Sebagian dari proses penuaan pada kulit adalah hilangnya lemak dari area spesifik pada tubuh, dan erosi pada permukaan tulang. Kondisi inilah yang membuat kulit wajah mengendur dan tidak lagi kencang seperti sebelumnya. Untuk mengatasi ini, Anda dapat melakukan prosedur facelift yang dapat membuat wajah Anda tampak lebih muda.
Simak penjelasan seputar facelift serta rekomendasi rumah sakit dan biayanya berikut ini!
Apa Itu Facelift?
Facelift adalah prosedur operasi plastik kosmetik yang dilakukan dengan cara mengencangkan kulit sehingga menghasilkan wajah yang tampak lebih muda. Sebelumnya, prosedur facelift menghasilkan tampilan wajah yang tampak tertarik.
Namun, teknik modern pada prosedur facelift telah mengaplikasikan pengencangan ini pada otot di bawah kulit dan/atau pada lapisan fascia (lapisan pengikat jaringan di bawah kulit) di leher dan wajah sehingga membuat kulit kembali kencang tanpa ada kesan “tertarik” dan memberi tampilan tampak muda yang alami.
Jenis-Jenis Prosedur Facelift
1. Traditional Facelift
Traditional facelift dilakukan dengan cara melakukan sayatan di sekitar telinga, garis rambut, dan bagian bawah dagu. Dokter akan memisahkan kulit dari jaringan di bawahnya dan mengencangkan otot-otot serta struktur lainnya yang ada di wajah dan leher Anda. Dokter juga akan mengangkat lemak berlebih di leher dan rahang bawah sebanyak yang diperlukan.
Selanjutnya, dokter akan mengatur ulang posisi kulit wajah Anda sehingga tampak alami dan mengangkat kelebihan kulit. Prosedur ini umumnya direkomendasikan bagi pasien yang menginginkan perbaikan optimal pada proses penuaan wajah yang tampak signifikan.
2. Superficial Musculoaponeurotic System (SMAS) Facelift (SMAS Rhytidectomy)
SMAS facelift ini menargetkan dua per tiga dari bagian bawah wajah Anda, di mana dokter akan mengangkat kelebihan kulit dan/atau lemak di pipi dan bagian bawah wajah Anda. Musculoaponeurotic sendiri merupakan lapisan otot pada wajah Anda dan otot inilah yang akan dikencangkan oleh dokter.
3. Deep Plane Facelift
Deep plane facelift adalah teknik mengangkat SMAS, lemak, dan kulit dalam satu kesatuan. Biasanya, deep plane facelift mengubah beberapa area pada wajah pada satu waktu.
Prosedurnya sendiri dilakukan dengan pemisahan di bawah SMAS pada bagian tengah wajah untuk memberikan proses lisis (pemecahan sel) pada wajah, mengembalikan ligamen ,dan memaksimalkan gerakan jaringan lunak superfisial (jaringan dekat dengan kulit).
Dengan menempatkan tekanan hanya pada tingkat fascia, teknik ini menghasilkan kulit yang tidak tampak tertarik dan memastikan hasil yang berdampak pada jangka panjang.
4. Mid-Facelift
Operasi mid-facelift bertujuan menangani area pipi dari wajah. Pada jenis facelift ini ini, dokter akan melakukan sayatan sama dengan prosedur traditional facelift, tetapi dengan sayatan yang lebih dalam hingga jaringan otot di wajah. Hal ini memberikan jalan bagi dokter untuk menarik otot-otot sekitar hidung dan di pipi agar tertarik ke atas, kemudian menjahit jaringan ini ke struktur di bawah mata.
Metode ini akan membuat bagian tengah wajah tertarik dan menetap lebih tinggi di wajah sehingga memberikan tampilan yang lebih alami dan efek yang jangka panjang.
5. Mini Facelift
Mini facelift berfokus pada mengangkat bagian bawah wajah dan area leher. Pada dasarnya, mini facelift ini adalah versi sederhana dari traditional facelift dimana dokter melakukan sayatan untuk mengangkat dan menarik kulit yang kendur. Dokter juga akan mengangkat kelebihan kulit sehingga mengencangkan kulit dan mengurangi tampilan keriput.
Kelebihan dari prosedur ini adalah prosesnya yang lebih cepat dan hasilnya yang kurang invasif dibandingkan prosedur facelift yang lain. Mini-facelift ini biasanya direkomendasikan untuk orang yang lebih muda dan mempunyai tanda-tanda awal pengenduran kulit.
6. Cutaneous Facelift
Cutaneous facelift melibatkan kulit dan biasanya hanya terfokus pada area leher dan wajah bagian bawah. Sayatan kecil dibuat di sekitar garis rambut dan telinga, kemudian dokter akan memisahkan bagian atas kulit dari otot dan jaringan di bawahnya. Kulit yang berlebih akan diangkat dan kulit yang masih tersisa akan ditarik ke arah area sayatan dan dijahit kembali.
Kapan Membutuhkan Facelift?
Facelift diperlukan untuk kembali mengencangkan kulit yang kendur akibat usia. Prosedur ini dapat memperbaiki tanda-tanda penuaan pada kulit wajah, seperti berikut ini:
- Kulit wajah yang mengendur;
- Lipatan dalam atau garis-garis antara hidung dan ujung bibir;
- Lemak wajah yang telah menurun atau kurangnya lemak pada wajah;
- Kulit yang menurun pada pipi dan/atau rahang;
- Kulit yang kendur dan lemak berlebih pada leher yang tampak seperti dagu kedua.
Kalau Anda mengalami tanda-tanda penuaan kulit wajah di atas, Anda akan membutuhkan facelift untuk mengembalikan tampilan kulit yang lebih menarik. Namun, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar Anda dapat melakukan prosedur ini, yaitu:
- Sehat secara fisik dan tidak mempunyai kondisi medis yang mempengaruhi kesembuhan tubuh pasca operasi;
- Tidak merokok;
- Sehat secara mental dan mempunyai ekspektasi yang realistis akan hasil dari facelift;
- Kulit wajah masih menunjukkan adanya elastisitas kulit.
Perlu Anda pahami pula bahwa facelift bukan pengobatan untuk keriput pada wajah, kerusakan kulit akibat matahari, garis-garis di sekitar hidung dan bibir bagian atas, atau warna kulit yang tidak rata.
Baca Juga: Kulit Kering pada Lansia, Bagaimana Mengatasinya?
Persiapan Sebelum Facelift
Sebelum Anda menjalani prosedur facelift, tentunya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan kondisi Anda tepat untuk melakukan prosedur ini. Pada waktu konsultasi ini, dokter biasanya akan melakukan beberapa tindakan, yaitu:
- Riwayat Medis: Menanyakan riwayat medis, yaitu kondisi medis masa lalu dan masa kini Anda, termasuk mendiskusikan operasi-operasi yang pernah dilakukan. Pada tahap ini, pastikan Anda menginformasikan kepada dokter tentang komplikasi yang mungkin pernah terjadi pada operasi sebelumnya dan juga riwayat konsumsi rokok, obat-obatan, atau alkohol.
- Tes Fisik: Pada tes fisik ini, dokter akan memeriksa jaringan yang berlebih, mencubitnya, menggerakkannya, atau mengaplikasikan alat, seperti alat pengukur (meteran) di sekitar area tubuh dengan tujuan untuk menandai perubahan apa saja yang akan dilakukan pada operasi.
- Peninjauan Medis: Peninjauan ini mencakup semua obat-obatan yang biasa Anda konsumsi beserta dosisnya, termasuk obat resep, obat non resep, obat herbal, vitamin, dan suplemen makanan lain. Beberapa obat atau suplemen yang Anda konsumsi bisa memengaruhi penggumpalan darah selama operasi.
- Tes Wajah: Pada tahap ini, dokter akan memotret wajah Anda dari berbagai sudut dan beberapa fitur wajah secara close up. Dokter juga akan memeriksa struktur tulang Anda, bentuk wajah, distribusi lemak di wajah, dan kualitas kulit untuk menentukan pilihan yang paling tepat untuk prosedur facelift Anda.
- Ekspektasi Pasien: Dokter juga akan menanyakan ekspektasi Anda akan hasil facelift, termasuk pula menjelaskan bagaimana prosedur ini akan mengubah tampilan Anda dan apa saja yang dapat dihasilkan atau tidak dapat dihasilkan dari facelift. Misalnya, facelift tidak akan mempengaruhi keriput pada wajah atau ketidakseimbangan pada bentuk wajah.
- Tahap Pra Operasi: Setelah pemeriksaan di atas, Anda juga akan menjalani persiapan tahap pra operasi, dimana Anda akan mengikuti sejumlah aturan tentang obat-obatan yang harus dihentikan dan kapan Anda harus berhenti mengkonsumsinya. Anda juga akan diminta untuk mencuci wajah dan rambut dengan sabun germisida (anti jamur) pada pagi hari sebelum operasi serta tidak mengkonsumsi apa pun selain air mineral atau obat yang diperbolehkan sejak malam hari sebelum hari operasi dilakukan.
- Persiapan Pasca Operasi: Tidak hanya sebelum operasi, Anda juga perlu mempersiapkan bantuan dari orang terdekat untuk membantu perawatan pasca operasi, seperti menyiapkan transportasi dan merawat Anda di rumah setelah operasi.
Bagaimana Prosedur Facelift?
Prosedur umum dari facelift sendiri melibatkan beberapa tahap, yaitu:
- Anestesi: Dokter Anda akan memberikan anestesi umum atau melalui sedasi (obat tidur)
- Insisi atau sayatan: Penempatan insisi ini tergantung pada jenis facelift yang Anda dapatkan. Beberapa area di mana insisi biasa dilakukan adalah pada garis rambut di bagian pelipis, sekitar telinga, pada bagian bawah kulit kepala, di bawah dagu, dan di mulut.
- Operasi facelift: Proses ini umumnya melibatkan penempatan dan/atau pengangkatan kulit wajah dan/atau lemak dan mengencangkan otot-otot wajah. Hal ini akan bergantung pada jenis prosedur facelift yang ditetapkan oleh dokter.
Perawatan Pasca-Facelift
Bekas luka sayat ini biasanya akan ditutupi oleh perban yang memberikan tekanan lembut untuk mengurangi bengkak dan memar pada bekas luka. Tabung kecil mungkin akan ditempatkan di bawah kulit d balik telinga untuk mengalirkan darah atau cairan yang berlebih dari luka sayat.
Pada beberapa hari setelah operasi ini, Anda dianjurkan untuk:
- Beristirahat dengan kepala terangkat;
- Mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri yang diresepkan dokter;
- Mengompres wajah untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi bengkak.
Pertanyaan Seputar Prosedur Facelift
Apakah Ada Risiko Facelift?
Risiko yang dapat terjadi pada prosedur facelift adalah:
- Hematoma (penumpukan darah di luar pembuluh darah) di bawah kulit
- Cedera pada saraf walaupun jarang terjadi
- Kerontokan rambut baik secara temporer atau permanen di bagian dekat sayatan
- Kehilangan kulit akibat gangguan suplai darah pada jaringan wajah
- Bekas sayatan yang permanen, walaupun bekas sayatan ini biasanya tertutupi di balik garis rambut dan kontur alami wajah dan telinga.
Apa Efek Samping Facelift?
Efek samping dari facelift yang paling umum adalah rasa tidak nyaman yang biasanya diobati dengan obat anti nyeri yang diresepkan dokter. Ada pula peradangan atau bengkak setelah operasi, memar pada wajah yang biasanya berlangsung sekitar satu hingga dua minggu, dan bekas luka sayat. Bekas luka sayat ini akan memudar seiring waktu.
Usia Berapa Sebaiknya Melakukan Facelift?
Idealnya, pasien dengan usia 40-an hingga 60-an merupakan kandidat terbaik untuk prosedur ini karena pasien pada usia tersebut telah menunjukkan tanda-tanda penuaan kulit, tetapi masih mempunyai elastisitas pada kulit mereka.
Berapa Lama Hasil Facelift Bertahan?
Bagi kebanyakan pasien yang melakukan facelift, hasil dari prosedur ini bertahan sekitar 10 tahun. Sekalipun Anda telah melakukan facelift, kulit akan tetap mengalami penuaan. Oleh karena itu, hasil dari prosedur ini tidak akan berlangsung permanen.
Apakah Hasil Facelift Terlihat Natural?
Dengan kemajuan pada teknik prosedur facelift, hasil dari prosedur facelift dewasa ini telah terlihat lebih natural dibandingkan dulu. Kulit akan tampak kencang tanpa terkesan tertarik sehingga Anda akan tampak lebih muda secara alami.
Berapa Biaya Facelift?
Biaya facelift beragam tergantung rumah sakit tempat Anda melakukannya. Di Indonesia sendiri biayanya mulai dari Rp50 juta. Sedangkan di luar negeri, salah satu rekomendasi rumah sakit untuk facelift berkualitas adalah di Thailand, tepatnya di Bangkok Hospital Pattaya . Biaya facelift di rumah sakit ini berkisar Rp104 juta.
Apabila Anda tertarik untuk melakukan facelift, Anda dapat menghubungi layanan konsultasi medis dari Kavacare untuk mendapatkan estimasi biaya dan rekomendasi rumah sakit di nomor 0857-8000-8707. Dapatkan bantuan perencanaan operasi plastik atau facelift di rumah sakit terpercaya untuk operasi plastik seperti di Thailand dan Korea Selatan.
Sumber:
- Rhytidectomy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564338/ diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Facelifts: A Contemporary Perspective. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6188335/ diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Deep Plane Facelift. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545277/ diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Erase Aging with A Mid-Facelift? https://www.webmd.com/beauty/features/erase-aging-with-mid-facelift diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Everything You Need to Know About A Mini-Facelift. https://www.healthline.com/health/mini-face-lift#how-it-works diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- The 9 Types of Facelift Procedures. https://www.torontofacialplastic.com/blog/types-facelift-procedures/ diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Facelift (Rhytidectomy). https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/11023-facelift diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Face-lift. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/face-lift/about/pac-20394059#:~:text=A%20face%2Dlift%20is%20a,the%20face%20is%20pulled%20back. diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- The physical examination in cosmetic surgery: communication strategies to promote the desirability of surgery. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18444002/ diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Facelift (Rhytidectomy). https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/11023-facelift diakses pada tanggal 17 Februari 2023
- Facelift, Mini Facelift, & Neck Lift. https://healthcare.utah.edu/plasticsurgery/facial/facelift-midlift-necklift.php diakses pada tanggal 17 Februari 2023