Mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi sistem pernapasan membuat beberapa orang butuh alat bantu oksigen. Tidak hanya di rumah sakit, alat bantu oksigen di rumah bisa jadi harus disiapkan pula. Jika Anda dan keluarga memiliki risiko masalah pernapasan, sebaiknya memahami pentingnya alat bantu oksigen di rumah, mulai dari fungsi, cara pakai dan hal-hal yang harus diperhatikan.
Berikut informasi seputar penggunaan oksigen di rumah yang telah dirangkum Kavacare.
Fungsi Alat Bantu Oksigen
Tubuh tidak bisa berfungsi tanpa oksigen yang dihirup dari udara. Akan tetapi, pada pasien yang memiliki masalah paru-paru, jantung, atau kondisi lainnya, sistem pernapasan terganggu sehingga sulit mendapat oksigen yang cukup. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan masalah pada jantung, otak, dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Maka pasien dengan kondisi ini sering membutuhkan bantuan oksigen di rumah, atau terapi oksigen setelah keluar dari rumah sakit. Penggunaan oksigen di rumah dapat meredakan gejala seperti:
- Sesak napas
- Merasa kelelahan terus menerus
- Gangguan daya ingat
- Batuk
Menggunakan alat bantu oksigen dapat memastikan pasien mendapat cukup asupan oksigen dalam darah, sehingga organ-organ tetap berfungsi normal.
Jenis-jenis Terapi Oksigen Sesuai Kebutuhan
Tergantung kebutuhan, terapi oksigen dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Long-term oxygen therapy (terapi oksigen jangka panjang), diberikan pada pasien yang mengalami hipoksia kronis, setidaknya butuh alat bantu oksigen 15 jam per hari
- Ambulatory oxygen therapy, untuk pasien yang membutuhkan alat bantu oksigen saat aktif bergerak
- Nocturnal oxygen therapy, terapi oksigen yang diberikan malam hari, biasanya untuk pasien dengan indikasi mengalami penurunan saturasi oksigen saat tertidur
- Short burst oxygen, terapi oksigen diberikan dalam waktu singkat
- Palliative oxygen therapy, penggunaan alat bantu oksigen untuk mengatasi kesulitan bernapas, biasanya pada pasien dengan penyakit berat
Siapa yang Membutuhkan Alat Bantu Oksigen?
Terapi oksigen di rumah dapat membantu pasien yang kesulitan memenuhi kebutuhan oksigen dalam darah. Beberapa kondisi yang membutuhkan terapi oksigen, antara lain:
- Asma Akut
- Bronkhitis Kronis
- Kanker Paru-paru
- Pneumonia
- Pulmonary Fibrosis
- Sleep Apnea
- Emfisema
- Gagal Jantung
Biasanya dokter akan menganjurkan penggunaan alat bantu oksigen tergantung hasil pemeriksaan. Biasanya akan diperiksa lebih dulu jumlah oksigen dalam darah. Pasien akan diminta menggunakan alat sensor oksigen atau dengan pulse oximetry. Pemeriksaan lainnya kemungkinan dengan alat khusus untuk mengetahui kinerja paru-paru (tes spirometry).
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Oksigen di Rumah
Jika pasien dianjurkan menggunakan alat bantu oksigen di rumah, biasanya ada dua jenis alat bantu oksigen. Menggunakan tangki oksigen atau dengan alat khusus (oxygen concentrator).
Tangki oksigen berisi oksigen cair dengan berbagai ukuran. Ada pula ukuran lebih kecil yang mudah dibawa, tetapi daya tahannya tidak terlalu lama dan harus diisi ulang. Jenis tangki oksigen cair ini sering jadi pilihan untuk terapi oksigen di rumah karena mudah dipindahkan, tidak banyak memakan tempat, dan memiliki pilihan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan. Namun jenis oksigen cair dapat habis walau tidak digunakan, karena sifatnya yang bisa menguap perlahan di udara.
Sedangkan oxygen concentrator berupa alat khusus yang menggunakan tenaga listrik atau baterai. Oxygen concentrator tidak perlu diisi ulang, tetapi ukurannya biasanya lebih besar dari tangki oksigen dan sangat bergantung dengan energi listrik. Jika terjadi pemadaman listrik, Anda tetap harus menyiapkan tangki oksigen cadangan.
Walau oksigen bukan gas berbahaya, namun sifatnya dapat mempermudah barang terbakar api. Jika Anda memiliki alat bantu oksigen di rumah, berikut tips menjaga keamanannya:
- Hindari merokok atau menyalakan api dekat alat bantu oksigen
- Jauhkan alat bantu oksigen dari sumber panas (kompor atau pemanas)
- Hindari menggunakan produk mudah terbakar pada alat bantu oksigen (cairan pembersih, cat)
- Letakkan alat bantu oksigen di tempat yang aman dan kokoh
- Hindari menggunakan pelumas berbahan minyak di area tubuh
- Siapkan alat pemadam api di rumah
- Informasikan pada petugas kelistrikan setempat jika di rumah ada pasien dengan alat bantu oksigen
Cara Penggunaan Oksigen di Rumah
Ada dua cara utama penggunaan oksigen di rumah, yaitu:
- Selang di bawah lubang hidung (nasal cannula)
- Masker oksigen yang melingkupi hidung dan mulut
Namun pada pasien dengan kasus tertentu, alat bantu oksigen harus digunakan dengan selang yang dimasukkan melalui bagian depan leher (tracheostomy), atau menggunakan selang dari mulut langsung ke saluran pernapasan (endotracheal tube/ETT).
Berikut langkah-langkah untuk menggunakan alat bantu oksigen di rumah:
- Pastikan suplai oksigen cukup, ikuti instruksi penggunaan alat bantu sesuai petunjuk
- Periksa kondisi alat penjaga kelembapan (humidifier)
- Pasang selang penghubung ke alat bantu, pastikan selang tidak tersumbat
- Atur tekanan aliran oksigen sesuai petunjuk dokter
- Pasang cannula atau masker, pastikan dalam keadaan bersih
Alat bantu oksigen juga harus dijaga kebersihannya. Anda sebaiknya melakukan pembersihan rutin, seperti:
- Nasal cannula dibersihkan dengan sabun dan air hangat setiap minggu
- Ganti cannula dan masker tiap 2-4 minggu sekali, atau setiap pasien sakit
- Ganti selang penghubung setiap 2 bulan
- Jika menggunakan oxygen concentrator, rutin hubungi penyedia alat untuk informasi perawatannya
- Jika pasien menggunakan selang trakeal (selang oksigen yang dimasukkan melalui tracheostomy), tanyakan pada dokter untuk perawatan kebersihannya
Pertanyaan Umum Seputar Penggunaan Oksigen di Rumah
Berapa Lama Pemberian Oksigen?
Pemberian oksigen berbeda-beda kebutuhannya untuk tiap pasien. Dokter biasanya akan memberikan penjelasan dan resep khusus mengatur berapa banyak kadar oksigen per menit yang dibutuhkan pasien, serta kapan sebaiknya terapi oksigen diberikan. Berapa banyak dan lama terapi oksigen diberikan tergantung hasil pemeriksaan. Bisa dari tes darah atau oxymeter.
Beberapa pasien mungkin dianjurkan menggunakan alat bantu oksigen hanya saat beraktivitas atau saat tidur. Ada pula pasien yang harus dibantu dengan alat setiap waktu.
Apakah Ada Efek Samping Penggunaan Oksigen?
Secara umum terapi oksigen aman dilakukan. Efek samping yang mungkin terjadi adalah kulit area hidung terasa lebih kering. Jika pasien menggunakan masker oksigen, maka kulit sekitar hidung dan bibir berisiko kering dan iritasi. Penggunaan oksigen jangka panjang juga dapat menimbulkan sakit kepala di pagi hari, beberapa pasien mungkin merasa tidak nyaman dan kelelahan.
Pada Saturasi Berapa Terapi Oksigen Perlu Diberikan?
Saturasi oksigen dikatakan normal jika berada di kisaran lebih dari atau sama dengan 95%. Pada saturasi oksigen yang cukup, organ tubuh dan sel-sel dapat bekerja optimal. Biasanya terapi oksigen diberikan untuk mencegah saturasi oksigen turun di bawah 95%, atau segera diberikan ketika saturasi oksigen pasien di bawah 90%.
Terapi oksigen di rumah tentu butuh pengawasan khusus dari dokter dan tenaga kesehatan profesional. Anda bisa berkonsultasi dan mempercayakan bantuan penggunaan oksigen di rumah pada Kavacare. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777.
SUMBER
Home oxygen therapy. https://www.nhs.uk/conditions/home-oxygen-treatment/ diakses 3 September 2022
Home Oxygen Therapy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532994/ diakses 3 September 2022
Oxygen Therapy At Home: Tips for Using Oxygen In Your Home. https://www.webmd.com/lung/lung-home-oxygen-therapy diakses 3 September 2022
Oxygen Therapy: Using Oxygen at Home. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-procedures-and-tests/oxygen-therapy/using-oxygen-at-home diakses 3 September 2022
Oxygen Therapy. https://medlineplus.gov/oxygentherapy.html diakses 3 September 2022
The Need For Supplemental Oxygen. https://www.ucsfhealth.org/education/the-need-for-supplemental-oxygen diakses 3 September 2022