Makanan yang sehat dan seimbang sangat penting dalam mendukung proses penyembuhan dan mencegah terjadinya stroke ulang. Diet sehat bagi penderita stroke tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga mengatur tekanan darah, kolesterol, dan menjaga berat badan yang ideal. Prinsip menu makanan untuk penderita stroke yang dianjurkan adalah DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), yang fokus pada:
- Rendah Lemak Jenuh dan Trans
- Kaya Serat, Potasium, Magnesium, Kalsium, dan Protein
- Rendah Sodium
Langkah Menyusun Menu Makanan untuk Penderita Stroke
- Konsumsi Makanan Bervariasi. Menyusun menu makanan untuk penderita stroke perlu seimbang dengan konsep “My Plate” yang mencakup biji-bijian, sayuran, protein, buah-buahan, dan produk susu.
- Gunakan Konsep Pelangi Makanan Kombinasi makanan dari berbagai warna memastikan asupan nutrisi yang beragam:
- Merah: Tomat, semangka, delima (kaya likopen)
- Oranye/Kuning: Wortel, jeruk, pisang (kaya karotenoid)
- Hijau: Brokoli, bayam, alpukat (kaya klorofil dan karotenoid)
- Ungu/Biru: Ubi ungu, blueberry (kaya antosianin)
- Putih: Bunga kol, bawang putih, jamur (kaya serat dan vitamin)
- Pilih Makanan Tinggi Serat Serat membantu mengatur gula darah, mencegah penyakit pencernaan, dan mengelola berat badan. Sumber serat termasuk buah dan sayur, dengan minimal 5 porsi sehari.
- Kurangi Asupan Gula Tambahan Gula tambahan dapat meningkatkan risiko hipertensi, obesitas, dan diabetes tipe 2. Batasi konsumsi gula seperti pada minuman manis dan kue.
- Batasi Lemak Jenuh Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Hindari lemak jenuh dalam membuat menu makanan untuk penderita stroke, seperti minyak kelapa, mentega, dan gorengan.
- Kurangi Asupan Garam Garam berlebih meningkatkan tekanan darah. Batas konsumsi garam harian untuk penderita stroke adalah maksimal 1.500 miligram.
- Cukupi Asupan Potasium Potasium penting untuk kesehatan jantung. Sumber potasium termasuk pisang, jeruk, bayam, dan kentang. Konsultasikan dengan dokter untuk kebutuhan kalium yang tepat.
Contoh Menu Makanan untuk Penderita Stroke
Menjaga pola makan yang seimbang dengan variasi makanan sehat dapat membantu proses pemulihan pasien stroke dan mencegah terjadinya stroke kembali. Selalu konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan signifikan dalam pola makan. Perhatikan kalori, protein, serta serat pada tiap makanan.
- Kalori: Total energi yang diperoleh dari makanan.
- Protein: Penting untuk perbaikan dan pembentukan jaringan tubuh.
- Serat: Membantu pencernaan dan menjaga kesehatan jantung.
Contoh Menu Makanan 1
Waktu Makan | Menu | Estimasi Kandungan Nutrisi |
---|---|---|
Sarapan | Oatmeal dengan buah beri dan almond | Kalori: 250, Protein: 7g, Serat: 5g |
Camilan | Smoothie bayam, pisang, dan susu almond | Kalori: 150, Protein: 3g, Serat: 4g |
Makan Siang | Nasi merah, dada ayam panggang, sayur bayam | Kalori: 400, Protein: 30g, Serat: 6g |
Camilan | Apel dan yogurt rendah lemak | Kalori: 100, Protein: 5g, Serat: 3g |
Makan Malam | Sup sayuran dengan tahu dan quinoa | Kalori: 300, Protein: 15g, Serat: 7g |
Contoh Menu Makanan 2
Waktu Makan | Menu | Estimasi Kandungan Nutrisi |
---|---|---|
Sarapan | Smoothie mangga, pisang, dan bayam | Kalori: 200, Protein: 3g, Serat: 4g |
Camilan | Smoothie bayam, pisang, dan susu almond | Kalori: 150, Protein: 3g, Serat: 4g |
Makan Siang | Nasi merah, ikan panggang, sayur brokoli | Kalori: 350, Protein: 28g, Serat: 5g |
Camilan | Buah pir | Kalori: 80, Protein: 0g, Serat: 4g |
Makan Malam | Salad sayuran dengan kacang merah dan alpukat | Kalori: 250, Protein: 10g, Serat: 8g |
Baca juga: 5 Ikan Lokal Bergizi Tinggi sebagai Alternatif Salmon
Makanan yang Dilarang untuk Pasien Pasca Stroke
Pasien stroke perlu memperhatikan asupan makanan untuk mencegah komplikasi dan serangan stroke kembali. Berikut ini adalah jenis dan contoh-contoh makanan yang harus dihindari oleh pasien pasca stroke:
Makanan Tinggi Garam
Garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, memperburuk kondisi kesehatan jantung, serta berisiko memicu serangan stroke kembali.
Jenis Makanan | Contoh Makanan | Alasan mengapa dilarang |
---|---|---|
Makanan Olahan | Keripik kentang, daging olahan (sosis, nugget) | Mengandung sodium tinggi yang meningkatkan tekanan darah. |
Makanan Kalengan | Sarden kaleng, daging kaleng | Biasanya diawetkan dengan garam tinggi. |
Makanan Cepat Saji | Burger, kentang goreng, pizza | Mengandung banyak garam dan lemak tidak sehat. |
Makanan dengan Gula Berlebihan
Gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, yang keduanya meningkatkan risiko stroke. Gula juga dapat memperburuk kondisi pembuluh darah.
Jenis Makanan | Contoh Makanan | Alasan mengapa dilarang |
---|---|---|
Minuman Manis | Soda, jus buah kemasan | Mengandung gula tambahan yang tinggi dan mempengaruhi gula darah. |
Makanan Ringan | Permen, kue, roti-roti dengan topping gula | Mengandung gula dan lemak yang tinggi. |
Lemak Jenuh
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (lemak jahat) yang berisiko menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghambat aliran darah, dan meningkatkan risiko stroke.
Jenis Makanan | Contoh Makanan | Alasan mengapa dilarang |
---|---|---|
Produk Susu Tinggi Lemak | Mentega, keju, susu penuh | Mengandung lemak jenuh tinggi yang buruk untuk kesehatan jantung. |
Daging Berlemak | Daging merah berlemak, kulit ayam | Tinggi lemak jenuh yang meningkatkan kolesterol LDL. |
Makanan Gorengan | Ayam goreng, kentang goreng | Mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang sangat tidak sehat. |
Alkohol
Alkohol meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, dan stroke. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan dehidrasi, dan meningkatkan tekanan darah.
Jenis Minuman | Contoh Minuman | Alasan mengapa dilarang |
---|---|---|
Minuman Beralkohol | Bir, wine, soju, sake | Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung. |
Baca juga: 5 Makanan Pantangan untuk Pasien Liver
Mengapa Penderita Stroke Harus Menghindari Makanan Tertentu?
- Mengatur Tekanan Darah: Makanan tinggi garam dan alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama stroke.
- Mengelola Kolesterol: Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol LDL (lemak jahat)
- Mengendalikan Gula Darah: Makanan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas dan diabetes, yang meningkatkan risiko stroke.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Asupan kalori dan lemak berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes.
Menyusun menu makanan yang sehat bagi penderita stroke membutuhkan perhatian dan pemahaman yang mendalam. Jika Anda merasa membutuhkan bantuan lebih lanjut, Kavacare memiliki layanan konsultasi ahli gizi baik kunjungan ahli gizi ke rumah atau telekonsultasi ahli gizi yang dapat membantu Anda menyusun menu makanan untuk penderita stroke. Selain itu Kavacare juga menyediakan konsultasi dokter umum dan spesialis, pendampingan perawat, hingga fisioterapi atau terapi wicara di rumah. Hubungi Kavacare Support di nomor WA 0811 – 1446 – 777
Sumber:
- Diet After Stroke Fact Sheet. https://strokefoundation.org.au/what-we-do/for-survivors-and-carers/after-stroke-factsheets/diet-after-stroke-fact-sheet.
- Stroke Prevention Diet & Management. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/13486-eating-well-after-a-stroke.
- DASH Eating Plan. https://www.nhlbi.nih.gov/education/dash-eating-plan.
- Reduce Your Stroke Risk by Eating a Healthy Diet. https://www.stroke.org.uk/what-is-stroke/what-can-i-do-to-reduce-my-risk/eat-healthy-diet.
- How to Eat the Rainbow. https://www.healthline.com/nutrition/eat-the-rainbow.