Apa Itu Medical Ventilator? Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Penggunaan

Apa Itu Medical Ventilator? Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Penggunaan

Share

Medical Ventilator menjadi alat medis yang sering terdengar dicari di tengah pandemi COVID-19. Alat ini memiliki peran penting dalam menyelamatkan nyawa pasien dengan gangguan pernapasan akut. Jadi tidak heran jika saat itu, ventilator sangat dibutuhkan bagi pasien di tiap rumah sakit rujukan COVID-19.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal apa itu ventilator, fungsi, jenis-jenis, serta cara menggunakannya.

Mengenal Apa Itu Medical Ventilator 

Ventilator adalah mesin yang secara aktif membantu pasien bernapas. Alat ini bekerja dengan cara memompa udara ke dalam paru-paru pasien, baik melalui tabung yang dimasukkan ke dalam mulut atau hidung (endotrakeal) atau melalui lubang di leher (trakeostomi).

Manfaat Penggunaan Medical Ventilator

  • Ventilator sendiri memiliki fungsi dan manfaat seperti berikut ini:
  • Membantu pasien yang tidak dapat bernapas sendiri. Ventilator membantu pasien yang mengalami gagal napas, seperti akibat penyakit paru-paru kronis, pneumonia, trauma dada, atau komplikasi operasi.
  • Meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Ventilator dapat memberikan oksigen murni atau campuran oksigen dan udara ruangan kepada pasien, sehingga meningkatkan kadar oksigen dalam darah, terutama pada pasien yang sistem pertukaran udara di parunya sedang terganggu.
  • Mengurangi kerja pernapasan. Ventilator membantu pasien bernapas, sehingga mengurangi kerja otot-otot pernapasan dan meningkatkan kenyamanan pasien.
  • Menstabilkan kondisi pasien. Ventilator dapat membantu menstabilkan kondisi pasien yang kritis dan meningkatkan peluang hidup dengan memfasilitasi pernapasan, sambil mengobati dan memperbaiki kondisi umum pasien.

Kapan Medical Ventilator Harus Digunakan? 

Medical Ventilator menjadi alat bantu pernapasan bagi pasien yang membutuhkan. Namun, tidak semua pasien yang mengalami kesulitan bernapas membutuhkan ventilator. Ada beberapa kondisi yang mengharuskan penggunaan ventilator, antara lain:

1. Gagal Napas 

Kondisi ini terjadi ketika paru-paru tidak dapat menyediakan cukup oksigen untuk tubuh. Gagal napas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain penyakit paru-paru seperti pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan asma berat, trauma dada akibat cedera, kecelakaan atau jatuh, infeksi virus seperti COVID-19, sepsis, dan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome), hingga keracunan obat atau overdosis. Kondisi ini, yang membuat pasien membutuhkan ventilator. 

2. Gangguan Sistem Saraf 

Kondisi ini memengaruhi fungsi otot pernapasan akibat gangguan lain, seperti gula darah tinggi (hiperglikemia) yang  dapat menyebabkan kerusakan saraf, stroke yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada otot-otot pernapasan, dan penyakit neurodegeneratif seperti ALS (amyotrophic lateral sclerosis) atau myasthenia gravis.

3. Koma 

Medical Ventilator dibutuhkan untuk kondisi pasien yang tidak sadarkan diri dan mengakibatkan kehilangan pernapasan. 

4. Pasca Operasi 

Pada beberapa operasi besar, pasien juga akan membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan mereka selama beberapa waktu setelah operasi.

Penting untuk diingat bahwa keputusan untuk menggunakan ventilator harus dibuat oleh dokter berdasarkan kondisi pasien. Dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat keparahan penyakit, usia pasien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Ada beberapa risiko penggunaan ventilator, antara lain:

  • Infeksi paru-paru
  • Kerusakan paru-paru
  • Luka di tenggorokan
  • Keracunan oksigen

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2020, durasi rata-rata penggunaan ventilator mekanis untuk pasien dengan gejala COVID-19 yang serius adalah sekitar 8 hingga 10 hari.

Efek Samping Menggunakan Medical Ventilator 

Pasien yang menggunakan ventilator dalam jangka panjang, lalu dilepas, dapat mengalami kesulitan bernapas sendiri karena sudah tidak lagi dibantu oleh alat.

Pasien juga akan merasakan sakit tenggorokan atau nyeri, otot dada lemah saat ventilator dilepas. Hal ini bisa terjadi karena otot-otot di sekitar dada melemah saat ventilator membantu sistem pernapasan dan adanya iritasi dari udara yang dipompakan atau karena selang dan intubasi. 

Diperlukan waktu beberapa hari atau minggu agar paru-paru dan otot dada dapat kembali normal. Dokter akan menyarankan untuk menghentikan penggunaan ventilator secara perlahan. 

Hal ini membuat pasien tidak dapat langsung melepas ventilator. Sebaliknya, pasien akan melepasnya secara bertahap hingga paru-paru cukup kuat untuk bernapas sendiri tanpa bantuan alat. Dalam proses pemulihan, pasien juga memerlukan latihan terapi napas yang dipandu oleh fisioterapis dan perawat.

Jenis-Jenis Medical Ventilator 

Jika ditinjau dari segi cara penggunaanya, terdapat dua jenis ventilator yang digunakan oleh dokter untuk membantu pasien, antara lain:

1. Medical Ventilator Invasif 

Medical Ventilator ini terhubung ke pasien melalui tabung yang dimasukkan ke dalam trakea. Jenis ini digunakan untuk pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan jangka panjang, seperti:

  • Pasien dengan penyakit paru-paru kronis atau misalnya penyakit saraf dan otot progresif seperti ALS.
  • Pasien yang mengalami trauma dada
  • Pasien yang menjalani operasi besar

2. Medical Ventilator Non-Invasif 

Ventilator ini tidak memerlukan tabung yang dimasukkan ke dalam trakea. Jenis ini digunakan untuk pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan jangka pendek, seperti:

  • Pasien dengan pneumonia
  • Pasien dengan asma akut
  • Pasien dengan gagal napas akut

Bagaimana Cara Menggunakan Medical Ventilator? 

Penggunaan ventilator harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan ventilator:

1. Tahap Persiapan

  • Pastikan pasien dalam posisi terlentang.
  • Hubungkan ventilator ke sumber daya listrik.
  • Pastikan semua tabung dan koneksi ventilator terpasang dengan benar.
  • Atur mode ventilation dan parameter ventilator sesuai dengan kebutuhan pasien.

2. Pemasangan Alat 

  • Pasangkan masker atau selang pada pasien.
  • Pastikan masker atau selang udara terpasang dengan benar dan nyaman.
  • Hubungkan tabung ventilator ke masker muka.

3. Pemantauan Kondisi Pasien 

  • Pantau kondisi pasien selama penggunaan ventilator.
  • Perhatikan tanda-tanda vital pasien, seperti denyut nadi, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam darah.
  • Perhatikan adanya komplikasi, seperti kebocoran udara, infeksi, atau kerusakan paru-paru.

4. Tahap Penghentian 

  • Ventilator dapat dihentikan ketika pasien sudah dapat bernapas sendiri dengan baik.
  • Lepaskan masker atau sungkup muka dari pasien.
  • Bersihkan dan sterilkan ventilator setelah digunakan.

 

Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Kateter Wanita dan Penggunaannya

Berapa Kisaran Harga Medical Ventilator Di Indonesia? 

Harga ventilator di Indonesia bervariasi tergantung jenis, fitur, dan mereknya. Berikut adalah perkiraan harga ventilator di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber, antara lain:

1. Ventilator ICU 

  • Tipe Dasar: Rp 25 juta – Rp 35 juta
  • Tipe Standar: Rp 50 juta – Rp 100 juta
  • Tipe Canggih: Rp 100 juta – Rp 300 juta

2. Ventilator Transport

  • Tipe Dasar: Rp 25 juta – Rp 50 juta
  • Tipe Standar: Rp 50 juta – Rp 100 juta

3. Ventilator Portable 

  • Tipe Dasar: Rp 10 juta – Rp 25 juta
  • Tipe Standar: Rp 25 juta – Rp 50 juta

Ventilator adalah mesin pernapasan yang membantu menjaga paru-paru tetap bekerja. Alat ini dapat membantu pasien saat sedang dirawat atau dalam masa pemulihan dari suatu penyakit tertentu.

Ventilator dapat menyelamatkan nyawa seseorang, sehingga menjadi bagian penting dari dukungan medis bagi orang-orang dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Berapa lama pasien menggunakan ventilator itu tergantung pada berapa lama memerlukan bantuan pernapasan atau kondisi kesehatan, sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter. Beberapa pasien mungkin memerlukan ventilator hanya untuk beberapa jam saja atau kurang. Namun, pasien lainnya membutuhkannya selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau lebih lama. 

Anda, keluarga, dan dokter perlu bekerja sama untuk memutuskan apakah penggunaan ventilator adalah yang terbaik untuk Anda. 

Kavacare menyediakan layanan jasa konsultasi terkait penggunaan ventilator yang tepat melalui dokter berpengalaman. Selain itu, Kavacare juga menyediakan jasa penyewaan ventilator untuk Anda gunakan di rumah. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi nomor WhatsApp 0811-1446-777.

Sumber:

  1. What is a Ventilator? – National Heart, Lung, and Blood Institute. ttps://www.nhlbi.nih.gov/health/ventilator Diakses pada 5 April 2024.
  2. What is a Ventilator and When is it Needed? – Healthline.  https://www.healthline.com/health/ventilator#when-taken-off Diakses pada 5 April 2024.
  3. Mechanical Ventilation – Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15368-mechanical-ventilation Diakses pada 5 April 2024.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare