Seiring bertambahnya usia, kualitas kesehatan tubuh juga ikut menurun. Mulai dari pengurangan kemampuan mata untuk melihat dengan baik, pengapuran tulang yang menyebabkan osteoporosis, hingga makin berkurangnya kesehatan dan kekuatan gigi.
Menurunnya kualitas gigi tentu akan berpengaruh pada banyak hal, mulai dari estetika atau penampilan kita, berkurangnya kemampuan mengunyah, dan masih banyak lagi. Untuk itu, kita sangat perlu menjaga kesehatan gigi, terutama menjaga kesehatan gigi lansia.
Pada artikel ini, Kavacare telah merangkum informasi seputar kesehatan gigi lansia dan bagaimana cara menjaga kesehatan gigi lansia dengan baik dan benar. Untuk informasi selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
Berbagai Masalah Gigi pada Lansia
Kesehatan gigi lansia akan berkurang seiring bertambahnya usia. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi kesehatan gigi lansia yakni riwayat kesehatan yang dimiliki. Kesehatan gigi akan berbeda antara lansia satu dengan yang lainnya dan akan memerlukan perawatan yang berbeda pula.
Perubahan yang mungkin muncul seiring bertambahnya usia antara lain:
- Jaringan yang menjadi lebih tipis dan kurang elastis
- Perbaruan sel yang menjadi lebih lambat
- Tulang menjadi kurang padat dan kuat
- System kekebalan tubuh yang kian melemah, sehingga infeksi mungkin terjadi lebih cepat serta penyembuhan lebih lama
Perubahan ini dapat mempengaruhi jaringan dan tulang di mulut, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mulut pada tahun-tahun berikutnya.
Beberapa gangguan kesehatan gigi lansia antara lain:
Mulut Kering
Dapat disebabkan oleh berkurangnya aliran air liur, yang dapat diakibatkan oleh pengobatan kanker yang menggunakan radiasi pada daerah kepala dan leher, serta penyakit tertentu. Contohnya, sindrom Sjögren serta efek samping pengobatan.
Penyakit Gusi
Disebabkan oleh plak dan diperburuk oleh sisa makanan pada gigi, penggunaan produk tembakau, gigi palsu yang tidak pas, pola makan yang buruk serta penyakit tertentu – seperti anemia, diabetes dan kanker. Hal ini sering menjadi masalah bagi orang dewasa yang lebih tua.
Pembusukan Akar Gigi
Hal ini disebabkan oleh paparan akar gigi terhadap asam penyebab pembusukan. Akar gigi menjadi terbuka ketika jaringan gusi surut dari gigi. Akar tidak memiliki enamel untuk melindunginya serta lebih rentan terhadap pembusukan dibandingkan bagian mahkota gigi.
Stomatitis Akibat Gigi Tiruan
Gigi palsu yang berukuran tidak pas, kebersihan gigi yang buruk serta penumpukan jamur Candida albicans menjadi penyebab dalam kondisi ini, yakni peradangan pada jaringan di bawah gigi tiruan atau gigi palsu.
Gigi Menjadi Lebih Gelap
Hal ini disebabkan oleh perubahan dentin – jaringan mirip tulang yang mendasari enamel gigi, serta konsumsi makanan dan minuman penyebab noda pada gigi. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh penipisan lapisan enamel luar yang memungkinkan dentin menjadi lebih kuning dan terlihat. Gigi yang menghitam atau menjadi lebih gelap mungkin menjadi tanda masalah yang lebih serius dan harus segera diperiksa oleh dokter gigi.
Indra Perasa Berkurang
Gigi palsu dapat menyebabkan indra perasa pada bagian mulut semakin kehilangan kemampuan untuk merasakan apa saja yang Anda konsumsi. Selain itu, penyebab lain dari gangguan ini adalah bertambahnya usia, riwayat penyakit, serta konsumsi obat-obatan tertentu.
Kehilangan Gigi
Penyakit pada gusi dapat menjadi penyebab utama makin berkurangnya kemampuan dan kesehatan gigi, sehingga mudah sakit dan lepas.
Garis Rahang Tidak Rata
Hal ini disebabkan oleh tidak mengganti gigi yang hilang atau lepas. Hal ini memungkinkan sisa gigi bergeser ke ruang terbuka dan menyebabkan garis rahang menjadi tidak rata.
Sariawan
Penyakit atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi kekebalan tubuh mampu memicu tumbuhnya jamur Candida albicans atau sariawan secara berlebih di dalam mulut.
Baca Juga: Bau Mulut: Apa Artinya?
Cara Menjaga Kesehatan Gigi Lansia
Berikut beberapa cara menjaga kesehatan gigi lansia, yakni:
Rutin Periksa ke Dokter
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi lansia adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin. Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter secara rutin akan membantu Anda merawat serta mencegah berbagai gangguan kesehatan gigi nantinya, serta membantu Anda untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dari waktu ke waktu.
Dengan menunda perawatan gigi bermasalah, Anda juga meningkatkan kemungkinan gangguan gigi menjadi permanen dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Hal ini dapat dicegah dan diatasi dengan konsultasi serta perawatan secara rutin yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan gigi, serta disesuaikan dengan riwayat kesehatan Anda. Disarankan juga untuk melakukan pembersihan karang gigi rutin minimal tiap 6 bulan untuk mengurangi faktor resiko.
Mengurangi Penggunaan Produk Tembakau
Merokok tidak hanya menimbulkan penyakit-penyakit krusial seperti jantung dan paru-paru, namun juga dapat mengganggu kesehatan gigi Anda. Produk yang mengandung tembakau mampu menurunkan kekebalan tubuh serta mengurangi kadar oksigen dalam darah, hingga menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Guna mencegah gangguan kesehatan gigi lansia, ada baiknya Anda mengurangi penggunaan produk dengan tembakau, seperti merokok. Hal ini membantu menjaga kesehatan gigi lebih lama serta mencegah gangguan pada gigi.
Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis
Kandungan dalam gula mampu menciptakan asam yang dapat mengikis bagian gigi. Dengan begitu, gigi Anda semakin kehilangan kekuatan dan kepadatan seiring berjalannya waktu dan rentan terkena gangguan gigi, seperti gigi berlubang hingga gigi goyang.
Saat ini, kita dengan mudah menemukan makanan dan minuman manis dalam berbagai rasa dan bentuk yang menggiurkan. Seperti kopi susu, roti-rotian, hingga makanan dan minuman kemasan yang dijual bebas di minimarket. Hindari konsumsi makanan dan minuman manis untuk memperpanjang usia gigi serta mempertahankan kondisi gigi untuk terhindar dari berbagai masalah kesehatan pada gigi.
Pola Makan Sehat
Di tengah gempuran makanan cepat saji dengan varian menarik, ada baiknya kita tetap menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi real food yang minim pengolahan dan terjaga nutrisinya. Hal ini membantu tubuh menyerap lebih banyak nutrisi baik yang diperlukan dalam sistem metabolisme, seperti vitamin, kalsium, mineral dan berbagai nutrisi lainnya.
Guna menjaga kesehatan gigi lansia, Anda dapat mengonsumsi makanan hasil fermentasi yang membantu menyeimbangkan bakteri hidup dalam mulut. Makanan tersebut antara lain seperti yoghurt, kimchi, tempe, tahu, atau keju dalam makanan harian Anda.
Sikat Gigi Secara Teratur
Menyikat gigi secara teratur sangat dianjurkan bagi semua usia guna menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk membantu menjaga kekuatan dan kesehatan gigi lansia, lakukan sikat gigi secara teratur dan setelah makan guna menghindari plak yang mungkin muncul dari makanan yang kita konsumsi. Biasakan sikat gigi seblum tidur dan setelahnya tidak makan atau minum lagi selain minum air putih.
Selain itu, Anda juga bisa kumur cairan antiseptik (mouthwash) sebanyak 1-2 kali sehari guna membantu menjaga kesehatan gigi. Berkumur dengan cairan antiseptik mampu membantu mencegah adanya penumpukan plak gigi dan penyakit gusi pada lansia.
Pertanyaan Seputar Kesehatan Gigi Lansia
Selain informasi seputar cara menjaga kesehatan gigi lansia, Kavacare juga telah merangkum beberapa pertanyaan di bawah ini.
Apakah Lansia Boleh Cabut Gigi?
Cabut gigi pada lansia dapat dipertimbangkan jika kondisi gigi telah rusak parah dan menimbulkan infeksi serta nyeri yang mengganggu pada gigi. Namun, lansia dengan penyakit tertentu, seperti hipertensi, ada baiknya mempertimbangkan tindakan cabut gigi dengan melakukan konsultasi dengan dokter. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah efek samping dalam jangka panjang maupun jangka pendek pada kesehatan, misalnya risiko pendarahan yang lebih tinggi pada lansia.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Gigi Lansia Goyang?
Gigi goyang pada lansia dapat diakibatkan kebersihan gigi yang buruk hingga menyebabkan munculnya karang gigi, adanya riwayat diabetes, trauma kepala, hingga kebiasaan merokok. Gigi goyang ini disebabkan penuaan alami yang menyebabkan tulang serta jaringan sekitar gigi mengalami penipisan secara bertahap hingga tulang tidak mampu menyokong gigi.
Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter saat merasa gigi goyang untuk mendapat tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi gigi. Hal ini untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada gigi yang goyang, maupun pada gigi lain yang berada di sekitarnya.
Bolehkah Lansia Menggunakan Obat Kumur?
Bagi sebagian lansia, perawatan gigi mencakup penggunaan obat kumur berfluorida. Kandungan fluorida – mineral alami, pada obat kumur ini mampu memperkuat permukaan gigi yang keras, sehingga membantu mencegah gigi berlubang.
Penggunaan obat kumur berfluorida ini ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter guna menyesuaikan kebutuhan dan kondisi gigi Anda.
Anda bisa melakukan konsultasi seputar menjaga kesehatan gigi lansia, mulai dari perawatan, pencegahan hingga pengobatan masalah gigi lansia dengan Kavacare. Anda dapat melakukan konsultasi dan dokter datang ke rumah sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk info lebih lengkapnya, segera kunjungi situs resmi kami di kavacare.id atau melalui WhatsApp di 0811-1446-777.
Sumber:
- National Library of Medicine https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4031223/ diakses 5 Februari 2023
- National Institute of Dental and Craniofacial Research https://www.nidcr.nih.gov/research/data-statistics/tooth-loss/seniors diakses 5 Februari 2023
- Harvard Health Publishing (Harvard Medical School https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/the-aging-mouth-and-how-to-keep-it-younger diakses 5 Februari 2023
- ScienceDirect https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0940960222001418 diakses 5 Februari 2023
- MedlinePlus https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000951.htm diakses 5 Februari 2023
- Government of Canada https://www.canada.ca/en/public-health/topics/oral-health/caring-your-teeth-mouth/senior.html diakses 5 Februari 2023
- WebMD https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-care-seniors diakses 5 Februari 2023