomendasikan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Rumah Sakit untuk Medical Check Up di Luar Negeri
Itulah penjelasan mengenai berbagai jenis medical check up untuk menjaga kesehatan pria. Jika Anda memerlukan konsultasi mengenai medical check up baik di rumah sakit dalam maupun luar negeri, Anda dapat melakukan telekonsultasi bersama layanan konsultasi gratis Medical Assistance KavaLink dari Kavacare.
Kami akan memberikan informasi mengenai estimasi biaya, prosedur administrasi, hingga pengaturan janji temu dengan dokter. Untuk mulai konsultasi gratis hari ini, segera hubungi kami melalui WhatsApp 0857-8000-8707.
Sumber:
- Health Screenings For Men Ages 18 to 39. https://medlineplus.gov/ency/article/007464.htm. Diakses 18 Juli 2023.
- Health Screenings For Men Ages 40 to 64. https://medlineplus.gov/ency/article/007465.htm.Diakses 18 Juli 2023.