Banyak orang menggemari makanan pedas, bahkan hampir setiap hari selalu makan makanan pedas. Makanan pedas memang nikmat dan menggugah selera untuk beberapa orang. Namun makanan pedas juga memiliki pengaruh pada kesehatan tubuh.
Ada beberapa manfaat makanan pedas untuk kesehatan, tetapi perlu diperhatikan pula dampak-dampak lain dari mengonsumsi makanan pedas. Berikut informasi tentang manfaat makanan pedas yang telah dirangkum oleh Kavacare.
Apa yang Terjadi saat Kita Makan Makanan Pedas?
Ketika kita mengonsumsi makanan pedas, akan terasa sensasi ‘panas’ di mulut. Ini disebabkan senyawa kimia bernama capsaicin. Capsaicin memberikan stimuli pada reseptor rasa sakit yang terdapat di mulut, lidah, dan organ pencernaan. Stimuli ini membuat otak menerjemahkan tengah terjadi perubahan suhu di mulut ketika kita makan makanan pedas. Kemudian kita akan merasakan sensasi panas dan pedas.
Respons lain yang muncul adalah tubuh berusaha mendinginkan suhu, sehingga kita pun berkeringat. Sensasi panas tersebut juga disebarkan tubuh ke permukaan kulit, sehingga seringkali jika kita makan makanan pedas, wajah tampak memerah.
Selain itu, tubuh akan berusaha membuang capsaicin yang kita konsumsi melalui produksi lendir, air mata, dan air liur. Maka saat kita makan makanan pedas, tubuh akan berkeringat, kadang hidung juga berair.
Biasanya rasa pedas ini akan reda dengan sendirinya setelah 20 menit. Dalam kurun waktu tersebut, molekul-molekul capsaicin telah dinetralkan tubuh dan tidak lagi menempel pada reseptor rasa sakit. Namun setelah rasa pedas di mulut reda, makanan yang masuk ke saluran pencernaan mungkin akan menimbulkan sensasi panas di sekitar dada.
Makanan pedas juga bisa menimbulkan iritasi pada saraf phrenic, yaitu saraf yang mengatur diafragma. Kondisi ini kemudian menimbulkan cegukan terus menerus.
Baca Juga: 4 Penyebab Anosmia dan Cara Menanganinya
Manfaat Makanan Pedas Bagi Kesehatan
Mengonsumsi makanan pedas dalam batasan yang wajar dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
1. Meningkatkan Metabolisme
Banyak riset dilakukan untuk mengetahui manfaat makanan pedas. Di antaranya menemukan jika capsaicin meningkatkan kemampuan tubuh untuk memetabolisme lemak menjadi energi. Kondisi ini pun dapat membantu menurunkan berat badan.
2. Mengontrol Nafsu Makan
Capsaicin dalam cabai dan bumbu-bumbu makanan pedas memiliki efek pada rasa lapar. Beberapa riset menemukan jika capsaicin memengaruhi kerja hipotalamus, yakni bagian otak yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Jika kita mengonsumsi makanan pedas, kemungkinan besar kita lebih cepat merasa kenyang. Orang-orang yang rutin mengonsumsi makanan pedas sehari-hari pun terbukti makan lebih sedikit sepanjang hari.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Manfaat makanan pedas salah satunya membantu meningkatkan metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Ini berdampak pula pada kesehatan jantung. Beberapa penelitian menemukan jika makanan pedas dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol, dan mencegah diabetes tipe 2.
Penelitian yang dilakukan Universitas Vermont, Amerika Serikat, menemukan jika orang-orang yang rutin mengonsumsi cabai memiliki risiko lebih rendah mengalami kematian akibat masalah kardiovaskular.
4. Membantu Perkembangan Bakteri Baik
Di dalam saluran pencernaan, terdapat mikroba atau kumpulan bakteri-bakteri yang berfungsi menjaga kesehatan saluran cerna. Bakteri-bakteri ini termasuk sistem pertahanan tubuh dari penyakit.
Capsaicin terbukti memiliki efek baik pada mikroba-mikroba dalam saluran pencernaan. Dengan mengonsumsi makanan pedas, capsaicin masuk ke saluran cerna dan menstimulasi pertumbuhan bakteri baik.
5. Mengurangi Peradangan
Capsaicin memiliki manfaat mengurangi inflamasi atau peradangan. Maka, manfaat makanan pedas yang kita konsumsi termasuk untuk melawan peradangan ringan di area pencernaan. Peradangan ini sering dikaitkan dengan penyebab obesitas.
Selain peradangan pada pencernaan, capsaicin juga digunakan sebagai bahan tambahan untuk krim pereda nyeri arthritis dan fibromyalgia.
6. Mengurangi Risiko Kanker
Penelitian yang dilakukan di Tiongkok menemukan relasi konsumsi makanan pedas dengan menurunnya risiko kanker. Pada orang dewasa yang tidak merokok dan mengonsumsi alkohol secukupnya, mereka yang banyak makan makanan pedas memiliki risiko kanker area pencernaan lebih rendah.
7. Memperbaiki Rasa Nyeri
Riset menemukan jika mengonsumsi makanan pedas memberikan efek analgesik pada orang dewasa, bahkan setelah stimulasi rasa pedas berhenti.
Analgesik merupakan agen yang selektif mengurangi nyeri tanpa memengaruhi kesadaran pada pengonsumsinya.
Baca Juga: Apa yang Menjadi Penyebab Usus Buntu?
Efek Samping Terlalu Banyak Makanan Pedas
Walau terdapat manfaat makanan pedas yang baik untuk kesehatan, tetap ada efek samping jika kita mengonsumsinya secara berlebihan. Setelah makanan pedas masuk ke pencernaan, beberapa dampaknya pada tubuh seperti:
- Membengkaknya tenggorokan, kemudian menghambat pernapasan dan membuat suara menjadi serak
- Memicu produksi mukosa pada lambung disertai meningkatnya metabolisme dalam jangka pendek, menimbulkan kram dan nyeri perut
- Meningkatkan risiko masalah pencernaan, hingga menimbulkan diare
- Jika makanan terlalu pedas, bisa menyebabkan mual dan muntah
- Capsaicin tidak dicerna sepenuhnya oleh tubuh, sehingga saat makanan pedas diproses menuju usus, dapat menimbulkan rasa sakit
Efek samping lainnya jika kita mengonsumsi makanan pedas terlalu sering, yaitu:
1. Masalah pada Lambung
Mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas juga bisa menimbulkan refluks asam lambung, memicu nyeri pada perut dan sensasi tidak nyaman. Semakin kuat rasa pedas pada makanan yang kita konsumsi, maka semakin besar pula risiko terjadinya luka atau ulkus pada lambung dan duodenum.
2. Gangguan Tidur
Kualitas tidur pun dapat terganggu jika kita mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak, terutama sebelum tidur. Makanan pedas membuat suhu tubuh naik, sehingga kita akan sulit tidur.
3. Sensasi Terbakar di Organ Pencernaan
Naiknya suhu tubuh karena makanan pedas perlu diwaspadai. Jika kita terlalu sering makan makanan dengan rasa sangat pedas, berisiko menimbulkan sensasi terbakar di mulut dan dada, saluran pencernaan, hingga anus. Bahkan makanan terlalu pedas juga bisa memicu ulkus.
4. Masalah Kesehatan pada Orang-Orang dengan Kondisi Khusus
Pada orang-orang yang memiliki masalah kesehatan, penyakit perut dan usus besar, batu empedu, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, dampak makanan pedas dapat lebih parah. Kesehatan mereka pun bisa terancam.
Sementara pada ibu hamil, konsumsi makanan pedas berisiko memicu reaksi alergi pada bayi setelah lahir. Contohnya, bayi akan lebih rentan mengalami ruam karena temperatur panas.
Ibu menyusui pun sebaiknya menghindari konsumsi makanan pedas. Saripati makanan, termasuk zat-zat yang menimbulkan rasa pedas dapat masuk ke ASI. Jika bayi menyusui, maka efek makanan pedas pun dapat dirasakan oleh bayi. Sementara pada ibu menyusui, makan terlalu banyak makanan pedas bisa menyebabkan sulit tidur. Kurang tidur pada ibu menyusui berdampak pada produksi ASI dan energi untuk mengurus bayi.
5. Mengganggu Kuncup Perasa (Tastebuds)
Pada lidah terdapat kuncup perasa yang berfungsi mengecap dan membedakan rasa makanan yang kita konsumsi. Jika kita terlalu sering makan makanan terlalu pedas, kuncup perasa ini dapat terganggu, sehingga lidah tidak dapat mengecap rasa dengan optimal. Akibatnya kita tidak bisa merasakan makanan dan mengganggu selera makan.
Untuk mendapatkan manfaat makanan pedas, maka perlu mengonsumsi dengan jumlah yang tepat. Sebaiknya batasi makan makanan pedas, cukup 2-3 kali dalam seminggu.
Namun jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus, tentu perlu konsultasi lebih dulu terkait manfaat makanan pedas. Anda bisa menghubungi Kavacare di nomor 0811 1446 777 untuk mulai telekonsultasi dengan ahli gizi profesional terkait makanan pedas.
SUMBER:
- 5 Benefits of Eating Spicy Food. https://health.clevelandclinic.org/is-spicy-food-good-for-you/ diakses 20 November 2022
- Spicy food consumption and risk of gastrointestinal-tract cancers: findings from the China Kadoorie Biobank. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7938514/ diakses 20 November 2022
- Spicy Food Challenges: Harmful or Healthy? https://www.uhhospitals.org/blog/articles/2022/06/spicy-food-challenges-harmful-or-healthy/ diakses 20 November 2022
- The harmful effects of eating too much spicy food. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/nutrition/the-harmful-effects-of-eating-too-much-spicy-food/ diakses 20 November 2022
- 4 factors that can decrease breast milk supply – and how to replenish it. https://utswmed.org/medblog/decrease-breast-milk-supply/ diakses 20 November 2022
- Effects of Spicy Stimulation and Spicy-Food Consumption on Human Pain Sensitivity: A Healthy Volunteer Study. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31783132/ diakses 24 Januari 2023
- Analgesia Definition & Meaning. https://www.merriam-webster.com/dictionary/analgesia diakses 24 Januari 2023