Liver atau hati adalah organ yang tangguh. Organ ini berfungsi menyaring racun yang ada di dalam darah sehingga membuat organ lain di dalam tubuh bisa bekerja secara maksimal.
Akan tetapi, organ ini juga rentan terkena penyakit, bahkan ada beberapa jenis penyakit liver yang bisa mengancam jiwa. Namun, jika diintervensi sejak dini, kerusakan hati permanen bisa dicegah.
Simak ulasan Kavacare lebih lanjut mengenai penyakit liver beserta gejala, penyebab, dan pengobatannya.
Apa Itu Penyakit Liver?
Penyakit liver adalah kondisi di mana adanya kerusakan pada organ hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Penyakit ini memiliki jenis yang cukup banyak, salah satunya adalah hepatitis.
Menurut WHO, ada 345 juta orang di seluruh dunia mengidap hepatitis B atau C. Selain hepatitis, juga ada penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) yang secara global memiliki prevalensi 32%.
Penyebab penyakit liver sendiri beragam, di antaranya:
- Infeksi. Bakteri atau virus dapat menginfeksi hati sehingga dapat menyebabkan pembengkakan atau peradangan. Sehingga membuat hati tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jenis penyakit hati karena infeksi yakni: hepatitis A, hepatitis B, dan Hepatitis C. Jika dibiarkan berkepanjangan dapat menimbulkan penyakit sirosis.
- Autoimun. Penyakit hati bisa disebabkan oleh autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang bagian tubuh itu sendiri. Berikut penyakit liver akibat autoimun: hepatitis autoimun, kolangitis bilier primer, dan kolangitis sklerosis primer.
- Riwayat genetik. Penyakit liver juga bisa disebabkan oleh genetik akibat penumpukan suatu zat di salah satu atau kedua orangtua. Jenis penyakit hati ini ialah: hemokromatosis, penyakit wilson, defisiensi antitripsin alfa-1.
- Kanker atau tumor seperti adenoma hati, kanker saluran empedu serta kanker hati.
- Penyebab lain: konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang panjang, penumpukan lemak di hati. Juga efek samping dari penggunaan obat. Lalu bisa juga akibat dari seringnya melakukan kontak dengan bahan kimia yang beracun.
Faktor Risiko
Berikut kondisi yang bisa menyebabkan orang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit liver.
- Kegemukan atau obesitas.
- Konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang lama.
- Diabetes tipe-2.
- Penggunaan jarum seperti pada tato atau narkoba
- Pernah melakukan transfusi darah sebelum tahun 1992.
- Pernah kontak dengan cairan tubuh orang lain.
- Kontak dengan bahan kimia yang beracun.
- Melakukan aktivitas seksua berisikol tanpa menggunakan kontrasepsi.
- Riwayat dari keluarga.
Tanda dan Gejala
Tanda atau gejala pada penyakit hati cukup beragam, tergantung jenis penyakit liver apa yang menyerang hati. Namun, berikut ini rangkuman kami tentang gejala penyakit hati menurut tahap keparahannya.
1. Gejala Penyakit Liver Tahap Awal
Penyakit hati kronis pada umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, terkadang tahap awal dari penyakit liver bisa dimulai dari menderita hepatitis akut. Dimana hepatitis akut ini akan menimbulkan gejala demam, sakit perut, dan mual.
Selain itu, gejala awal dari penyakit hati bisa juga seperti:
- Sakit perut pada bagian atas
- Mual atau kehilangan nafsu makan
- Malaise dan kelelahan
2. Ciri-ciri Penyakit Liver yang Sudah Parah
Apabila penyakit hati sudah berada di stadium lanjut, gejala yang mungkin saja muncul meliputi:
- Penyakit kuning atau adanya warna kuning pada bagian putih mata dan kulit.
- Urin berwarna gelap.
- Tinja atau kotoran berwarna terang
- Penurunan berat badan dan kehilangan massa otot
- Mengalami pruritus atau kulit gatal, tetapi tidak ada ruam yang terlihat
- Mudah memar dan berdarah
- Muncul bintik-bintik kecil di kulit (petechiae)
- Telapak tangan berwarna merah
- Munculnya angioma laba-laba
- Perut bengkak (asites)
- Bengkak pada pergelangan kaki dan tangan serta wajah (edema)
- Menstruasi tidak teratur pada wanita
- Infertilitas pada wanita
- Testis mengecil pada pria
- Jaringan payudara pria membesar.
Baca Juga 7 Penyakit Liver dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
Diagnosis
Penting bagi Anda untuk segera pergi ke rumah sakit jika mengalami beberapa gejala di atas. Setelah sampai di rumah sakit, dokter akan melakukan anamnesis untuk menanyakan keluhan dan riwayat medis. Setelah itu, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tes berikut:
- Tes darah. Pasien akan melakukan tes darah yang disebut dengan tes fungsi hati. Tes darah lain mungkin juga akan dilakukan untuk mencari kondisi tertentu.
- Tes pencitraan. Pada tes ini pasien akan melakukan serangkain tes pencitraan seperti USG, CT Scan, dan MRI. Tujuannya agar bisa mendapat visual dari kerusakan hati.
- Biopsi hati. Ini adalah prosedur untuk mengambil sampel kecil jaringan hati untuk diuji di laboratorium. Biopsi hati diperlukan untuk memeriksa kemungkinan kanker atau sirosis.
Penanganan dan Pengobatan
Penanganan atau pengobatan penyakit hati tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa cara penanganan atau pengobatan untuk penyakit liver.
- Mengubah gaya hidup. Apabila Anda gemar minum alkohol dan makan makanan berlemak, mulailah untuk menghindarinya. Ada baiknya Anda juga mulai menjaga berat badan agar berada di batas ideal.
- Obat. Untuk penyakit liver seperti hepatitis Anda tentu perlu mengonsumsi obat antivirus. Begitu juga dengan penyakit hati akibat autoimun. Anda pun perlu mengonsumsi obat seperti kortikosteroid dan imunosupresan.
- Transplantasi hati. Apabila pasien menderita sirosis atau gagal hati, pengobatan yang mungkin disarankan adalah transplantasi hati. Dokter bedah akan mengangkat hati pasien yang sakit dan menggantinya dengan hati pendonor yang sehat.
- Hindari faktor risiko. Jauhi aktivitas atau hal-hal yang dapat meningkatkan risiko penyakit liver, seperti aktivitas seksual berisiko, penggunaan narkoba, dan minum minuman beralkohol.
Komplikasi
Komplikasi pada penyakit liver tergantung pada penyebab utamanya. Namun, tanpa pengobatan yang tepat, jenis penyakit liver apapun dapat berkembang menjadi gagal hati. Apabila sudah mengalami gagal hati, bisa berakibat fatal pada pasien.
Pertanyaan Seputar Penyakit Liver
1. Bisakah Penyakit Liver Disembuhkan?
Ada beberapa penyakit liver yang bisa sembuh, seperti penyakit liver yang diakibatkan paparan racun atau infeksi akut. Penyakit hati tersebut dapat sembuh bila tidak lagi terpapar racun. Sementara penyakit hati berlemak non-alkohol dapat membaik jika Anda mengubah gaya hidup.
Sementara penyakit liver kronik lainnya tidak bisa disembuhkan. Meskipun demikian, tetap bisa ditangani dengan obat-obatan. Namun, pengobatan yang Anda jalani hanya bertujuan agar mencegah kerusakan hati lebih lanjut atau memperlambatnya. Sedangkan penyakit liver akibat virus, autoimun, atau genetik mungkin memerlukan pengobatan seumur hidup.
2. Penyakit Liver Tidak Boleh Makan Apa?
Apabila Anda menderita penyakit liver, sebaiknya hindari beberapa makanan dan minuman berikut.
- Alkohol
- Makanan yang tinggi lemak seperti gorengan dan junk food
- Batasi makanan yang mengandung garam tinggi
- Membatasi kalori harian
- Mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan zat besi. Terutama untuk penderita hepatitis C dan hemokromatosis.
- Hindari mengonsumsi makanan seperti jamur, coklat, dan kacang-kacangan. Terlebih untuk penderita penyakit hati wilson.
3. Penyakit Liver Boleh Makan Apa?
Berikut makanan yang sebaiknya dikonsumsi pasien penyakit liver:
- Sayuran hijau seperti kol dan brokoli
- Bayam
- Wortel
- Alpukat
- Bawang putih
- Buah bit
- Minyak zaitun
- Kunyit
- Jeruk sitrun
- Teh hijau
Mencegah penyakit liver dengan pola hidup yang sehat tentu menjadi pilihan yang tepat. Sebab, jika sudah mengalami penyakit hati kronis, pengobatan yang ada hanya memperlambat kerusakan hati.
Apabila Anda memiliki beberapa keluhan yang menyerupai penyakit liver, segeralah memeriksakan diri ke dokter agar penyebab dari penyakit Anda bisa dideteksi lebih dini sehingga pengobatan bisa lebih efektif.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan tentang penyakit liver, silakan hubungi layanan homecare Kavacare melalui Whatsapp di 0811-1446-777. Dapatkan layanan telekonsultasi dokter atau kunjungan dokter di rumah dari homecare Kavacare. Tim medis kami akan dengan senang hati membantu dan menjawab pertanyaan Anda secara lebih komprehensif.
Referensi:
- Mayo Clinic. 2024. Liver Disease. Diakses pada 26 Februari 2024 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-problems/symptoms-causes/syc-20374502
- Cleveland Clinic. 2023. Liver Disease. Diakses pada 27 Februari 2024 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17179-liver-disease#management-and-treatment
- MedlinePlus. Liver Diseases. Diakses pada 29 Februari 2024 dari https://medlineplus.gov/liverdiseases.html
- MedlinePlus. Liver Transplantation. Diakses pada 29 Februari 2024 dari https://medlineplus.gov/livertransplantation.html
- Rokom. 2023. Mediakom 156: Menjaga Hati Untuk Kehidupan. Diakses pada 29 Februari 2024 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/mediakom/20231002/5343999/mediakom-156/
- Sharma A, Nagalli S. Chronic Liver Disease. [Updated 2023 Jul 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554597/
- Sehat Negeriku. 2016. 10 Makanan Yang Baik Untuk Menjaga Kesehatan Hati. Diakses pada 29 Februari 2024 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20161027/2618662/10-makanan-baik-menjaga-kesehatan-hati/
- American Liver Foundation. 2024. Liver Disease Diets. Diakses pada 29 Februari 2024 dari https://liverfoundation.org/health-and-wellness/healthy-lifestyle/liver-disease-diets/