Luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit akibat suhu tinggi dari barang-barang elektronik, cairan kimia, dan sumber panas lainnya. Paparan panas ini dapat menimbulkan luka yang melepuh, terasa sakit, bengkak, hingga kulit tampak hangus dan mengelupas. Jika tidak segera ditangani, luka bakar bisa terkena infeksi.
Untuk penanganannya tergantung keparahan luka. Tingkat keparahan luka bakar berbeda-beda, disebut sebagai derajat luka bakar.
Derajat luka bakar dibagi menjadi tiga, dilihat dari seberapa dalam luka menembus permukaan kulit dan separah apa kerusakan terjadi pada kulit.
1. Derajat Luka Bakar Tingkat 1
Derajat luka bakar tingkat 1 adalah ketika luka bakar hanya terjadi di lapisan terluar kulit (epidermis). Pada derajat luka bakar tingkat 1, biasanya area luka tampak kemerahan, terasa perih, kulit kering, dan tidak terjadi melepuh.
Jarang terjadi kerusakan jaringan jangka panjang pada luka bakar tingkat satu, komplikasi paling parah adalah perubahan warna kulit. Contoh luka bakar tingkat satu adalah kulit yang terbakar paparan sinar matahari.
Penanganan luka bakar tingkat 1 bisa dilakukan sendiri di rumah menggunakan obat-obatan luka yang dapat dibeli bebas dan kompres dengan cairan NaCl 0.9%.
2. Derajat Luka Bakar Tingkat 2 (Partial-thickness Burn)
Derajat luka bakar tingkat 2 adalah luka bakar yang tidak hanya merusak lapisan terluar kulit, tetapi juga lapisan kedua kulit (dermis).
Pada luka bakar tingkat 2, kulit dapat melepuh dan berubah warna kemerahan. Luka pun akan terasa sangat perih. Jika luka cukup dalam, nantinya akan meninggalkan bekas berupa jaringan parut pada kulit. Dibandingkan derajat luka bakar tingkat 1, luka bakar tingkat 2 butuh waktu lebih lama untuk sembuh, yaitu sekitar 1-3 minggu.
Contoh luka bakar tingkat dua adalah luka akibat bersentuhan dengan permukaan panas dalam waktu singkat, seperti permukaan wajan atau setrika yang panas.
Cara merawat luka bakar tingkat 2 bisa dengan salep khusus dan salep antibiotik. Ini disertai dengan pembalutan luka sesuai anjuran dokter. Pada kondisi luka cukup dalam, mungkin perlu operasi untuk membuang jaringan kulit yang mati.
3. Derajat Luka Bakar Tingkat 3 (Full-thickness Burn)
Derajat luka bakar tingkat 3 merusak kulit hingga menembus lapisan epidermis dan dermis, bahkan hingga lapisan yang terdapat pembuluh darah dan serabut saraf. Luka ini juga merusak folikel rambut dan kelenjar keringat. Pada kasus lebih serius, luka bahkan dapat mencapai otot dan tulang.
Ujung-ujung saraf di area yang terdampak biasanya ikut rusak, menyebabkan mati rasa. Namun pasien bisa merasakan nyeri dan perih di area sekitar luka. Pada luka bakar tingkat 3, kulit yang terbakar tampak hangus atau kemerahan.
Pada luka bakar tingkat 3 lebih rentan terjadi infeksi. Maka untuk mencegahnya dilakukan operasi cangkok kulit, prosedur menggantikan kulit yang rusak dengan lapisan kulit yang sehat. Dokter akan memberikan tambahan obat-obatan antinyeri, antibiotik, dan vaksin antitetanus.
Tahap Penyembuhan Luka Bakar
Setelah mengalami luka bakar, kulit akan melalui beberapa tahap penyembuhan. Tahap-tahapnya ialah:
1. Inflammatory Phase (Fase Inflamasi)
Segera setelah terjadi luka bakar, muncul reaksi inflamasi pada bagian tubuh yang terbakar. Reaksi inflamasi ini terdiri dari respons vaskuler dan respons seluler.
Respons vaskuler terjadi ketika perubahan pembuluh darah menyebabkan peningkatan aliran darah (vasodilatasi) dan memicu perubahan struktural pada area luka. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya cairan berisi protein plasma.
Sedangkan respons seluler terjadi ketika sel-sel bermigrasi saat adanya inflamasi. Respons seluler membantu tubuh untuk membersihkan jaringan mati dan racun-racun yang dilepaskan oleh luka bakar.
2. Proliferative Phase (Fase Proliferasi)
Pada fase proliferasi, bagian terdampak luka bakar akan membentuk jaringan baru. Jaringan ini mulai muncul beberapa jam setelah luka terjadi, dan biasanya menutupi seluruh bagian luka dalam jangka waktu 5-7 hari.
Saat proses pembentukan jaringan baru terjadi, bagian bawah membran akan mulai terbentuk di antara dermis dan epidermis.
3. Remodelling Phase (Fase Pematangan)
Fase remodelling adalah fase ketiga pada penyembuhan luka bakar, di mana muncul jaringan parut yang telah matang. Pada fase akhir penyembuhan luka ini, protein-protein struktural seperti kolagen dan elastin terbentuk di sekitar kulit hingga otot yang terdampak luka bakar.
Jaringan-jaringan baru yang memasuki fase maturasi ini nantinya tampak menyebabkan bekas luka bakar terasa ditarik dan melebar.
Baca Juga: Jenis-Jenis Perawatan Luka
Bagaimana Cara Merawat dan Mengobati Luka Bakar?
Merawat dan mengobati luka bakar memerlukan ketelatenan, terutama jika terjadi derajat luka yang tinggi.
Luka bakar dapat menyebabkan beberapa perubahan, mulai dari kondisi kulit hingga penampilan secara signifikan. Walau tubuh memiliki mekanisme pemulihan, bekas luka bakar mungkin tidak bisa hilang sempurna seperti kondisi kulit sebelumnya. Misalnya, kulit yang sembuh mengalami perubahan warna secara permanen.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menderita luka bakar.
1. Mengobati Luka Bakar
Pasien akan diberikan salep atau krim antibiotik untuk mengobati infeksi, khususnya pada derajat luka bakar tingkat 2. Luka mungkin butuh diperban dan harus rutin diganti setiap hari. Baik jenis salep atau perban akan ditentukan oleh dokter. Selain itu, luka juga harus dibersihkan rutin.
2. Menjaga Kelembapan Kulit
Penting untuk menggunakan pelembap pada proses pemulihan luka bakar. Setelah luka menutup dan kering, pastikan selalu menjaga kelembapannya untuk mencegah kulit mengelupas. Pilih pelembap yang bebas pewangi, oleskan rutin pada luka yang telah kering
3. Menangani Kulit Melepuh dan Mengelupas
Kulit yang baru sembuh dari luka bakar masih rentan, sedikit gesekan dapat menyebabkan kulit melepuh atau mengelupas. Saat kulit melepuh, segera keringkan lepuh dan bersihkan. Kulit mengelupas juga sebaiknya segera dibersihkan dan ditutup dengan kain kasa yang tidak menempel
4. Reaksi Alergi
Jika pada proses pengobatan muncul reaksi alergi, segera kabari dokter. Alergi dapat timbul dari penggunaan krim antibiotik, pelembap, atau sabun. Segera hentikan penggunaan barang-barang yang mungkin menyebabkan alergi.
Dapatkan Layanan: Perawat Luka ke Rumah
Perawatan pada pasien yang menderita luka bakar, terlebih dengan derajat luka bakar tinggi tentunya butuh perhatian lebih. Proses mengganti perban dan membersihkan luka mungkin sulit dilakukan sendiri maupun oleh keluarga. Sebaiknya, serahkan perawatan luka pada tenaga medis profesional seperti dokter atau perawat.
Jika Anda butuh pendampingan dan perawatan untuk pasien dengan luka bakar di rumah, kami siap membantu. Silakan hubungi Kavacare di nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan layanan homecare yang tepat. Perawat homecare kami akan membantu merawat luka bakar dan memberikan ketenangan bagi Anda dan keluarga di rumah.
SUMBER:
- Wound Care After Burn Injury. https://msktc.org/burn/factsheets/wound-care-after-burn-injury diakses 24 Oktober 2022
- Understanding and Improving Body Image after Burn Injury. https://msktc.org/burn/factsheets/understanding-and-improving-body-image-after-burn-injury diakses 24 Oktober 2022
- Burns: Types, Symptoms & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12063-burns diakses 24 Oktober 2022
- Burns and Wounds. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/burns diakses 24 Oktober 2022
- Burn wound: How it differs from other wounds? https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387 diakses 12 Desember 2022