Persiapan Pulang dari Rumah Sakit: Apa yang Ditanyakan?
Persiapan Pulang dari Rumah Sakit Apa yang Ditanyakan Kavacare

Persiapan Pulang dari Rumah Sakit: Apa yang Ditanyakan?

Share

Waktu kepulangan dari rumah sakit biasanya bisa diperkirakan sebelumnya. Namun, tidak jarang keputusan pulang baru bisa diberikan di hari yang sama setelah visit dokter spesialis atau dokter ruangan. Pasien dan keluarga tentu sering was-was dengan apa saja sih yang harus dihadapi di rumah, apalagi bila kepulangan dari rumah sakit setelah perawatan di ruang intensif atau perawatan ICU, atau pasca operasi berat, atau setelah perawatan berulang kali di rumah sakit. Kondisi setiap pasien yang pulang dari rumah sakit juga sering kali masih jauh dari keadaan sebelum dirawat.

Pertanyaan Penting untuk Pemulihan Optimal Setelah Perawatan di Rumah Sakit

Beberapa waktu yang lalu, saya juga baru pulang dari operasi tulang belakang akibat ada saraf terjepit. Sebagai dokter pun, saya memerlukan pandangan dan pendapat dari ahlinya dan dari pihak ketiga untuk saya pilih dan pertimbangkan. 

Oleh karenanya, saya ingin membantu merangkumkan beberapa pertanyaan yang bisa dipersiapkan oleh pasien atau keluarga sebelum pulang untuk memberikan kepastian pemulihan yang optimal dan untuk mencegah komplikasi.

Persiapan medis

Tanyakan kepada dokter obat atau terapi apa saja yang perlu Anda gunakan setelah pulang dari rumah sakit? Apakah berbeda atau sama dengan obat yang dikonsumsi sebelum masuk rumah sakit, saat perawatan dan nantinya bila kondisi lebih baik? Bagaimana cara pemakaiannya dan berapa dosisnya serta untuk berapa lama. Bagaimana evaluasinya dan apa yang perlu diperhatikan untuk tanda-tanda efek samping atau kegawatdaruratan? 

Anda juga boleh menyampaikan bila masih merasa nyeri atau sakit dan terganggu karenanya, atau bila ada keraguan akan keluhan-keluhan lain yang mungkin timbul.

Persiapan aktivitas dan kegiatan harian

Jenis aktivitas apa yang boleh saya lakukan atau justru harus dilakukan, berapa banyak frekuensinya dan instensitasnya? Apa yang perlu didampingi dan apa yang boleh dilakukan lebih sering untuk pemulihan atau untuk bisa berfungsi optimal.

Bagaimana cara yang baik melibatkan anggota keluarga?

Ini juga hal yang penting, karena sering kali peran keluarga dianggap utama, tapi tidak terlalu jelas juga bagaimana? Anda boleh berdiskusi dan menyampaikan kepada pasangan, anak, orang tua atau anggota keluarga yang Anda percayai mengenai apa yang Anda inginkan bila misalnya kondisi Anda memburuk, misalnya apakah masih ingin dibawa ke rumah sakit, masuk ke ICU lagi atau misalnya ingin di rumah saja untuk meninggal dengan tenang dan bermartabat dekat keluarga. Juga perlu dibicarakan apakah misalnya masih ingin dirawat ulang di ICU, ingin menggunakan selang makan, kateter atau obat-obatan yang mengatasi nyeri.

Bagaimana keluarga membantu menyiapkan makanan bila mobilisasi Anda masih terbatas misalnya. Atau siapa yang bisa segera dihubungi bila terjadi hal darurat. Hal yang tidak kalah penting adalah, apakah di rumah bisa dipersiapkan perlengkapan yang memadai untuk kepulangan Anda, misalnya perlu peninggi dudukan toilet, tongkat jalan atau kursi roda, kasur dan tempat tidur khusus, atau bahkan alat-alat monitor, ventilator dan oksigen seperti di ICU.

Bicarakan kekhawatiran Anda dengan dokter dan perawat sebelum pulang.

Adalah hal yang sangat wajar untuk khawatir akan kondisi Anda setelah sakit berat. Dirawat di ICU bukanlah hal yang mudah bagi banyak orang. Sering kali ada perasaan takut untuk meninggal, atau cacat atau menjadi tergantung terhadap bantuan orang lain. Anda boleh ceritakan dan juga minta bantuan untuk konseling atau dukungan moral. Bila perlu, minta dijadwalkan konseling dengan psikolog dan psikiater untuk membantu pemulihan Anda lebih optimal. Hal yang bisa dievaluasi adalah kemampuan kognisi Anda saat ini, bagaimana mengembalikan kualitasnya dan bagaimana harus bersikap bila fungsi berpikir tidak lagi optimal seperti sebelum sakit.

Beberapa artikel yang menarik untuk dibaca mengenai proses transisi yang Anda baca atau bisa berikan ke dokter Anda:

  1. Shuanglan L et al. The experience of stroke survivors and caregivers during hospital-to-home transitional care: A qualitative longitudinal study. Int J Nurs Stud. 2022
  2. Gangopadhyay KK et al. Discharge Planning for People with Inpatient Hyperglycaemia: A Review on Pharmacological Management. Curr Diabetes Rev. 2023:19(9):e240223214030.
  3. Duah-Owusu White M et al. Understanding the hospital discharge planning process for medical patients with dementia. Contemp Nurse. 2023:59(4-5):323-333.
  4. Considine J et al. Understanding the patient experience of early unplanned hospital readmission following acute care discharge: a qualitative descriptive study. BMJ Open. 2020:10(5):e034728.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare