Memahami Osteomielitis: Dari Penyebab Hingga Cara Pengobatan yang Efektif

Memahami Osteomielitis: Dari Penyebab Hingga Cara Pengobatan yang Efektif

Share

Osteomielitis adalah infeksi serius yang menyerang tulang, yang dapat disebabkan oleh bakteri atau jamur. Infeksi ini dapat terjadi secara mendadak atau berkembang perlahan, dan dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu kesehatan. Dalam banyak kasus, osteomielitis disebabkan oleh penyebaran infeksi dari bagian tubuh lain melalui aliran darah atau akibat luka yang menembus tulang. Mengetahui jenis, penyebab, gejala, dan cara pencegahan osteomielitis sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Jenis-Jenis Osteomielitis

Berikut adalah tabel yang merangkum informasi tentang jenis-jenis osteomielitis berdasarkan lama terjadinya:

Tabel Jenis Osteomielitis

Jenis Waktu
Akut2 minggu.
SubakutSatu hingga beberapa bulan.
KronisSetelah beberapa bulan.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama osteomielitis seringkali akibat bakteri staphylococcus aureus, yang biasanya ditemukan di kulit atau hidung orang sehat. Selain itu, jamur atau bakteri lain juga dapat menyebabkan infeksi ini. Bakteri dapat masuk ke tulang melalui:

  • Luka tembus yang mengexpose tulang. 
  • Aliran darah yang membawa bakteri dan infeksi lain.
  • Kontaminasi saat operasi tulang dan sendi. 
  • Infeksi darah atau kondisi seperti anemia sel sabit.
  • Diabetes, terutama jika memiliki luka kaki.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.

 

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Teknologi Bedah Ortopedi

 

Osteomielitis hanya terjadi pada 2 dari 10.000 orang, dan dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena infeksi ini, antara lain:

  • Kebiasaan merokok.
  • Penyakit kronis, seperti diabetes dan gagal ginjal.
  • Operasi atau luka yang expose tulang.
  • Gangguan aliran darah.
  • Ganguan sistem imun.

Pencegahan

Mencegah infeksi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan menghindari komplikasi serius. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Menjaga Kebersihan Luka

Segera bersihkan luka terbuka dengan air mengalir dan sabun, lalu tutup dengan perban bersih. Periksa luka secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.

2. Menghindari Trauma

Hindari aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan cedera atau luka pada tulang. Gunakan perlindungan yang sesuai saat berolahraga atau bekerja.

3. Mengelola Penyakit Kronis

Jika Anda memiliki penyakit seperti diabetes, pastikan untuk mengelolanya dengan baik. Rutin memeriksakan kesehatan dan mengikuti saran dokter dapat mencegah infeksi.

4. Kesehatan Sistem Imun

Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat, cukup tidur, dan menghindari stres. Suplementasi vitamin jika diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki sistem imun yang lemah.

5. Hindari Kebiasaan Buruk

Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Kedua kebiasaan ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

6. Pemeriksaan Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko yang berhubungan dengan osteomielitis.

Gejala Osteomielitis

Pada beberapa kasus, infeksi ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Namun, tanda umum yang sering dialami penderita osteomielitis antara lain:

  1. Demam
  2. Pembengkakan, kemerahan, dan rasa hangat pada area yang terinfeksi.
  3. Nyeri di area yang terinfeksi.
  4. Nanah pada area yang terinfeksi.
  5. kelelahan.
  6. Kehilangan nafsu makan.
  7. Nyeri punggung bawah.
  8. Mual dan muntah.

Diagnosis Osteomielitis

Jika dokter menemukan tanda peradangan yang tidak hilang dalam 5-7 hari, beberapa pemeriksaan lanjutan mungkin dilakukan untuk mendiagnosis infeksi ini, antara lain:

  1. Tes darah untuk mendeteksi infeksi.
  2. Pencitraan seperti sinar-X atau MRI.
  3. Pemeriksaan tulang menggunakan bahan radioaktif.
  4. Biopsi untuk mengambil sampel dari tulang. 

Pengobatan Osteomielitis

Penanganan osteomielitis tergantung pada seberapa parah kondisinya. Beberapa pilihan pengobatan antara lain: 

  • Pemberian antibiotik atau antijamur.
  • Aspirasi untuk mengeluarkan nanah dari tulang. 
  • Pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi. 

Jika tidak ditangani, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses atau kematian tulang. 

 

Baca juga: Mengenal Manfaat Da Vinci Robotic Surgery dan Prosedur Pengobatan di Bangkok Hospital

Pertanyaan Umum Seputar Osteomielitis

Seberapa Seriuskah Osteomielitis?

Infeksi ini dapat ditangani dengan baik. Penanganan yang tepat dapat membantu penderita sembuh, terutama jika infeksi terdeteksi lebih awal. 

Segera hubungi dokter, jika Anda mengalami gejala seperti ini:

  • Nyeri punggung yang tidak membaik.
  • Tanda infeksi, seperti demam dan keluarnya nanah.
  • Nyeri yang menganggu aktivitas sehari-hari. 

Jika Anda perlu berkonsultasi tentang gejala, perawatan, atau pengobatan osteomielitis, Kavacare dapat membantu Anda mendapatkan janji dengan dokter terbaik di rumah sakit terkemuka. Hubungi Kavacare Support di nomor Whatsapp 0811 1446 777.

Sumber:

  1. Osteomyelitis Adult  – Orthobullets. https://www.orthobullets.com/trauma/1057/osteomyelitis–adult. Diakses pada 20 September 2024.
  2. Osteomyelitis Clinical Presentation: History, Physical Examination, Complications. https://emedicine.medscape.com/article/1348767-clinical#b1. Diakses pada 20 September 2024.
  3. Osteomyelitis Symptoms and Causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteomyelitis/symptoms-causes/syc-20375913. Diakses pada 20 September 2024. 
  4. Osteomyelitis (Bone Infection): Causes, Symptoms & Treatmen – Cleve and Clinic.  https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9495-osteomyelitis. Diakses pada 20 September 2024.
  5. Osteomyelitis – NHS. https://www.nhs.uk/conditions/osteomyelitis/. Diakses pada 20 September 2024.
  6. Osteomyelitis: Symptoms, Causes, and Treatment  – WebMD. https://www.webmd.com/diabetes/osteomyeltis-treatment-diagnosis-symptoms. Diakses pada 20 September 2024.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare