Ciri-Ciri Gondongan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Ciri-Ciri Gondongan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Share

Gondongan adalah penyakit menular yang umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama di area pipi. Meskipun tidak selalu serius, gondongan perlu mendapat perhatian khusus karena dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.

Lantas, seperti apa ciri-ciri gondongan pada anak? Mari kita kenali lebih lanjut.

Ciri-Ciri Gondongan pada Anak

Penyakit gondongan pada anak biasanya ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama di area pipi. Pembengkakan pada pipi menjadi ciri-ciri gondongan pada anak  yang paling khas. Pembengkakan ini biasanya terasa nyeri dan dapat membuat anak kesulitan membuka mulut atau mengunyah makanan.

Gejala Awal Gondongan pada Anak

Gejala gondongan yang paling khas adalah pembengkakan pada satu atau kedua sisi pipi. Pembengkakan ini biasanya terasa nyeri dan dapat membuat anak kesulitan membuka mulut atau mengunyah makanan. Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul antara lain:

1. Demam

Suhu tubuh meningkat hingga 39 derajat Celsius.

2. Sakit kepala

Rasa nyeri pada kepala, terutama di sekitar telinga.

3. Nyeri otot

Rasa nyeri pada otot-otot tubuh.

4. Kehilangan nafsu makan

Anak menjadi malas makan atau minum.

5. Kelelahan

Anak merasa lelah dan lesu.

6. Nyeri telinga

Rasa nyeri pada telinga, terutama saat mengunyah.

Baca juga: Mata Malas (Amblyopia) pada Anak: Kenali Gejala dan Solusi Pengobatannya

Apa Penyebab Gondongan pada Anak?

Gondongan disebabkan oleh infeksi virus gondongan (mumps virus). Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui droplet atau percikan air liur saat penderita batuk atau bersin. Anak-anak yang belum pernah mendapat vaksin gondongan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ini. Virus gondongan dapat menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini dapat menempel pada benda-benda yang sering disentuh oleh penderita, seperti mainan atau peralatan makan. 

Akibatnya, anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak dengan penyakit kronis atau yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi.

Bagaimana Mendiagnosis Gondongan pada Anak?

Untuk memastikan apakah seorang anak menderita gondongan, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan. Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan, antara lain:

1. Pemeriksaan Fisik

  • Pembengkakan kelenjar parotis
    Dokter akan memeriksa pipi anak untuk melihat adanya pembengkakan pada kelenjar parotis, yang merupakan ciri khas gondongan. Pembengkakan ini biasanya terasa keras dan nyeri saat disentuh.
  • Pemeriksaan telinga
    Dokter juga akan memeriksa telinga anak untuk melihat apakah ada tanda-tanda infeksi atau peradangan.
  • Pemeriksaan tenggorokan
    Dokter akan memeriksa tenggorokan anak untuk melihat apakah ada kemerahan atau pembengkakan pada amandel.

2. Tes Laboratorium 

Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus gondongan dalam darah. Tes ini dapat mengkonfirmasi diagnosis gondongan. Selain itu, sampel air liur anak dapat diambil untuk diperiksa di laboratorium guna mencari keberadaan virus gondongan.

Baca juga: Cerebral Palsy pada Anak: Panduan untuk Keluarga

Perawatan dan Pengobatan Gondongan ada Anak

Pengobatan gondongan pada anak yang diberikan umumnya bersifat simtomatik, yaitu bertujuan untuk meredakan gejala yang timbul. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala gondongan antara lain:

1. Istirahat yang Cukup 

Berikan anak waktu untuk istirahat yang cukup agar tubuhnya dapat melawan infeksi.

2. Kompres Hangat

Kompres hangat pada area yang bengkak dapat membantu mengurangi rasa nyeri.

3. Obat Pereda Nyeri

Berikan obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri, sesuai arahan dari dokter.

4. Konsumsi Makanan Lunak

Sajikan makanan yang lunak dan mudah ditelan agar tidak memperparah rasa sakit saat mengunyah.

5. Cukupi Kebutuhan Cairan

Pastikan anak banyak minum air putih atau cairan hangat untuk mencegah dehidrasi.

Pencegahan Gondongan pada Anak

Ada beberapa cara pencegahan gondongan pada anak yang sifatnya preventif, seperti

  • Menjauhkan anak yang terinfeksi gondongan dari anak-anak lain untuk mencegah penyebaran penyakit.
  • Selalu menjaga kebersihan. Ajarkan anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah penyebaran virus.

Vaksinasi Gondongan

Cara terbaik untuk mencegah gondongan adalah dengan memberikan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) pada anak sesuai jadwal imunisasi. Vaksin MMR sangat efektif dalam mencegah gondongan dan penyakit menular lainnya. 

Vaksin MMR diberikan sebanyak dua kali, yaitu:

  • Dosis pertama pada usia 9 bulan
  • Dosis kedua pada usia 12–24 bulan

Baca juga: Layanan Vaksinasi di Rumah

Jika anak Anda mengalami gejala gondongan, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Untuk  konsultasi kesehatan terkait penyakit gondongan pada anak, Kavacare dapat membantu Anda untuk janji temu dengan dokter terbaik di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777.

Sumber:

  1. Mumps – National Foundation for Infectious Diseases.https://www.nfid.org/infectious-disease/mumps/. Diakses pada 15 Desember 2024.
  2. Mumps Prevention – CDC. https://www.cdc.gov/mumps/about/index.html#:~:text=Key%20points,vaccine%2C%20especially%20before%20travelling%20internationally. Diakses pada 15 Desember 2024.
  3. American Academy of Pediatrics. Mumps. In: Pickering L ed. Red Book: 2003 Report of the Committee on Infectious Diseases. 26th ed. Elk Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics, 2003:439–43.
  4. Hviid A, Rubin S, Mühlemann K. Mumps. Lancet. 2008 Mar 15;371(9616):932-44. Diakses pada 15 Desember 2024.

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare