Pasien yang berbaring terlalu lama dapat mengalami risiko kesehatan, yakni luka dekubitus atau luka tekan. Perawatan luka dekubitus yang tepat diperlukan agar tidak menjadi komplikasi yang membahayakan.
Apa Itu Dekubitus?
Dekubitus adalah luka yang terjadi karena tekanan konstan dalam jangka waktu lama pada kulit. Luka dekubitus juga dikenal sebagai ulkus dekubitus atau luka tekan. Luka ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Luka dekubitus berkembang ketika pasokan darah ke area tubuh tertentu terhambat karena adanya tekanan yang berlangsung lama dan berlebihan pada kulit. Akibatnya, jaringan kulit akan rusak dan mati hingga menyebabkan munculnya luka terbuka mirip kawah yang disebut ulkus. Luka dekubitus umumnya terjadi pada bagian tubuh bertulang yang menonjol, seperti siku, pinggul, tumit, punggung, bokong, dan belakang kepala.
Luka dekubitus banyak dijumpai pada lansia yang harus menjalani tirah baring karena kondisinya. Misalnya, lansia yang mengalami stroke sehingga banyak menghabiskan waktu dengan berbaring atau duduk karena gerakannya terbatas.
Luka kronis ini termasuk masalah medis yang serius. Karena itu, jika tampak ada gejala yang mengarah pada dekubitus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosis.
Baca Juga: Jenis-jenis Perawatan Luka
Penyebab dan Derajat Luka Dekubitus
Penyebab luka dekubitus adalah kerusakan pada jaringan kulit yang dipicu penurunan pasokan darah ke area kulit tersebut. Hal itu terjadi karena tekanan berlebih lantaran posisi tubuh tidak berganti dalam jangka panjang. Selain itu, gesekan pada kulit karena bisa memicu munculnya luka dekubitus.
Ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami dekubitus, yaitu:
- Kekurangan nutrisi
- Kulit terlalu lembab
- Keterbatasan gerak karena penyakit atau usia senja
- Kekurangan berat badan
- Dehidrasi
- Diabetes
Adapun derajat luka dekubitus umumnya dibedakan menjadi empat stadium, yakni:
- Stadium 1: kulit utuh, tapi luka tampak memerah dan tidak berubah menjadi cerah saat disentuh.
- Stadium 2: kulit rusak dan luka mulai tampak seperti kawah yang dangkal.
- Stadium 3: luka lebih dalam dan bagian dasarnya tampak menguning akibat matinya jaringan.
- Stadium 4: kerusakan berat pada kulit, kadang tulang, otot, atau tendon sampai terlihat
Cara-Cara Pencegahan Luka Dekubitus
Luka dekubitus adalah luka kronis yang butuh perawatanjangka panjang. Karena itu, lebih baik jika Anda berupaya mencegahnya terutama bila memiliki risiko mengalami luka tekan ini. Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:
Mengurangi tekanan pada kulit
- Berganti posisi dan bergerak sesering mungkin
- Bila tak bisa bergerak, minta bantuan perawat atau anggota keluarga untuk mengubah posisi
- Mengubah posisi setidaknya setiap dua jam sekali
- Gunakan matras dan bantal khusus yang dirancang untuk mengurangi tekanan
- Jangan seret kaki atau siku saat akan berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda
Merawat kulit
- Pastikan kulit senantiasa kering dan bersih
- Hindari sabun beraroma karena cenderung membuat kulit terlalu kering
- Gunakan pelembab setelah mandi
- Hindari penggunaan bedak karena bisa mengeringkan minyak alami pada kulit
Tips umum
- Pastikan seprai pada tempat tidur halus dan tidak berkerut saat Anda berbaring
- Gunakan seprai berbahan katun atau kain halus
- Terapkan pola makan dengan nutrisi seimbang
- Minum setidaknya 2 liter air per hari
- Segera beritahu dokter atau perawat jika merasa ada perubahan pada kulit atau kulit terasa tidak nyaman
Perawatan Luka Dekubitus
Ketika mengalami luka dekubitus, perawatan harus dilakukan secepatnya. Segera temui dokter untuk berkonsultasi sekaligus meminta diagnosis yang penting untuk menentukan derajat keparahan atau stadium luka agar perawatan luka dekubitus bisa dilakukan secara tepat.
Jika luka masih dalam stadium awal, biasanya dokter akan menyarankan pasien mengurangi tekanan pada area yang terpengaruh sebisa mungkin. Misalnya dengan berganti posisi setiap dua jam atau sama sekali tidak memberikan tekanan pada area tubuh itu agar luka dapat pulih.
Selain itu, pasien bisa disarankan menggunakan matras khusus untuk mencegah tekanan berlebih pada permukaan kulit. Matras ini umumnya mengandung campuran cairan dan udara. Ada penelitian yang mendapati luka dekubitus mengecil setelah pasien memakai matras jenis ini selama 2 minggu.
Adapun untuk perawatan luka dekubitus, Anda mungkin memerlukan perban untuk melindungi area tersebut agar terjaga tetap bersih dan lembap sehingga lebih cepat sembuh.
Perban juga bisa mencegah luka dekubitus terinfeksi bakteri jika digunakan dengan benar. Bila luka dekubitus sudah parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat sel yang mati agar sel dapat beregenerasi dan mempercepat pemulihan.
Peran Tenaga Medis dalam Perawatan Luka Dekubitus
Tenaga medis punya peran besar dalam mencegah dan merawat luka dekubitus. Bila pasien berisiko mengalami luka tersebut, dokter akan memberikan edukasi kepada pasien serta anggota keluarganya untuk mewaspadai kemungkinan munculnya dekubitus.
Caregiver atau perawat khusus pun umumnya mendapat pelatihan mengenai risiko dekubitus pada pasien. Perawat dapat membantu pasien mencegah kemunculan luka dekubitus. Jika ada tanda dan gejala dekubitus, perawat juga bisa memberikan perawatan yang dibutuhkan di rumah pasien.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Luka dan Peran Perawat Luka
Peran Keluarga dalam Perawatan Luka Dekubitus
Peran keluarga tak kalah penting bagi pasien yang berisiko terkena luka dekubitus. Terlebih bila pasien sudah tak bisa bergerak baik karena faktor usia maupun penyakit yang diderita. Keluarga harus aktif berupaya mencegah berkembangnya luka tekan. Caranya, dengan membantu pasien bergerak dan mengubah posisi sesering mungkin.
Selain itu, keluarga mesti segera memberi tahu dokter atau perawat bila melihat ada perubahan pada kulit pasien. Pemeriksaan sedini mungkin akan membantu mencegah luka dekubitus berkembang menjadi lebih parah.
Pertanyaan Umum Seputar Luka Dekubitus
Apakah luka dekubitus pada lansia wajar terjadi?
Tidak. Luka dekubitus bisa terjadi pada lansia, namun bukan hal yang perlu dimaklumi dan tidak wajar terjadi. Luka dekubitus pada lansia terjadi karena lansia tersebut terlalu banyak duduk atau terus menerus tidur. Sebaiknya lansia tetap diajak untuk melakukan kegiatan, atau mengganti posisi demi mencegah luka dekubitus.
Dimana bagian tubuh yang sering mengalami luka dekubitus?
Biasanya luka dekubitus terjadi pada area bokong dan pinggul seseorang yang banyak berbaring (tirah baring). Bisa juga terjadi di tulang belakang serta bahu, tulang ekor, atau di pergelangan kaki, siku, serta tumit.
Apakah luka dekubitus harus langsung diobati?
Benar. Luka dekubitus harus langsung diobati. Jika didiamkan, luka dekubitus dapat muncul komplikasi dan dapat membuat jaringan kulit bertambah rusak. Luka yang terbuka dapat terjadi infeksi, apabila tidak langsung ditangani bisa terjadi komplikasi sepsis.
Apakah bisa melakukan perawatan luka dekubitus di rumah?
Bisa. Pada dasarnya luka dekubitus tidak harus dirawat di rumah sakit sebab penyembuhannya dalam waktu jangka panjang. Namun luka tetap harus dirawat. Sebaiknya menghadirkan perawat luka dekubitus yang ahli untuk merawat luka. Kondisi luka dekubitus yang parah kemungkinan membutuhkan perawatan setiap hari. Seseorang dengan luka dekubitus juga harus memperhatikan posisi baring, konsumsi gizi seperti protein, gerakan-gerakan sederhana, serta menggunakan bantalan duduk/tidur untuk mencegah luka bertambah parah.
Dapatkan Layanan: Perawat luka ke rumah
Berapa lama luka dekubitus sembuh?
Pasien dekubitus bisa sembuh dalam hitungan minggu atau bulan. Lama perawatan luka dekubitus bergantung dengan bagaimana tingkat keaktivan pasien, kondisi luka, serta nutrisi atau asupan makan pasien tersebut.
Dapatkan kunjungan dokter ke rumah untuk pasien yang sulit mobilitas gerak. Selain kunjungan dokter ke rumah atau konsultasi online dengan dokter, keluarga bisa menjadwalkan kunjungan perawat untuk perawatan luka dekubitus. Untuk mendapatkan layanan homecare di rumah Anda, hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777.
Sumber:
- Pressure Ulcer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553107/. Diakses 14 Mei 2022
- Pressure Ulcers: Prevention, Evaluation, and Management. https://www.aafp.org/afp/2008/1115/p1186.html. Diakses 14 Mei 2022
- How to care for pressure sores. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000740.htm. Diakses 14 Mei 2022
- Pressure Injuries (Pressure Ulcers) and Wound Care. https://emedicine.medscape.com/article/190115-overview. Diakses 14 Mei 2022
- Bedsores: What You Should Know About Decubitus Ulcers. https://www.healthline.com/health/pressure-ulcer. Diakses 14 Mei 2022
- Prevention, Care, and Treatment of Pressure (Decubitus) Ulcers in Intensive Care Unit Patients. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/088506668900400306. Diakses 14 Mei 2022
- Pressure Ulcers. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/203224. Diakses 14 Mei 2022