Banyak kalangan percaya dengan kemampuan wortel mencegah mata minus. Wortel sering diberikan kepada anak-anak dalam berbagai bentuk sajian, mulai dari baby carrot yang direbus, sup wortel dan aneka sayur, juga jus wortel. Tujuan yang ingin dicapai orang tua adalah meningkatkan ketajaman penglihatan agar tetap jelas bahkan menghindari gangguan seperti mata minus. Namun pertanyaannya adalah apakah benar wortel mencegah mata minus?
Gizi dalam Wortel
Wortel adalah sejenis sayuran yang berwarna oranye terang, bertekstur agak keras, dan terasa manis. Fakta bahwa wortel mudah ditemukan di berbagai toko dan pasar dengan harga terjangkau juga mendukung orang tua memberikan wortel sebagai makanan bergizi yang wajib bagi anak-anak.
Wortel sendiri memiliki kandungan beta-karoten yang merupakan bahan baku pembentukan vitamin A. Vitamin A tentu penting bagi kesehatan terutama kesehatan mata karena membantu mata mengubah cahaya menjadi sinyal yang dapat diteruskan ke otak, memungkinkan seseorang untuk melihat dalam kondisi cahaya yang redup. Terlebih lagi, kornea dapat menghilang tanpa asupan vitamin A yang cukup.
Setiap tahunnya, diperkirakan sebanyak 250.000-500.000 anak menjadi buta akibat defisiensi vitamin A seperti di Nepal dan India. Suplementasi vitamin A telah terbukti memperbaiki daya penglihatan di malam hari.
Baca Juga: 6 Langkah Menjaga Kesehatan Mata
Benarkah Wortel Mencegah Mata Minus?
Setelah menjawab pertanyaan bahwa wortel memang bermanfaat bagi kesehatan mata secara umum, selanjutnya diperdebatkan mengenai berapa banyak wortel yang diperlukan untuk meningkatkan daya penglihatan? Jawabannya masih belum pasti.
Banyak penelitian mencari manfaat dari beta-karoten atau vitamin A tetapi bukan manfaat wortel secara langsung. Sebuah studi kontrol acak di tahun 2005 meneliti dampak konsumsi 4,5 ons wortel selama 6 hari sepekan dibanding pilihan lain yang juga kaya vitamin A seperti beras yang difortifikasi, daun amaranth, dan hati kambing untuk memerangi rabun malam di wanita hamil.
Hasilnya, ditemukan bahwa semua makanan kurang lebih manfaatnya sama walau suplemen vitamin A memberikan hasil yang paling baik. Studi ini melaporkan bahwa asupan rutin wortel matang selama 6 pekan dapat memberikan respon yang baik secara signifikan.
Namun, studi lain menunjukkan bahwa beta-karoten tidak berubah menjadi vitamin A secara efisien sehingga ada kebutuhan asupan 12-21 molekul beta-karoten untuk menjadi 1 molekul vitamin A. Terlebih lagi, beta-karoten harus diubah di dinding usus menjadi vitamin A sehingga pada individu tertentu lebih baik mengkonsumsi vitamin A langsung dibandingkan makan wortel.
Baca Juga: 6 Prosedur Operasi Mata untuk Gangguan Penglihatan
Konsumsi Wortel yang Ideal
Terlalu banyak mengkonsumsi wortel juga tidak meningkatkan daya penglihatan karena ketika sudah cukup asupan beta-karoten maka tubuh berhenti mengubahnya menjadi vitamin A. Tujuannya agar menghindari akumulasi beta-karoten pada level toksik.
Jadi, berapa jumlah wortel yang ideal? Tidak ada jawaban pasti tetapi makan dalam jumlah seimbang tentu lebih baik. Jika seseorang makan terlalu banyak maka kulitnya dapat berubah menjadi agak oranye, sebuah gejala yang tidak berbahaya. Kondisi mata akibat genetik, penuaan, diabetes juga tidak bisa terbantu dengan beta-karoten.
Selain mengandung beta karoten, wortel juga mengandung lutein, sebuah antioksidan. Makanan kaya lutein ditemukan dapat meningkatkan kepadatan pigmen di makula. Jika pigmen semakin padat di makula maka retina lebih terlindungi dan mengurangi risiko degenerasi makula.
Kesimpulannya, walau wortel adalah sayuran yang bergizi dan baik untuk kesehatan, tidak tepat bahwa asupan wortel mencegah mata minus atau mengembalikan gangguan penglihatan menjadi normal kembali.
Konsultasikan seputar gangguan penglihatan Anda dan orang terkasih di rumah melalui telekonsultasi dengan dokter Kavacare di nomor WhatsApp 0811 1446 777.
Sumber: