Dari sekian banyak jenis penyakit di Indonesia, penyakit jantung koroner tentu sudah sering Anda dengar. Penyakit ini merupakan yang paling banyak menjadi risiko akibat gaya hidup yang kurang baik. Bahkan, penyakit ini merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia.
Data menyebutkan bahwa di Indonesia, penyakit jantung koroner dan penyakit lain seperti stroke diperkirakan menyebabkan lebih dari 470.000 kematian setiap tahunnya. Seperti apa penyakit jantung itu? Berikut informasi mengenai penyakit jantung koroner yang perlu Anda ketahui.
Apa Itu Penyakit Jantung Koroner?
Pada dasarnya istilah “penyakit jantung” dapat mengacu pada beberapa kondisi jantung. Namun, jenis penyakit jantung yang paling umum di Amerika Serikat adalah penyakit jantung koroner atau coronary artery disease (CAD), yaitu penurunan aliran darah menuju jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung*.
Sebutan lain dari penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner, serta merupakan penyebab utama kematian di wilayah Britania Raya dan seluruh dunia.
Jenis Penyakit Jantung Koroner
Terdapat tiga jenis penyakit jantung koroner. Apa sajakah itu?
1. Penyakit Arteri Obstruktif
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah arteri koroner Anda menyempit secara bertahap karena penumpukan plak. Jenis ini merupakan yang paling umum terjadi.
2. Penyakit Arteri Koroner Non obstruktif
Berbeda dengan obstruktif, penyakit arteri koroner jenis ini bukan hasil dari penumpukan plak, melainkan masalah lain. Seperti, penyempitan di waktu yang tidak tepat, kerusakan lapisan arteri, kerusakan cabang arteri, dan sebagainya.
3. Diseksi Arteri Koroner Spontan (SCAD)
Diseksi arteri koroner spontan atau SCAD terjadi ketika dinding arteri koroner Anda robek sebagian ataupun keseluruhan secara tidak terduga dan menghalangi aliran darah. Ketika ini terjadi, biasanya sering muncul juga serangan jantung.
Melihat terdapat banyak jenis dari penyakit ini, apakah penyebab penyakit jantung pada umumnya?
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner terjadi ketika suplai darah menuju jantung terganggu, termasuk karena tersumbat oleh penumpukan lemak atau plak atherosklerosis di arteri koroner. Nah, proses penimbunan lemak yang mengakibatkan hal itu disebabkan oleh banyak hal. Lantas, apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit ini?
Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Faktor risiko yang bisa memicu terjadinya penyakit jantung koroner, bisa kita kontrol terutama dalam hal gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan pola makan, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner. Kondisi kesehatan lain seperti kadar kolesterol yang tinggi, mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dan gula darah yang tinggi, dan obesitas juga dapat menjadi pemicu.
Bagaimana Gejala Penyakit Jantung Koroner?
Gejala penyakit jantung koroner mungkin berbeda untuk pria dan wanita*. Misalnya, pria biasanya mengalami nyeri dada, sedangkan wanita cenderung memiliki gejala lain seperti ketidaknyamanan di dada. Misalnya sesak napas, mual, dan kelelahan yang ekstrem.
Meski begitu, berikut gejala penyakit jantung koroner yang umum terjadi dan patut Anda waspadai:
- Nyeri dada dengan sensasi tertindih beban berat. Sensasi nyeri ini dirasakan di tengah-tengah, tapi tidak dapat dilokalisasi oleh penderitanya.
- Nyeri pada rahang, pundak, dan punggung, yakni merupakan sensasi nyeri yang menjalar dari nyeri yang berasal dari nyeri dada penderitanya.
- Nyeri, mati rasa, lemas atau dingin di kaki atau lengan jika pembuluh darah di area tubuh tersebut menyempit.
Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Untuk mendiagnosis apakah Anda memiliki risiko penyakit jantung ataukah rasa sakit yang Anda alami merupakan penyakit jantung, Anda dapat mengunjungi penyedia layanan kesehatan untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda. Beberapa tes mungkin akan Anda jalani, seperti tes darah, dan rontgen dada.
Berikut beberapa tes atau metode yang dapat mendiagnosis penyakit jantung*:
- Elektrokardiogram (ECG atau EKG), tes cepat tanpa rasa sakit yang akan merekam sinyal listrik di jantung Anda.
- Pemantauan holter menggunakan perangkat EKG portabel bernama monitor halter, yang akan merekam aktivitas jantung Anda dalam satu hari atau lebih selama Anda beraktivitas.
- Ekokardiogram, yakni pemeriksaan non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk membuat detail jantung yang sedang berdetak. Pemeriksaan ini menggunakan alat yang disebut ultrasound atau yang lebih dikenal dengan USG. Metode ini dapat melihat apakah darah bergerak melalui jantung dan katup jantung secara normal.
- Tes latihan atau tes stres, biasanya jantung dipantau dengan cara Anda dites berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda stasioner.
- Kateterisasi jantung, yakni tes yang menggunakan alat kateter untuk dimasukkan ke pembuluh darah melalui lipat paha atau pergelangan tangan.
- CT Scan, yakni metode yang memanfaatkan sinar X dalam mesin medis untuk mengumpulkan gambar jantung dan dada Anda.
- MRI Scan, yakni metode pemindaian jantung menggunakan medan magnet dan gelombang radio.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner?
Cara mencegah penyakit jantung sebenarnya sangat mudah dan dapat Anda lakukan mulai dari sekarang, yakni dengan menjalani gaya hidup yang sehat*. Dengan gaya hidup yang sehat, maka tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah Anda akan tetap terjaga sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.
Berikut cara mencegah penyakit jantung koroner:
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat.
- Menjaga berat badan.
- Melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
- Berhenti atau menghindari merokok.
- Melakukan medical check-up untuk mengetahui kondisi terkini dari tubuh Anda.
Jika ternyata Anda memiliki risiko tinggi akan penyakit jantung koroner, Anda dapat menuju ke layanan kesehatan yang terpercaya untuk berkonsultasi mengenai pengobatan dan pencegahan yang tepat.
Pertanyaan Umum Seputar Penyakit Jantung Koroner
Berikut beberapa pertanyaan umum mengenai penyakit jantung:
Di Mana Letak Sakit Jantung Koroner?
Penyakit jantung merupakan penyakit yang mempengaruhi aliran darah ke jantung. Biasanya, disebabkan oleh timbunan lemak (ateroma) pada dinding arteri di sekitar jantung (arteri koroner). Ketika terjadi, Anda mungkin merasakan tekanan atau sesak di dada, nyeri di bahu atau lengan, sesak napas, dan berkeringat.
Apa Ciri-Ciri Jantung yang Tidak Sehat?
Terdapat lima ciri-ciri atau tanda utama dari jantung yang tidak sehat:
- Pertama yaitu nyeri di dada seperti sesak, rasa tertekan, atau nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa menit.
- Kedua, sesak napas yang juga merupakan tanda dari penyakit jantung lainnya seperti emboli paru, aritmia, dan penyakit aorta.
- Ketiga, detak jantung yang tidak teratur karena dapat menjadi peringatan dini bahwa terjadi sesuatu yang tidak beres pada jantung Anda.
- Keempat, yakni mual, nyeri ulu hati, sakit perut, dan nyeri punggung.
- Terakhir, yakni rasa sakit yang menjalar ke lengan atau bahu kiri. Hal ini terjadi karena gejala umum serangan jantung adalah saraf mengirimkan rasa sakit dari jantung ke lengan kiri menuju ke bagian otak yang sama.
Apakah Penyakit Jantung Koroner Bisa Sembuh?
Penyakit jantung koroner tidak dapat disembuhkan, tetapi Anda dapat menjalani pengobatan atau treatment untuk membantu mencegah gejala dan mengurangi risiko serangan jantung. Misalnya, dengan mengubah gaya hidup, berhenti merokok, mengonsumsi obat yang sudah direkomendasikan dokter, hingga operasi.
Apakah Penyakit Jantung Koroner Perlu Dioperasi?
Beberapa kondisi tertentu pada penyakit jantung memang memerlukan tindakan operasi. Hal ini kembali lagi pada tingkat keparahan dari penyakit yang diderita.
Namun perlu Anda ketahui bahwa banyak penyakit jantung yang berhasil diobati melalui pengobatan*, tanpa harus menjalani operasi. Pengobatan yang dijalani seperti pemberian obat untuk melarutkan pembekuan darah penyebab serangan jantung atau dengan pemasangan stent atau yang lebih dikenal dengan ring.
Selain itu, terdapat program yang dapat dijalani oleh pasien penyakit jantung, yaitu rehabilitasi jantung atau cardiac rehabilitation. Program ini sangat penting bagi siapa saja yang putih dari serangan jantung, gagal jantung, atau beberapa jenis operasi jantung. Melalui program ini, pasien akan diawasi oleh tenaga medis, mulai dari aktivitas fisik, makanan, minuman, program menjalankan pola hidup sehat, hingga konseling untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan.
Di Mana Berobat Jantung Koroner?
Pilihan rumah sakit untuk berobat jantung koroner saat ini sudah sangat banyak. Selain rumah sakit dalam negeri, Anda dapat mencari opsi lain dengan berobat ke luar negeri. Beberapa rumah sakit di luar negeri yang unggul dalam pengobatan kardiovaskuler, yaitu:
- Gleneagles Hospital Penang
- Penang Adventist Hospital
- CVSKL, Malaysia
- Sunway Medical Centre, Malaysia
- Mount Elizabeth Hospital, Singapura
- Bangkok Heart Hospital, Thailand
- Bangkok Hospital, Thailand
- Phyathai 2 Hospital, Thailand
- Samitivej Sukhumvit Hospital, Thailand
- Jeonbuk National University Hospital, Korea Selatan
Kavacare hadir untuk membantu Anda dalam perawatan penyakit jantung koroner, mulai dari menjalankan pola hidup sehat hingga memberikan pendampingan medis di rumah oleh perawat atau dokter. Untuk memulainya, Anda dapat melakukan konsultasi secara online dengan menghubungi Kavacare Support di nomor Whatsapp 08111446777 dan dapatkan pelayanan terbaik dari kami untuk kesehatan Anda.
Sumber:
- Coronary heart disease. https://www.nhs.uk/conditions/coronary-heart-disease/, diakses pada 1 Desember 2022.
- Heart Disease. https://www.cdc.gov/heartdisease/index.htm, diakses pada 1 Desember 2022.
- Heart disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/symptoms-causes/syc-20353118, diakses pada 1 Desember 2022.
- What are the types of coronary artery disease?. https://www.aurorahealthcare.org/services/heart-vascular/conditions/coronary-artery-disease/types#, diakses pada 1 Desember 2022.
- What Are The Signs Of An Unhealthy Heart?. https://www.visitcompletecare.com/blog/what-are-the-signs-of-an-unhealthy-heart/, diakses pada 2 Desember 2022.
- Non-Surgical Treatment for Heart Disease. https://www.ssmhealth.com/heart-vascular-health/treatments-procedures/non-surgical-treatments, diakses pada 3 Desember 2022.
- The Burden of Cardiovascular Disease Attributable to Major Modifiable Risk Factors in Indonesia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5037248/, diakses pada 3 Desember 2022.
- Coronary artery disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptoms-causes, diakses pada 5 Desember 2022.