Daun legundi telah sering dimanfaatkan untuk bahan baku pengobatan tradisional. Tanaman tropis ini sering diklaim dapat melindungi tubuh dari penyakit saluran pernapasan akibat polusi udara. Namun, apakah klaim tersebut terbukti benar?
Supaya Anda tahu apakah klaim tersebut benar atau tidak, simak rangkuman Kavacare tentang daun legundi dan manfaatnya bagi kesehatan berikut.
Apa Itu Daun Legundi?
Legundi atau Vitex trifolia L. adalah tanaman perdu yang tumbuh di iklim tropis. Habitat penyebaran tanaman legundi meliputi Cina, India, Sri Lanka, Kawasan Asia Tenggara, Australia, hingga Kepulauan Pasifik. Tanaman ini bisa tumbuh hingga setinggi 6 meter.
Tanaman perdu atau bersemak ini memiliki daun majemuk dengan bentuk elips yang bersusun saling berlawanan. Di mana pada setiap tangkai terdiri dari 3-5 helai daun. Sementara batangnya berwarna coklat keabu-abuan dengan permukaan yang halus. Tanaman legundi memiliki bunga berwarna ungu serta buah yang berdaging dan berbiji hitam.
Daun tanaman legundi telah menjadi bahan baku obat tradisional doo berbagai negara seperti Tiongkok, India, Hingga Indonesia. Biasanya daun ini digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah peradangan. Seperti obat radang mulut dan obat topikal untuk keseleo.
Kandungan dalam Daun Legundi
Telah menjadi bahan baku obat-obatan herbal sejak zaman dahulu, berikut kandungan nutrisi atau senyawa yang ada di dalam daun legundi:
- Casticin
- Vitexilactone
- β-sitosterol
- Campesterol
- Fitol
- Stigmasterol
- Butylated hydroxytoluene (BHT)
- 2,4-ditert-butylphenol
- Asam maslinat
- Artemetin
- Alpha-amirin
- β-amirin
Manfaat Daun Legundi bagi Kesehatan
Menjadi salah satu bahan baku obat-obatan tradisional di beberapa wilayah berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang manfaat daun ini.
1. Melawan Cacing di dalam Usus Anak-anak
Daun legundi mengandung senyawa yang memiliki sifat antelmitika atau melawan infeksi cacing di dalam usus. Di mana infeksi cacing ini jika tidak segera diobati bisa memberikan dampak buruk pada anak-anak seperti kekurangan gizi dan anemia. Bahkan bisa menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi serta menurunkan kecerdasan anak dan kualitas SDM.
Menurut sebuah penelitian, ekstrak daun legundi dapat menurunkan jumlah telur cacing Trichuris suis yang mulanya 1600 menjadi 320 pada hari ke-30. Bahkan saat hari ke-90 jumlah telur cacing bisa menjadi nol. Meskipun demikian, ekstrak daun ini tidak bekerja dengan baik melawan cacing Ascaris suum.
2. Mengurangi Peradangan pada Saluran Pernapasan
Daun legundi mengandung senyawa casticin yang memiliki efek menurunkan inflamasi atau peradangan pada saluran pernapasan. Casticin menurunkan peradangan dengan menekan produksi sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α di paru-paru. Juga menekan produksi bronchoalveolar lavage fluid untuk penyakit asma akibat inflamasi.
3. Sebagai Obat Anti-Inflamasi
Pada sebuah penelitian, ekstrak daun legundi memiliki kandungan senyawa artemetin yang memiliki sifat anti-inflamasi. Menurut hasil penelitian tersebut, senyawa ini dapat menghambat edema kaki dan mengurangi pembentukan granuloma. Tidak hanya itu, artemetin juga mengurangi permeabilitas pembuluh darah terhadap histamin.
4. Menghambat Penyebaran Sel Kanker dan Tumor
Kandungan artemetin di dalam daun legundi dapat menghambat kelangsungan hidup beberapa sel kanker seperti sel kanker paru-paru dan kanker usus besar. Senyawa ini juga mampu menurunkan pertumbuhan sel kanker leukimia.
Selain artemetin, kandungan campesterol, stigmasterol, dan β-sitosterol diketahui memiliki sifat anti-angiogenesis. Di mana sifat senyawa tersebut juga dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru pada sel tumor atau kanker.
Sementara kandungan casticin sebagai flavonoid utama di dalam daun legundi dapat menghambat proliferasi sel kanker. Senyawa ini juga berfungsi menginduksi apoptosis pada beberapa jenis sel kanker. Di antaranya adalah sel kanker lambung, kanker paru-paru, kanker mulut, kanker serviks, glioma dan karsinoma hepatoseluler.
5. Menjaga Tubuh dari Radikal Bebas
Beberapa kandungan senyawa di dalam daun legundi seperti casticin dan β-sitosterol memiliki sifat antioksidan. Sehingga, daun ini bermanfaat untuk menjaga tubuh dari kerusakan sel karena paparan radikal bebas atau polutan. Selain melawan radikal bebas, senyawa dengan sifat antioksidan juga berfungsi membantu memperbaiki kerusakan sel.
Bisakah Daun Legundi Melindungi dari ISPA akibat Polusi Udara?
Benarkah daun legundi bisa melindungi tubuh dari polusi udara? Berdasarkan rangkuman kandungan senyawa daun legundi di atas, bisa disimpulkan bahwa daun tanaman perdu ini memiliki kemungkinan menjaga saluran napas tetap sehat. Sebab, beberapa senyawa yang ditemukan dalam ekstrak daun legundi seperti artemetin, casticin, dan β-sitosterol memiliki sifat anti-inflamasi.
Senyawa-senyawa ini dapat mencegah dan mengatasi peradangan yang ada di saluran pernapasan akibat polusi udara. Bahkan dalam penelitian lain dengan tikus, casticin di dalam daun legundi dapat melindungi paru-paru dari inflamasi akibat cedera paru akut. Apalagi senyawa casticin memiliki potensi untuk mengatur peradangan dan menjadi anti-stres oksidatif pada saluran pernapasan. Terutama untuk para penderita asma.
Baca Juga tentang Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Risiko Polusi
Meskipun demikian, penggunaan daun legundi sebagai obat herbal untuk penyakit pernapasan atau anti-kanker harus di bawah pengawasan dokter. Anda sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum meminum ekstrak daun legundi.
Jika Anda tidak punya waktu untuk pergi ke rumah sakit, Anda bisa memanfaatkan Layanan Konsultasi Online dari Kavacare. Dengan layanan ini Anda bisa mencari tahu informasi lebih banyak tentang tips menjaga kesehatan saluran pernapasan dari polusi.
Untuk bisa melakukan layanan konsultasi dengan Tim Medis Kavacare, Anda bisa menghubungi Kavacare Support di 0811-1446-777. Tim Kavacare akan membantu Anda mendapatkan konsultasi medis dengan lebih mudah dari rumah. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Kavacare Support untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang manfaat daun legundi bagi kesehatan.
Referensi:
- Purba, Anny Victor and Mathius, Wayan (2000) Laporan Penelitian Pengembangan Tanaman Legundi (Vitex trifolia L) dan Mungsi Arab (Artemisia cina Berg) Sebagai Antelmitika. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional, Jakarta. (Unpublished) https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4186/
- Wee, H. N., Neo, S. Y., Singh, D., Yew, H. C., Qiu, Z. Y., Tsai, X. C., How, S. Y., Yip, K. C., Tan, C. H., & Koh, H. L. (2020). Effects of Vitex trifolia L. leaf extracts and phytoconstituents on cytokine production in human U937 macrophages. BMC complementary medicine and therapies, 20(1), 91. https://doi.org/10.1186/s12906-020-02884-w
- M.M. Hernández, C. Heraso, M.L. Villarreal, I. Vargas-Arispuro, E. Aranda, Biological activities of crude plant extracts from Vitex trifolia L. (Verbenaceae), Journal of Ethnopharmacology, Volume 67, Issue 1,1999, Pages 37-44, ISSN 0378-8741, https://doi.org/10.1016/S0378-8741(99)00041-0.
- Flora & Fauna Web [Internet]. Vitex trifolia. Diakses pada 1 Desember 2023 dari https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/5/2547
- Liou, C. J., Cheng, C. Y., Yeh, K. W., Wu, Y. H., & Huang, W. C. (2018). Protective Effects of Casticin From Vitex trifolia Alleviate Eosinophilic Airway Inflammation and Oxidative Stress in a Murine Asthma Model. Frontiers in pharmacology, 9, 635. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.00635