Cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu merupakan salah satu jenis kanker yang langka diderita. Menurut World Health Organization, kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Hingga tahun 2020, jumlah kematian akibat penyakit kanker mencapai hampir 10 juta dengan perbandingan 1 diantara 6 kematian.
Kavacare telah merangkum informasi seputar Cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu, mulai dari pengertian, gejala hingga penyebabnya. Simak ulasan di bawah ini untuk informasi selengkapnya.
Apa Itu Cholangiocarcinoma?
Cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu termasuk dalam kategori penyakit langka, di mana sel-sel kanker terbentuk di saluran empedu yang membawa cairan empedu hasil proses pencernaan. Saluran empedu merupakan tabung kecil yang menghubungkan berbagai organ dan termasuk dalam bagian sistem pencernaan.
Jaringan tabung, yang disebut saluran, menghubungkan hati, kantong empedu serta usus kecil. Jaringan ini dimulai dari hati, dimana banyak saluran kecil mengumpulkan cairan empedu (cairan yang dibuat oleh hati guna memecah lemak selama proses pencernaan). Saluran ini kemudian bersatu untuk membentuk saluran hari di bagian kanan dan kiri, kemudian mengarah keluar dari hati.
Kedua saluran tersebut bergabung di luar hati untuk kemudian membentuk saluran hepatik. Saluran empedu ini menghubungkan kantong empedu ke bagian saluran hepatik. Kemudian, empedu dari hati akan melewati saluran hati, saluran hepatik, serta saluran kistik dan disimpan dalam kantong empedu.
Saat Anda mencerna makanan, cairan empedu yang disimpan dalam kantong empedu akan dilepaskan melalui saluran sistikus ke saluran empedu dan masuk ke dalam usus kecil.
Baca Juga: Makanan untuk Pasien Sakit Liver: Apa yang Perlu Dihindari?
Penyebab Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu dapat terjadi saat sel-sel di saluran empedu mengalami perubahan dalam DNA mereka. DNA sel ini berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan ini memerintah sel tersebut untuk berkembang biak di luar kendali serta membentuk massa sel atau tumor yang mampu menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.
Selain itu, penyakit ini juga dapat diakibatkan oleh faktor risiko yang menunjukkan kondisi kesehatan penyebab peradangan kronis (jangka Panjang) di saluran empedu yang berperan dalam perkembangan sel kanker.
Faktor Risiko
Berikut beberapa faktor risiko yang mungkin dapat menjadi penyebab terjadinya kanker saluran empedu, antara lain:
- Penyakit hati kronis. Jaringan parut pada hati yang disebabkan oleh riwayat penyakit hati kronis mampu meningkatkan risiko cholangiocarcinoma.
- Kolangitis sklerosis primer. Penyakit ini menjadi penyebab pengerasan dan jaringan parut pada saluran empedu.
- Parasit hati. Di kawasan Asia Tenggara, cholangiocarcinoma sering dikaitkan dengan infeksi cacing hati, yang dapat terjadi akibat mengonsumsi ikan mentah atau setengah matang.
- Diabetes. Penderita diabetes tipe 1 atau 2 mungkin memiliki peningkatan risiko cholangiocarcinoma.
- Merokok. Merokok erat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker saluran empedu.
- Usia yang lebih tua. Cholangiocarcinoma paling umum terjadi pada orang dewasa di atas usia 50 tahun.
- Kondisi warisan tertentu. Beberapa perubahan DNA yang diturunkan dari orang tua ke anak dapat menjadi penyebab kondisi yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker saluran empedu. Contoh kondisi ini termasuk cystic fibrosis dan sindrom Lynch.
Tanda-Tanda dan Gejala Cholangiocarcinoma
Seperti penyakit pada umumnya, terdapat beberapa gejala atau tanda-tanda yang mungkin muncul saat menderita kanker saluran empedu, yaitu:
- Muncul gatal pada kulit
- Muncul kekuningan pada permukaan kulit dan pada bagian putih mata atau jaundice
- Mudah merasa lelah
- Demam
- Urin menjadi gelap
- Mudah berkeringat (dalam jumlah yang tidak biasa) saat malam hari
- Kotoran berwarna putih atau pucat
- Penurunan berat badan secara bertahap dan kehilangan nafsu makan
- Sakit perut di sisi kanan, tepat di bawah tulang rusuk
- Mual dan muntah
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker
Jenis-Jenis Cholangiocarcinoma
Terdapat tiga jenis Cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu, antara lain:
1. Extrahepatic Bile Duct Cancer
Extrahepatic Bile Duct Cancer atau Kolangiokarsinoma Ekstrahepatik merupakan kanker saluran empedu yang terjadi di luar hati. Kanker ini mungkin berada di saluran yang posisinya di luar hati, atau berada di ujung saluran yang berakhir di usus kecil.
Kanker ini adalah jenis kanker saluran empedu yang paling umum dijumpai. Bagian dari kolangiokarsinoma ekstrahepatik adalah kolangiokarsinoma hilus, dimana berarti kanker saluran empedu yang berada di luar hati, namun dimulai di hilus – yakni area dimana saluran empedu dan pembuluh darah penting terhubung dengan hati.
Lebih lanjut, kanker ekstrahepatik ini dapat dibagi menjadi dua jenis lainnya, yakni:
- Kanker Saluran Empedu Perihilar, biasa ditemukan di area di mana saluran empedu kanan dan kiri keluar dari hati dan bergabung membentuk saluran hepatik. Kanker saluran empedu perihilar juga disebut sebagai tumor Klatskin atau kolangiokarsinoma perihilar.
- Kanker Saluran Empedu Distal, biasa ditemukan di area di mana saluran dari hati serta kantong empedu bergabung untuk membentuk saluran empedu. Saluran empedu ini melewati pankreas dan berakhir di usus kecil. Kanker saluran empedu distal juga disebut dengan kolangiokarsinoma ekstrahepatik.
2. Kolangiokarsinoma Hepatik
Intrahepatic cholangiocarcinoma atau kolangiokarsinoma intrahepatik merupakan kanker saluran empedu yang terjadi di dalam organ hati. Jenis satu ini tidak boleh disamakan dengan kanker hati, yang lebih sering disebut dengan karsinoma hepatoseluler atau HCC (Hepatocellular Carcinoma).
3. Kanker Kandung Empedu
Gallbladder Cancer atau Kanker Kandung Empedu merupakan cholangiocarcinoma yang terjadi di kantong empedu. Kanker mungkin akan tetap berada di kantong empedu atau dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Komplikasi Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma dapat menyebabkan infeksi pada sistem drainase empedu atau kolangitis. Hal ini dikarenakan saluran empedu mengalami peradangan hingga menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan.
Sirosis dapat berkembang pada kanker saluran empedu. Hal ini mungkin terjadi karena tumor menghalangi saluran empedu serta menyebabkan kerusakan dan jaringan parut sel hati. Kejadian ini dapat berlaku pada pasien dengan primary sclerosing cholangitis. Sirosis dan kolangitis sklerosis terdeteksi sebagai faktor risiko potensial untuk kanker saluran empedu.
Komplikasi lain mungkin terjadi sebagai akibat dari prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobat kanker. Hal ini termasuk komplikasi akibat operasi, kemoterapi serta terapi radiasi.
Pertanyaan Seputar Cholangiocarcinoma
Apakah Penyakit Ini Bisa Disembuhkan?
Pengobatan kanker saluran empedu dapat dilakukan dengan cara kemoterapi, terapi radiasi dan tindakan operasi. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gejala yang dialami pasien. Sedangkan tindakan operasi memiliki tujuan mengangkat bagian saluran empedu yang rusak dengan harapan menyembuhkan kanker saluran empedu.
Sayangnya, walaupun terdapat berbagai tindakan yang bisa dilakukan, tingkat kesembuhan jenis kanker ini cukup rendah. Hal ini dikarenakan kanker saluran empedu tergolong dalam jenis kanker yang langka dan umum terjadi pada pasien di usia yang lebih tua, yakni di atas 50 tahun.
Seberapa Umum Kasus Kanker Saluran Empedu?
Kanker saluran empedu tergolong jenis kanker yang langka. Di Amerika Serikat, setidaknya 8.000 orang didiagnosa menderita penyakit ini, baik intrahepatik dan ekstrahepatik. Selain itu, kanker ini lebih umum terjadi pada orang di usia lebih dari 50 tahun, sehingga lebih jarang terjadi dibandingkan jenis kanker lainnya.
Apakah Kanker Ini Menyebabkan Kematian?
Jenis kanker ini dapat menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan jenisnya yang masih langka, sehingga masih sedikit penelitian yang mengembangkan pengobatan kanker saluran empedu dan umum terjadi pada orang di atas usia 50 tahun. Kanker saluran empedu masih perlu pengembangan dan penelitian lebih lanjut guna mengurangi tingkat kematian pada penderitanya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Sakit Berobat Kanker di Thailand
Apakah Bisa Hidup Tanpa Kantong Empedu?
Anda dapat menjalani kehidupan normal meski tanpa kantong empedu. Organ hati Anda masih dapat menghasilkan cairan empedu yang cukup untuk mencerna makanan, Namun bukan disimpan di dalam kantong empedu, cairan ini akan terus menerus menetes ke dalam sistem pencernaan Anda.
Apabila Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai kanker dan pengobatannya, Anda bisa berkonsultasi dengan Konsultan Medis Kavacare x LinkSehat. Konsultasikan secara gratis seputar rumah sakit untuk tujuan berobat, dokter terbaik, hingga perhitungan estimasi biaya berobat yang sesuai budget Anda. Hubungi kami di nomor Whatsapp 0857 8000 8707 untuk mulai sesi konsultasi gratis Anda sekarang!
Sumber:
- John Hopkins Medicine https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/bile-duct-cancer-cholangiocarcinoma diakses 16 Januari 2023
- National Cancer Institute (United States Government) https://www.cancer.gov/types/liver/bile-duct-cancer diakses 16 Januari 2023
- Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cholangiocarcinoma/symptoms-causes/syc-20352408 diakses 16 Januari 2023
- NHS UK https://www.nhs.uk/conditions/bile-duct-cancer/causes/ diakses 16 Januari 2023
- Cleveland Clinic https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21524-cholangiocarcinoma diakses 16 Januari 2023
- World Health Organization https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer diakses 16 Januari 2023
- MedicineNet https://www.medicinenet.com/bile_duct_cancer_cholangiocarcinoma/article.htm diakses 16 Januari 2023
- American Cancer Society https://www.cancer.org/cancer/bile-duct-cancer/about/key-statistics.html#:~:text=Bile%20duct%20cancer%20(cholangiocarcinoma)%20is,the%20liver)%20bile%20duct%20cancers. Diakses 16 Januari 2023
- NHS UK https://www.nhs.uk/conditions/gallbladder-removal/#:~:text=Living%20without%20a%20gallbladder,continuously%20into%20your%20digestive%20system. Diakses 16 Januari 2023