Glaukoma pada mata adalah salah satu penyebab utama kebutaan yang baru ketahuan saat mencapai tahap lanjut dan bergejala berat. Dilansir dari American Academy of Ophthalmology, penyakit ini disebabkan oleh kerusakan saraf optik, yang biasanya terkait dengan dengan tekanan dalam mata (intraokular). Mengenali gejala glaukoma dan memahami penyebabnya adalah langkah penting untuk mencegah dampak jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami penyebab glaukoma pada mata .
Apa Penyebab Glaukoma?
Penyebab glaukoma pada mata dapat bervariasi, tetapi sebagian besar kasus disebabkan oleh peningkatan intraokular. Kondisi ini terjadi ketika cairan dalam mata tidak mengalir dengan baik, sehingga menyebabkan penumpukan. Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab glaukoma, meliputi:
1. Gangguan Drainase Cairan Mata
Ketidakmampuan sistem drainase mata untuk mengalirkan cairan secara efektif dapat menyebabkan penumpukan cairan intraokular. Hal ini meningkatkan tekanan pada mata dan berisiko merusak saraf optik. Sistem drainase yang terganggu biasanya terjadi akibat penyumbatan pada saluran drainase mata karena berbagai hal, seperti penumpukan jaringan, gangguan pada struktur drainase, inflamasi, atau adanya kelainan bawaan yang memengaruhi sistem drainase mata.
2. Cedera pada Mata
Trauma fisik, seperti pukulan langsung ke mata, dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan jaringan yang mempengaruhi saraf optik. Cedera ini juga dapat mengubah aliran cairan dalam mata, sehingga memicu tekanan yang lebih tinggi.
3. Efek Samping Obat
Beberapa obat, terutama steroid, baik dalam bentuk tetes mata, tabet atau inhalasi, dapat meningkatkan tekanan intraokular pada sebagian orang. Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis dapat meningkatkan risiko glaukoma.
4. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan glaukoma sangat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Glaukoma jenis ini sering dikaitkan dengan mutasi genetik tertentu yang memengaruhi struktur atau fungsi drainase mata.
Baca juga: Mata Malas (Amblyopia) pada Anak: Kenali Gejala dan Solusi Pengobatannya
Faktor Risiko Penyebab Seseorang Terkena Glaukoma
Beberapa faktor seseorang bisa terkena glaukoma pada mata, meliputi:
1. Usia
Glaukoma lebih sering terjadi pada orang di atas 40 tahun karena perubahan alami dalam struktur mata dan peningkatan risiko gangguan drainase cairan seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, orang tua harus lebih waspada dan rutin memeriksakan kesehatan mata mereka.
2. Keturunan
Faktor genetik sangat memengaruhi risiko glaukoma. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat glaukoma, kemungkinan Anda mengidap penyakit ini jauh lebih tinggi.
3. Penyakit Kronis
Kondisi seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung dapat meningkatkan risiko glaukoma. Ini terjadi karena penyakit tersebut dapat memengaruhi aliran darah ke saraf optik atau menyebabkan perubahan pada tekanan intraokular.
4. Gangguan Mata Lainnya
Miopia atau rabun jauh dapat meningkatkan risiko glaukoma karena perubahan struktur pada mata yang memegaruhi cairan intraokular.
5. Paparan Jangka Panjang terhadap Steroid
Penggunaan steroid yang tidak diawasi dokter dapat memicu peningkatan intraokular, sehingga meningkatkan risiko glaukoma.
Bagaimana Gejala Glaukoma pada Mata?
Gejala glaukoma sering kali tidak terasa pada tahap awal. Namun, jika dibiarkan, beberapa gejala berikut dapat muncul:
- Kehilangan penglihatan di sisi mata (tunnel vision).
- Nyeri mata atau kepala yang berat.
- Penglihatan kabur, terutama di malam hari.
- Lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya.
- Mual dan muntah terkait dengan nyeri mata.
Jenis-Jenis Glaukoma pada Mata
Tabel Jenis Glaukoma
Jenis Glaukoma | Penjelasan |
Glaukoma Sudut Terbuka | Jenis paling umum yang berkembang perlahan tanpa gejala awal. Biasanya disebabkan oleh gangguan drainase cairan mata. |
Glaukoma Sudut Tertutup | Kondisi akut yang membutuhkan penanganan segera. Ditandai dengan nyeri mata, mual, dan penglihatan kabur. |
Glaukoma Sekunder | Disebabkan oleh kondisi lain seperti inflamasi, tumor, atau cedera pada mata yang meningkatkan intraokular. |
Glaukoma Kongenital | Bentuk bawaan yang terjadi pada bayi akibat gangguan perkembangan sistem drainase mata sejak lahir. |
Dengan memahami jenis-jenis ini, Anda dapat lebih waspada terhadap gejala dan risiko yang mungkin terjadi. Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Pencegahan Glaukoma pada Mata
Mencegah glaukoma pada mata bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan. Berikut langkah-langkah yang dapat membantu, antara lain:
1. Rutin Memeriksa Mata
Lakukan pemeriksaan mata setidaknya setiap dua tahun, terutama jika memiliki faktor risiko terkena glukoma.
2. Mengelola Kondisi Kesehatan
Kontrol tekanan darah dan gula darah adalah langkah penting yang tidak hanya menjaga kesehatan tubuh secara umum tetapi juga membantu mencegah komplikasi pada mata, termasuk glaukoma.
3. Menghindari Cedera Mata
Gunakan pelindung mata saat melakukan aktivitas yang berisiko dan pekerjaan yang melibatkan benturan.
4. Konsumsi Nutrisi Seimbang
Makan makanan yang kaya vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan mata, seperti wortel yang mengandung betakaroten, ikan salmon yang tinggi asam lemak omega-3 dan buah-buahan seperti jeruk dan kiwi yang kaya akan vitamin C.
Baca juga: 6 Langkah Menjaga Kesehatan Mata
Metode Pengobatan Glaukoma
Obat tetes mata yang dirancang untuk menurunkan tekanan intraokular terus berkembang. Beberapa di antaranya mengombinasikan bahan aktif seperti prostaglandin analog, beta blocker, dan inhibitor karbonik anhidrase untuk hasil yang lebih efektif. Selain itu, ada juga obat oral seperti asetazolamida yang digunakan dalam kondisi tertentu untuk mengurangi produksi cairan mata. Penelitian tentang obat berbasis gen memberikan harapan besar untuk pengobatan jangka panjang, sementara pengembangan teknologi baru seperti implant pelepas obat membantu memastikan dosis yang stabil dan konsisten.
Seputar Pertanyaan
1. Apakah Glaukoma Bisa Disembuhkan?
Glaukoma pada mata tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah kerusakan permanen pada saraf optik.
2. Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala glaukoma seperti nyeri mata, penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan mendadak. Pemeriksaan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga: Dr. Andrew Lim Keat Eu: Spesialis Mata di Island Hospital Penang
Dengan memahami penyebab glaukoma pada mata, gejala dan metode pengobatan yang glaukoma yang tersedia, Anda dapat menjaga kesehatan mata lebih baik. Jangan abaikan tanda-tanda awal dan lakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk melindungi penglihatan mata.
Jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala glaukoma, segera berkonsultasi ke dokter. Kavacare dapat membantu Anda untuk membuat janji temu dengan dokter spesialis mata terbaik di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.
Sumber:
- Understanding Glaucoma: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment – American Academy of Ophthalmology. https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-glaucoma. Diakses pada 7 Januari 2025.
- About Glaucoma – CDC. https://www.cdc.gov/vision-health/about-eye-disorders/glaucoma.html?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/visionhealth/resources/features/glaucoma-awareness.html. Diakses pada 7 Januari 2025.
- At a Glance: Glaucoma – American National Eye Institute. https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/glaucoma. Diakses pada 7 Januari 2025.
- Glaucoma Treatments & Resources – Glaucoma Research Foundation. https://glaucoma.org/treatment. Diakses pada 7 Januari 2025.