Puasa sebagai upaya mengatur interval kapan konsumsi makanan dan minuman telah lama dikenal memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, termasuk terhadap kesehatan jantung. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi berbagai risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain sebagai bagian dari praktik keagamaan dari berbagai kepercayaan, berpuasa juga terbukti secara ilmiah memberikan indikasi manfaat ke organ-organ dan sistem di tubuh manusia, salah satunya dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah. Dilansir dari jurnal Munelah Almuhem (2019) menunjukkan bahwa, dengan berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme tertentu yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan mengurangi stres oksidatif, meningkatkan sensitivitas insulin yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan kardiovaskular.
Hubungan Puasa dengan Kesehatan Jantung
Ketika seseorang berpuasa, tubuh mengalami perubahan fisiologis yang berdampak positif bagi kesehatan jantung. Berikut hal-hal yang dapat berpengaruh ketika berpuasa dengan kesehatan jantung Anda, antara lain:
1. Penggunaan Lemak sebagai Sumber Energi
Tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi utama, yang membantu mengurangi kadar lemak dalam darah, termasuk kolestrol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri.
2. Penurunan Kadar Gula Darah
Puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu mengatur kadar gula darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
3. Pengurangan Peradangan
Peradangan kronis dalam tubuh berkontribusi pada penyakit jantung. Puasa membantu menurunkan biomaker inflamasi seperti CRP (C-reactive protein), IL-6, dan TNF-α, yang semuanya berperan dalam mengurangi risiko penyakit kardiosvakular.
4. Peningkatan Fungsi Pembuluh Darah
Puasa membantu meningkatkan elastisitas pembuluh darah, mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah, yang secara keseluruhan mendukung kesehatan jantung.
Dengan berbagai manfaat ini, puasa menjadi salah satu strategi alami dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Skor Framingham: Langkah Awal Memproteksi Jantung Anda
Puasa dan Penurunan Kolestrol
Kolestrol tinggi merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung. Puasa dapat membantu menurunkan kadar kolestrol dengan berbagai mekanisme berikut:
1. Menurunkan Kolestrol Jahat (LDL)
Selama puasa, tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, yang membantu mengurangi kadar kolestrol jahat (LDL) dalam darah. LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Meningkatkan Kolestrol Baik (HDL)
Puasa dapat meningkatkan kadar kolestrol baik (HDL), yang berfungsi membersihkan kelebihan kolestrol dari darah dan membawanya kembali ke hati untuk di proses.
3. Mengurangi Trigliserida
Puasa membantu menurunkan kadar trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang jika berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
4. Meningkatkan Profil Lipid Secara Keseluruhan
Studi menunjukkan bahwa puasa dapat membantu menyeimbangkan kadar lipid dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung.
5. Mengurangi Risiko Aterosklerosis
Menurunnya kadar LDL dan trigliserida serta meningkatnya HDL, risiko aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan plak juga berkurang. Dengan mekanisme ini, puasa dapat membantu menjaga keseimbangan lipid dalam darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan.
Baca juga: Makanan Pendukung Kardio: Pentingnya Nutrisi dalam Meningkatkan Kesehatan Jantung
Pengaruh Puasa Terhadap Tekenan Darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah satu penyebab utama penyakit jantung. Puasa memiliki efek positif dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme berikut:
1. Mengurangi Konsumsi Natrium
Saat berpuasa, asupan makanan berkurang, sehingga konsumsi garam dan natrium juga lebib sedikit. Hal ini membantu menurunkan tekanan darah dengan mengurangi retensi cairan dalam tubuh.
2. Meningkatkan Elastisitas Pembuluh Darah
Puasa membantu meningkatkan fleksibilitas dan fungsi pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah tetap stabil.
3. Mengurangi Produksi Hormon Stres
Hormon seperti kortisol yang berkaitan dengan stres dapat meningkatkan tekanan darah. Puasa membantu menyeimbangkan kadar hormon ini, sehingga tekanan darah lebih terkontrol.
4. Menurunkan Berat Badan
Penurunan berat badan yang terjadi saat puasa berkontribusi pada penurunan tekanan darah, karena kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama hipertensi.
5. Mengurangi Resistensi Insulin
Resistensi insulin yang tinggi sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Puasa membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga kadar gula darah lebih stabil dan tekanan darah dapat lebih terkontrol.
Penelitian juga menunjukan bahwa orang yang berpuasa secara teratur memiliki tekanan darah yang lebih stabil dibandingkan mereka yang tidak berpuasa, menjadikan puasa sebagai salah satu cara alami dalam menjaga kesehatan jantung.
Mengapa Puasa Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung?
Selain menurunkan kolesterol dan tekanan darah, puasa juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh melalui mekanisme berikut:
1. Menurunkan Biomarker Inflamasi
Puasa dapat mengurangi kadar protein C-reaktif (CRP), interleukin-6 (IL-6), dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), yang semuanya terkait dengan peradangan kronis yang dapat merusak pembuluh darah.
2. Meningkatkan Kesehatan Endotel Pembuluh Darah
Endotel adalah lapisan dalam pembuluh darah yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah dan aliran darah. Puasa dapat meningkatkan fungsi endotel, mengurangi risiko pembentukan plak di arteri.
3. Mengurangi Resistensi Insulin
Resistensi insulin dapat menyebabkan peradangan sistemik dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Puasa membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan.
4. Mengoptimalkan Proses Autofagi
Autofagi adalah proses alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak berfungsi. Puasa merangsang autofagi, yang membantu mengurangi stres oksidatif dan memperbaiki jaringan pembuluh darah.
5. Menurunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Dengan berkurangnya peradangan, elastisitas pembuluh darah meningkat, sehingga mengurangi risiko pembekuan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Dengan kombinasi manfaat ini, puasa dapat menjadi strategi alami yang efektif dalam mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Tips Menjalani Puasa yang Sehat untuk Jantung
Agar puasa memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan jantung, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Pilih Makanan Sehat saat Berbuka dan Sahur
Konsumsi makanan kaya serat (sayur, buah, biji-bijian), protein sehat (ikan, kacang-kacangan), dan lemak sehat (alpukat, minyak zaitun) untuk menjaga energi dan kesehatan jantung.
2. Hindari Makanan Tinggi Gula dan Lemak Jenuh
Makanan olahan, gorengan, dan minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menaikkan kadar gula darah dan lemak jahat.
3. Minum Cukup Air
Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum minimal 8 gelas air per hari agar sirkulasi darah tetap optimal.
4. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau stretching membantu menjaga kesehatan jantung dan mengoptimalkan metabolisme selama puasa.
Baca juga: 3 Tips Puasa untuk Pasien Diabetes
Dengan pola hidup yang tepat, puasa dapat menjadi salah satu cara alami dan efektif untuk menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan jantung Anda, Kavacare dapat membantu membuat janji temu dengan dokter terbaik di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.
Sumber:
- Varady KA, Bhutani S, Klempel MC, Kroeger CM, Trepanowski JF, Haus JM, Hoddy KK, Calvo Y. Alternate day fasting for weight loss in normal weight and overweight subjects: a randomized controlled trial. Nutr J. 2013;12(1):146. doi: 10.1186/1475-2891-12-146. PMID: 24215592; PMCID: PMC3833266.
- Mohsen Nematy, Effects of Ramadan Fasting on Cardiovascular Risk Factors: A Prospective Observational Study. 2012, (Sep): 69.
- Mualla Ozcan, Risks and Benefits of Intermittent Fasting for the Aging Cardiovascular System. 2024, (Feb): 1445-1457. PMID: 38354947
- Munerah Almulhem, The effect of Ramadan Fasting on Cardiovascular Events and Risk Factors in Patients with Type 2 Diabetes: A Systematic Review. 2019, (Nov): 159. PMID: 31711857
- Rawan Mackieh, Unlocking the Benefits of Fasting: A Review of its Impact on Various Biological Systems and Human Health. 2024, (Apr): 1781-1803. PMID: 38018193