Cerebral palsy (CP) adalah gangguan motorik yang terjadi pada anak-anak, disebabkan oleh kerusakan pada otak yang belum matang dan berkembang. Kerusakan ini dapat terjadi sebelum atau selama kelahiran, atau dalam dua tahun pertama kehidupan anak.
Jenis-Jenis Cerebral Palsy pada Anak
Ada beberapa jenis CP berdasarkan masalah gerakan yang dialami:
- Spastic/hypertonic cerebral palsy: Jenis yang paling umum (77% kasus cerebral palsy yang terjadi adalah jenis ini), ditandai dengan kekakuan otot yang menyebabkan gerakan tersentak-sentak (spastisitas).
- Athetoid/dyskinetic cerebral palsy: Terjadi pada 2,6% anak, menyebabkan gerakan tak sadar di wajah, tubuh, tangan, dan kaki.
- Ataxic cerebral palsy: Kasus ini terjadi pada 2,4% anak, cerebral palsy jenis ini ditandai dengan kesulitan mengendalikan keseimbangan dan koordinasi.
- Hypotonic cerebral palsy: Merupakan 2,6% kasus yang terjadi pada cerebral palsy pada anak, ditandai dengan tonus otot rendah, menyebabkan otot terkulai.
- Mixed type cerebral palsy: Menampilkan gejala dari lebih dari satu jenis cerebral palsy, terjadi pada 15,4% kasus cerebral palsy pada anak.
Penyebab dan Faktor Risiko Cerebral Palsy pada Anak
Berikut faktor-faktor risiko yang Anda perlu perhatikan sebab mungkin mempengaruhi perkembangan cerebral palsy pada anak:
Berat Lahir Rendah
Anak yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram lebih rentan terhadap cerebral palsy. Berat badan rendah sering kali menunjukkan bahwa bayi mungkin mengalami masalah perkembangan otak selama kehamilan.
Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu (prematur) memiliki risiko lebih tinggi terkena cerebral palsy. Pada bayi kelahiran prematur, otak sang bayi mungkin belum sepenuhnya berkembang ketika dilahirkan, sehingga lebih rentan terhadap berbagai jenis kelainan otak, termasuk cerebral palsy.
Kelahiran Ganda (Kembar)
Kehamilan dengan lebih dari satu bayi (kembar dua, tiga, atau lebih) juga meningkatkan risiko cerebral palsy. Bayi kembar umumnya lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah, yang mana merupakan faktor risiko utama dari cerebral palsy.
Infeksi Selama Kehamilan
Infeksi pada ibu selama kehamilan (infeksi virus atau bakteri) dapat mempengaruhi perkembangan otak janin. Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan yang merusak jaringan otak bayi yang sedang berkembang.
Kondisi Medis Ibu
Beberapa kondisi medis pada ibu, seperti masalah tiroid, kejang saat kehamilan, atau disabilitas intelektual ibu dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin dan meningkatkan risiko cerebral palsy pada calon bayi.
Komplikasi Kelahiran
Komplikasi selama proses persalinan, seperti pelepasan plasenta (tempat bayi mendapatkan nutrisi di dalam rahim), dapat menyebabkan bayi kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen ini dapat merusak otak dan meningkatkan risiko cerebral palsy.
Trauma atau Hipoksia
Trauma fisik pada bayi, seperti cedera kepala, atau hipoksia (kekurangan oksigen) yang terjadi sebelum, selama, atau segera setelah kelahiran, dapat merusak otak bayi. Kerusakan ini bisa menjadi penyebab cerebral palsy.
Dengan memahami faktor-faktor ini, calon orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan memberikan perhatian ekstra selama kehamilan dan persalinan. Konsultasi dengan dokter secara rutin dan menjaga kesehatan ibu selama kehamilan sangat penting untuk mengurangi risiko cerebral palsy pada anak. Jika ada pertanyaan lebih lanjut jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Baca juga: Panduan Gizi Ibu Hamil
Gejala Cerebral Palsy
Gejala CP bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi beberapa tanda umum yang bisa diamati pada bayi. Berikut adalah tabel gejala cerebral palsy pada anak berdasarkan usia bayi:
Usia Bayi | Gejala Utama |
---|---|
Bayi di Bawah 6 Bulan | – Kepala tidak ikut terangkat saat dibopong dalam posisi berbaring |
– Terasa kaku. Otot-otot bayi terasa kaku saat disentuh. | |
– Bayi seperti terkulai. Tubuh bayi terlihat lemas dan terkulai saat dipegang | |
– Meregangkan punggung dan leher saat digendong, seolah menjauhkan diri saat digendong, dengan punggung dan leher meregang. | |
– Kaki terasa kaku dan menyilang atau menyerupai gunting saat diangkat | |
Bayi di Atas 6 Bulan | – Tidak berguling ke kedua arah |
– Tidak bisa menyatukan kedua tangannya di depan tubuh | |
– Kesulitan mengarahkan tangan ke mulut | |
– Menjangkau hanya dengan satu tangan, sementara tangan yang lain mengepal | |
Bayi di Atas 10 Bulan | – Merangkak dengan cara miring, menggunakan satu sisi tubuh sebagai tumpuan dan menyeret sisi tubuh lainnya. |
– Bergerak menggunakan pantat atau melompat dengan lutut, bukan merangkak dengan tangan dan kaki |
Baca juga: 5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat
Diagnosis dan Pengobatan Cerebral Palsy pada Anak
Diagnosis dini cerebral palsy penting untuk penanganan dan pengobatan yang efektif. Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis adalah:
- Pemantauan perkembangan bayi dari waktu ke waktu oleh dokter
- Skrining perkembangan melalui wawancara atau kuesioner yang perlu dijawab oleh orang tua anak. Ada juga tes yang dilakukan pada anak.
- Evaluasi kesehatan anak yang dilakukan oleh dokter anak, dokter saraf anak, atau fisioterapis.
Pengobatan cerebral palsy pada anak berfokus untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti:
- Terapi (fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara)
- Obat-obatan untuk mengendurkan otot kaku
- Pembedahan untuk mengurangi ketegangan otot atau memperbaiki tulang abnormal
Pencegahan Cerebral Palsy pada Anak
Meskipun tidak semua penyebab cerebral palsy dapat dihindari, beberapa langkah pencegahan yang bisa calon orang tua lakukan adalah:
- Mendapatkan vaksinasi selama kehamilan
- Menjaga kesehatan ibu hamil
- Menghindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang
Lakukan pemeriksaan kehamilan rutin dengan dokter spesialis obgyn untuk memantau kondisi kesehatan ibu dan janin secara berkala dan mendapatkan penanganan segera apabila terlihat tanda-tanda komplikasi pada kehamilan.
Baca Juga: Layanan Vaksinasi di Rumah
Pertanyaan Umum Seputar Cerebral Palsy pada Anak
Kapan Cerebral Palsy Mulai Bisa Dideteksi?
Cerebral Palsy (CP) adalah kondisi yang bisa mulai terdeteksi sejak bayi baru lahir atau dalam dua tahun pertama kehidupannya. Tanda-tanda awal CP sering kali berkaitan dengan keterlambatan perkembangan motorik dan gerakan yang tidak biasa. Periksakan bayi Anda dengan dokter spesialis untuk memastikan kondisi bayi Anda apabila terlihat tanda-tanda keterlambatan perkembangan motorik.
Apakah Cerebral Palsy Merupakan Penyakit Turunan?
Secara umum, cerebral palsy bukanlah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak. Hanya sekitar 1% kasus CP yang terkait dengan faktor genetik atau memiliki saudara kandung dengan kondisi yang sama. Sebagian besar kasus cerebral palsy pada anak disebabkan oleh faktor lain seperti komplikasi saat kehamilan atau kelahiran, infeksi pada ibu selama kehamilan, atau trauma pada otak bayi.
Apakah Anak dengan Cerebral Palsy Dapat Berbicara dan Berjalan?
Kemampuan untuk berbicara dan berjalan pada penderita CP sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis CP yang mereka miliki. Beberapa anak dengan CP mungkin hanya mengalami kelemahan ringan pada satu lengan atau kaki dan dapat berbicara serta berjalan hampir seperti anak-anak lainnya. Namun, ada juga anak-anak yang mengalami kecacatan serius yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berjalan, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Pendekatan terapi yang tepat, seperti fisioterapi, terapi wicara, dan terapi okupasi, sangat penting untuk membantu meningkatkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.
Sumber: