Menempatkan pasien untuk berbaring dalam posisi yang tepat sangat penting untuk proses perawatannya. Posisi Jackknife atau Kraske merupakan salah satu jenis posisi berbaring pasien yang biasa digunakan.
Simak penjelasan lengkap mengenai posisi ini serta ilustrasi dan manfaatnya bagi pasien.
Apa Itu Posisi Jackknife (Kraske)?
Posisi Jackknife, atau dikenal juga dengan nama posisi Kraske, adalah sebuah posisi berbaring pasien yang dilakukan dalam posisi telungkup. Dalam posisi ini, tempat tidur pasien dirancang agar bisa dilipat menyerupai gunting terbuka, yang memungkinkan pinggul terangkat sementara kaki dan kepala berada pada posisi lebih rendah.
Posisi ini menghasilkan tekanan signifikan pada lutut, sehingga biasanya terdapat bantalan tambahan di tempat tidur pasien untuk menyangga lutut dan meredakan tekanan di sana. Selain itu, terdapat juga bantalan lain yang biasanya dipasang di tempat tidur pasien untuk menopang tubuh dan mengurangi tekanan pada area tubuh lain, seperti misalnya panggul, punggung, dan perut.
Penggunaan posisi berbaring pasien ini memerlukan kolaborasi dari tim medis. Setidaknya diperlukan empat orang untuk mengangkat dan memosisikan tubuh pasien di atas meja operasi.
Kapan Posisi Jackknife Digunakan?
Posisi berbaring pasien satu ini biasanya digunakan untuk operasi kolorektal, operasi pada tulang belakang, atau operasi pada kelenjar adrenal.
“Kolorektal” mengacu pada bagian dari sistem pencernaan yang terdiri dari usus besar (kolon) dan rektum, sementara kelenjar adrenal adalah bagian dari sistem endokrin yang terletak di atas ginjal dan berfungsi menghasilkan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang penting untuk respons tubuh terhadap berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme, sistem imun, tekanan darah, dan stres.
Salah satu alasan utama banyak dokter bedah memilih penggunaan posisi Jackknife adalah visibilitas yang optimal selama prosedur bedah. Dalam posisi ini, mereka dapat memiliki pandangan yang lebih baik terhadap area operasi tanpa perlu berkerumun atau terjebak dalam posisi tubuh yang tidak nyaman ketika prosedur berlangsung.
Visibilitas yang lebih baik memungkinkan tim medis untuk menjalankan prosedur dengan presisi yang lebih tinggi. Dengan tidak adanya hambatan visual atau gangguan posisi tubuh, tim bedah dapat bekerja secara lebih efisien dan tepat saat menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini juga dapat meminimalkan potensi gangguan atau kekacauan yang mungkin terjadi dalam ruang operasi.
Langkah-Langkah Posisi Jackknife
Berikut adalah empat langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan posisi Kraske/Jackknife:
1. Mempersiapkan Tempat Tidur
Pastikan bahwa tempat tidur pasien memiliki desain yang dapat dilipat menyerupai gunting yang terbuka, sehingga pasien dapat berbaring dalam posisi menelungkup dengan pinggul yang terangkat, sementara kaki dan kepala berada dalam posisi yang lebih rendah.
2. Memindahkan Pasien ke Atas Tempat Tidur
Pindahkan pasien ke atas tempat tidur yang sudah disiapkan, dan posisikan pasien dalam posisi telungkup (menghadap ke bawah). Proses ini tidak dapat dilakukan seorang diri dan membutuhkan setidaknya empat orang.
3. Memberikan Bantalan untuk Menyangga Tubuh
Penggunaan bantalan tambahan pada tempat tidur pasien merupakan komponen yang sangat penting untuk menyangga tubuh pasien dan mengurangi tekanan yang mungkin timbul karena posisi yang tidak nyaman, terutama pada area punggung, perut, dan lutut.
4. Memosisikan Lengan Pasien
Dalam posisi Jackknife, lengan pasien dapat ditekuk dan diikat di sisi tubuh, atau dibiarkan terentang di samping tubuh dan diikat pada armboard yang empuk.
Kontraindikasi Penerapan Posisi Jackknife
Posisi Jackknife merupakan posisi yang paling sering digunakan untuk prosedur proktologi (cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan penyakit rektum) dan merupakan standar utama dalam prosedur bedah anorektal (anus). Namun, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kontraindikasi dalam penerapan posisi ini, seperti:
1. Faktor Anestesi
Kekhawatiran umum terkait posisi Kraske/Jackknife adalah keamanan saluran napas saat anestesi. Hal ini seringkali menyebabkan pasien ditempatkan dalam posisi litotomi, yakni posisi yang umumnya digunakan untuk wanita melahirkan, sebagai alternatif dari posisi Kraske/Jackknife. Meski demikian, tidak ada bukti yang secara khusus menunjukkan bahwa posisi ini dapat menyebabkan terhambatnya saluran pernapasan.
2. Faktor Pasien
Berbagai keterbatasan fisik sering kali menjadi hambatan bagi penerapan posisi Kraske/Jackknife pada pasien. Faktor-faktor seperti obesitas, kehamilan, atau adanya gejala asites yang menyebabkan rongga perut terisi cairan berlebih, dapat menjadi alasan utama mengapa pasien mungkin tidak dapat menerapkan posisi ini.
3. Faktor Fisiologis
Posisi Kraske/Jackknife dikenal sebagai posisi bedah yang paling berisiko, terutama dalam hal pernapasan dan sirkulasi darah. Pergerakan diafragma yang terbatas membuat seorang pasien yang menerapkan posisi ini dapat mengalami kesulitan bernapas, dan tekanan darah yang meningkat pada paru-paru dapat mengurangi kelenturan paru-paru.
Hal-hal Penting saat Menggunakan Posisi Jackknife
Posisi Kraske/Jackknife dapat menyebabkan efek samping pada sistem kardiovaskular dan dapat mengurangi aliran balik vena ke jantung. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis vena dalam, dan oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala-gejala yang muncul pada pasien setelah mereka menerapkan posisi ini.
Selain itu, penting untuk memperhatikan langkah-langkah keselamatan umum ketika menerapkan posisi berbaring pasien ini, seperti:
- Bagian pinggul sebaiknya berada di atas bagian tengah meja operasi.
- Kepala sebaiknya menghadap ke sisi yang tidak menjalani operasi.
- Meja operasi sebaiknya digerakkan ke posisi Kraske/Jackknife secara perlahan. Pasien harus dipantau dengan cermat untuk memastikan tubuh tetap berada pada posisi yang tepat, dan sendi pinggul tetap berada di atas bagian tengah meja operasi.
- Tali pengaman sebaiknya tidak dipasang terlebih dahulu sebelum tubuh pasien sudah selesai diposisikan dalam posisi Kraske/Jackknife. Jika tali pengaman dipasang sebelumnya, misalnya ketika meja operasi digerakkan, tali pengaman dapat menyebabkan luka gesekan pada pasien. Tali pengaman sebaiknya dipasang 2 inci di atas lutut.
- Pasien sebaiknya segera kembali ke posisi mendatar secepat mungkin.
Komunikasikan selalu dengan ahli medis yang menangani kondisi Anda mengenai apa saja yang Anda rasakan, sehingga tenaga medis profesional dapat menentukan posisi berbaring yang paling tepat untuk Anda.
Apabila Anda memerlukan bantuan perawatan di rumah, tenaga medis tepercaya Kavacare siap membantu Anda. Segera hubungi kami di 0811-1446-777 untuk berkonsultasi dengan dokter atau menggunakan jasa home care.
Sumber:
- Anatomy, Patient Positioning – StatPearls – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513320/. Diakses 3 Januari 2024.
- Patient Positioning: Sims Position, Fowler’s Position | Knowledge Center . https://www.steris.com/healthcare/knowledge-center/surgical-equipment/complete-guide-to-patient-positioning. Diakses 3 Januari 2024.
- Mastering Patient Positioning: 13 Essential Types for Nursing Care. https://simplenursing.com/guide-to-patient-positioning/. Diakses 3 Januari 2024.
- Kraske or Jackknife position. https://www.operatingroomissues.org/kraske-or-jackknife-position/. Diakses 3 Januari 2024.
- AST Standards of Practice for Surgical Positioning. https://www.ast.org/uploadedfiles/main_site/content/about_us/standard%20surgical%20positioning.pdf. Diakses 3 Januari 2024.
- Adrenal Gland: What It Is, Function, Symptoms & Disorders. https://my.clevelandclinic.org/health/body/23005-adrenal-gland. Diakses 3 Januari 2024.