Diabetes bisa Menyebabkan Gangguan Kecerdasan, Pikun atau Demensia dan Penurunan Kognitif?

Diabetes bisa Menyebabkan Gangguan Kecerdasan, Pikun atau Demensia dan Penurunan Kognitif?

Share

Sering kali ada anekdot bahwa susah nih berpikir kalau sedang lapar. Tapi sebaliknya mulai banyak hasil-hasil penelitian yang mengindikasikan bila gula darah yang tinggi di darah, apalagi sudah mulai diabetes atau prediabetes, berpengaruh terhadap kualitas kecerdasan dan performa berpikir seseorang.

Di dalam jurnal Nutrition and Diabetes dari grup Jurnal Nature yang terbit bulan September 2024, kelompok peneliti di Jerman, dari Universitas Frankfurt mengolah data penelitian selama 2 tahun dari individu berusia 18 tahun ke atas. Parameter yang diukur antara lain resistensi insulin yang menjadi salah satu tanda dari penyakit gula, dan berbagai skor untuk menilai kemampuan kognisi atau kemampuan berpikir, dari kognisi secara umum, working memory, dan fungsi eksekusi pada perubahan kadar gula dan resistensi insulin dalam beberapa waktu.

Grup dari Gruber et al, mendapatkan bahwa dari 110 orang yang mereka ikuti dan periksa, hasilnya sesuai dan mengkonfirmasi berbagai penelitian sebelumnya yang dilakukan secara kroseksional. Resistensi insulin yang umum terjadi di awal kondisi penyakit gula, atau prediabetes, memiliki asosiasi dengan penurunan fungsi kognisi secara global dan juga working memory, sementara fluktuasi kadar gula darah yang dinilai secara kontinu, tidak secara signifikan berhubungan dengan performa kognisi.

Apa arti dari penelitian tersebut?

Seringkali diabetes ditemukan dalam kondisi yang sudah terlanjur dengan komplikasi, misalnya komplikasi luka yang sulit sembuh bahkan sudah menjadi luka gangren alias luka yang membusuk; atau misalnya sudah menyebabkan gangguan penglihatan atau memperparah keluhan kardiovaskular dan ginjal. Hasil penelitian ini justru mengingatkan kita untuk menjaga agar jangan mengabaikan perubahan diri dari sensitif insulin, menjadi resistensi insulin. 

Untuk lebih jelasnya resistensi insulin terjadi karena ada gangguan produksi insulin, gangguan insulin yang dihasilkan tubuh, atau gangguan reseptor insulin sehingga metabolisme glukosa di darah terganggu, yang bila dibiarkan berkepanjangan akan menjadi penyakit gula atau penyakit kencing manis. Hormon insulin ini bekerja di berbagai bagian tubuh, termasuk di otak dan sistem saraf. Ketika terjadi resistensi insulin, kebutuhan otak untuk mendapatkan energi atau asupan makanan, menjadi terganggu.

Penelitian sebelum-sebelumnya umumnya dilakukan pada populasi usia lanjut, sedangkan penelitian di Jerman oleh para peneliti di Frankfurt tersebut juga merekrut individu usia pertengahan atau middle age. Artinya bila kita ingin hidup sehat lebih lama, dan menjaga fungsi kognisi atau kemampuan berpikir kita, salah satu yang harus dilakukan adalah mencegah diri kita mengalami resistensi insulin sejak dini. 

Berbagai cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan resistensi insulin antara lain dengan memiliki gaya hidup yang sehat, menjaga indeks massa tubuh dan lingkar pinggang dalam batas normal, serta tidak mengonsumsi rokok atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi metabolisme gula atau produksi hormon insulin, misalnya yang mengandung kortikosteroid, tanpa indikasi yang jelas. Melakukan medical checkup teratur sejak usia dewasa muda seperti di pertengahan usia tiga puluhan juga bisa membantu kita mengetahui kondisi kesehatan kita. Parameter yang bisa diperiksa antara lain darah lengkap, kadar gula darah puasa, uji toleransi glukosa, HbA1C, fungsi ginjal, fungsi hati, hormon insulin, dan profil lipid. Bila ada kesempatan boleh juga dilakukan USG-abdomen atau pemeriksaan pencitraan lain untuk memeriksa apakah ada perlemakan hati atau lemak viseral yang tebal. Beberapa tindakan operasi yang populer seperti operasi bariatrik, juga semakin aman dan populer untuk mengatasi kondisi obesitas yang sulit diatasi oleh perbaikan gaya hidup.   

Artikel selengkapnya dapat dibaca di:

Gruber, J.R., Ruf, A., Süß, E.D. et al. Impact of blood glucose on cognitive function in insulin resistance: novel insights from ambulatory assessment. Nutrition and Diabetes 2024:14. https://doi.org/10.1038/s41387-024-00331-0

Artikel menarik lainnya:

1. Biessels GJ, Despa F. Cognitive decline and dementia in diabetes mellitus: mechanisms and clinical implications. Nature Review Endocrinology. 2018;14:591–604.
2. Zhao X, et al. The crucial role and mechanism of insulin resistance in metabolic disease. Front Endocrinol (Lausanne). 2023:14:1149239. doi: 10.3389/fendo.2023.1149239.

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare