Induksi laktasi adalah proses merangsang produksi air susu ibu (ASI) pada wanita yang sulit atau terganggu produksi ASI nya atau yang sebelumnya tidak hamil atau menyusui. Metode ini sering digunakan untuk membantu ibu menyusui bayi angkat atau bayi yang lahir melalui ibu pengganti. Dengan perkembangan ilmu kedokteran, induksi laktasi telah menjadi alternatif yang dapat diandalkan untuk memberikan nutrisi terbaik bagi bayi.
Siapa Saja yang Membutuhkan Induksi Laktasi?
Induksi laktasi biasanya dibutuhkan oleh:
1. Ibu Angkat
Wanita yang mengadopsi bayi tetapi ingin memberikan ASI secara mandiri. Induksi laktasi memungkinkan ibu angkat yang tadinya tidak bisa memproduksi susu agar menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam dengan bayinya melalui pemberian ASI secara langsung. Selain itu, ASI dari ibu angkat memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal dibandingkan susu formula.
2. Ibu Pengganti
Bayi yang lahir melalui ibu pengganti membutuhkan ASI dari ibu biologisnya. Dalam situasi ini, induksi laktasi membantu ibu biologis yang tidak melalui proses kehamilan dan melahirkan, bisa memproduksi susu dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi terbaik dan perlindungan imunologis dari ASI ibu biologisnya, yang secara langsung mendukung pertumbuhan dan kesehatannya.
3. Ibu yang Mengalami Gangguan Laktasi
Ibu yang sebelumnya berhenti menyusui karena alasan tertentu atau terganggu produksi ASInya tetapi ingin kembali memproduksi ASI. Induksi laktasi pada ibu ini memungkinkan mereka untuk kembali memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya secara alami, meskipun mereka telah berhenti menyusui dalam jangka waktu tertentu. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan menyusui antara ibu dan bayi.
Proses induksi laktasi memungkinkan bayi mendapatkan manfaat optimal dari ASI, seperti kandungan antibodi dan nutrisi penting yang tidak ditemukan dalam susu formula.
Baca juga: Cara Sukses Beri ASI Eksklusif Untuk si Buah Hati
Metode Induksi Laktasi
Induksi laktasi melibatkan beberapa metode yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan kondisi ibu.
Tabel Jenis dan Perbandingan Metode Induksi Laktasi
Metode | Deskripsi | Kelebihan | Kekurangan |
Metode Hormon | Menggunakan terapi hormon untuk meniru perubahan hormonal selama kehamilan. Melibatkan pemberian estrogen dan progesteron, diikuti pemberian domperidone untuk merangsang produksi prolaktin. | Efektif dalam merangsang produksi ASI. | Membutuhkan waktu lebih lama (berbulan-bulan) dan pengawasan medis intensif. |
Metode Non-Hormon | Menggunakan Stimulasi langsung pada payudara melalui pemompaan atau menyusui bayi secara langsung. Memanfaatkan refleks prolaktin dan oksitosin dari hisapan bayi. | Aman dan alami tanpa efek samping. | Mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai produksi ASI yang cukup. |
Kombinasi Hormon dan Non-Hormon | Kombinasi terapi hormon dengan stimulasi fisik payudara untuk mempercepat hasil. | Dapat mempercepat hasil dan meningkatkan efektivitas. | Membutuhkan pengawasan medis untuk mengelola terapi hormon. |
Tabel diatas menjelaskan metode induksi laktasi yang dapat dilakukan dan bagaimana kelebihan dan kekurangan di tiap metode.
Apakah Induksi Laktasi Aman untuk Ibu dan Bayi?
Induksi laktasi secara umum dianggap aman jika dilakukan di bawah pengawasan medis yang tepat. Berikut adalah beberapa poin penting terkait keamanan metode ini:
1. Pengawasan Medis
Penggunaan terapi hormon memerlukan pemantauan yang ketat untuk memastikan bahwa tubuh ibu merespons dengan baik. Efek samping seperti perubahan suasana hati, retensi cairan, atau peningkatan risiko trombosis harus diwaspadai dan ditangani dengan segera. Kemungkinan pertumbuhan kanker juga perlu dipertimbangkan untuk metode hormon.
2. Evaluasi Kesehatan Rutin
Ibu yang menjalani induksi laktasi dianjurkan untuk rutin memeriksa kondisi fisik mereka, termasuk tekanan darah, fungsi hati, dan kondisi payudara untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.
3. Keamanan Psikologis
Dari segi psikologis, ibu sering merasa lebih terhubung dengan bayi mereka setelah berhasil memberikan ASI. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan kepercayaan diri. Namun, ibu perlu diberi pemahaman bahwa proses ini memerlukan waktu, kesabaran, dan dukungan dari lingkungan sekitar.
4. Dukungan Moral
Dukungan moral dari pasangan, keluarga, atau konselor laktasi sangat penting untuk membantu ibu mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama proses ini. Ibu perlu merasa didukung agar tetap termotivasi dalam menjalani induksi laktasi.
Prosedur Induksi Laktasi pada Ibu Menyusui
Durasi proses induksi laktasi bervariasi tergantung metode yang digunakan. Berikut langkah-langkah umum:
1. Konsultasi dengan Dokter
Dokter akan mengevaluasi kesehatan ibu dengan menyeluruh, termasuk riwayat medis, kondisi hormonal, dan kesiapan fisik. Dokter juga akan membahas pilihan metode induksi laktasi yang paling cocok berdasarkan kebutuhan individu ibu.
2. Persiapan dengan Terapi Hormon
Terapi ini menggunakan kombinasi hormon estrogen dan progesteron untuk meniru kondisi kehamilan. Proses ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan, di mana dokter secara berkala memantau respons tubuh terhadap terapi untuk memastikan efektivitas dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
3. Stimulasi Fisik Payudara
Stimulasi fisik melibatkan penggunaan pompa ASI berkualitas tinggi atau menyusui bayi secara langsung setiap 2-3 jam, termasuk pada malam hari. Metode ini bertujuan untuk merangsang produksi hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan penting dalam pembentukan ASI. Konsistensi dan ketekunan sangat penting dalam fase ini untuk mencapai hasil optimal.
4. Pemberian Obat Tambahan
Obat seperti domperidone sering diresepkan untuk meningkatkan kadar prolaktin secara signifikan. Penggunaan obat ini harus diawasi oleh dokter untuk memastikan dosis yang aman dan efektif. Selain itu, ibu juga disarankan untuk memperhatikan efek samping yang mungkin terjadi dan segera berkonsultasi jika ada keluhan.
Proses ini biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan sebelum produksi ASI mencukupi kebutuhan bayi.
Hubungan Nutrisi dan Keberhasilan Induksi Laktasi
Nutrisi memainkan peran penting dalam keberhasilan induksi laktasi. Ibu perlu memastikan konsumsi makanan bergizi yang mendukung produksi ASI, seperti:
1. Protein
Sumber protein seperti ikan, daging, telur, dan kacang-kacangan membantu mempercepat produksi ASI dengan memberikan asam amino esensial yang diperlukan untuk pembentukan komponen utama dalam ASI. Disarankan untuk mengonsumsi setidaknya dua porsi protein setiap hari.
2. Lemak Sehat
Alpukat, minyak zaitun, dan ikan berlemak seperti salmon kaya akan omega-3 yang tidak hanya menjaga kualitas ASI tetapi juga mendukung perkembangan otak bayi. Lemak sehat ini juga membantu ibu mempertahankan energi selama menyusui.
3. Karbohidrat Kompleks
Gandum utuh dan nasi merah memberikan energi yang stabil dan berkelanjutan. Karbohidrat kompleks juga mengandung serat yang membantu pencernaan ibu dan menjaga keseimbangan kadar gula darah.
3. Vitamin dan Mineral
Asupan kalsium dari susu dan produk turunannya mendukung kesehatan tulang ibu dan bayi. Zat besi dari daging merah dan sayuran hijau penting untuk mencegah anemia, sedangkan vitamin D dan B kompleks mendukung fungsi metabolisme tubuh dan kesehatan kulit ibu serta bayi.
4. Cairan
Ibu menyusui harus mengonsumsi setidaknya 2-3 liter air per hari. Selain air putih, cairan juga bisa didapatkan dari sup, jus buah segar, atau teh herbal yang mendukung laktasi seperti teh fenugreek.
Baca juga: Paket Maternity Homecare
Induksi laktasi adalah solusi efektif bagi ibu yang ingin memberikan ASI baik yang ada kesulitan produksi ASI maupun yang tidak mengalami kehamilan. Dengan memilih metode yang tepat, memperhatikan aspek keamanan, dan memenuhi kebutuhan nutrisi, ibu dapat sukses menjalani proses ini. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan dukungan yang tepat, induksi laktasi dapat menjadi pengalaman yang positif bagi ibu dan bayi.
Kavacare dapat membantu Anda untuk membuat janji temu dengan dokter atau konsuler laktasi terbaik di rumah sakit. Informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777.
Sumber:
- Induced Lactation: Breastfeeding for Adoptive Parents – Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/family-life/family-dynamics/adoption-and-foster-care/Pages/Inducing-Lactation-Breastfeeding-for-Adoptive-Moms.aspx. Diakses pada 24 Januari 2025.
- Breastfeeding – Medline Plus. https://medlineplus.gov/breastfeeding.html. Diakses pada 24 Januari 2025.
- Breastfeeding and Breast Milk – Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/breastfeeding. Diakses pada 24 Januari 2025.