Berani Berlari Tanpa Alas Kaki: Manfaat, Risiko, dan Teknik yang Harus Dikuasai

Berani Berlari Tanpa Alas Kaki: Manfaat, Risiko, dan Teknik yang Harus Dikuasai

Share

Olahraga lari adalah salah satu aktivitas fisik yang sangat populer dan banyak dipilih oleh orang-orang untuk menjaga kebugaran. Salah satu tren terbaru dalam dunia lari adalah berlari tanpa alas kaki. Namun, apakah teknik berlari ini aman untuk dilakukan? Berikut adalah penjelasan yang lebih lengkap mengenai berlari tanpa alas kaki dan manfaat serta risikonya. 

Apa Itu Berlari Tanpa Alas Kaki?

Berlari tanpa alas kaki tidak selalu berarti berlari tanpa sepatu sama sekali. Dalam konteks ini merujuk pada penggunaan alas kaki yang lebih tipis atau minimalis, atau bahkan tanpa alas kaki sama sekali. Teknik ini sering disebut sebagai lari minimalis atau lari alami. Pada teknik ini, telapak kaki akan menyentuh tanah terlebih dahulu, diikuti oleh tumit, yang membuat tubuh bergerak lebih alami dan efesien. 

Berlari tanpa alas memungkinkan kaki untuk bergerak dengan cara yang lebih alami, karena telapak kaki menjadi titik pertama yang menyentuh tanah, bukan tumit. Dengan demikian, gaya berjalan atau berlari menjadi lebih efisien dan dapat meningkatkan kecepatan serta kekuatan pelari. 

Manfaat Berlari Tanpa Alas Kaki

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memberikan bukti ilmiah yang lebih kuat. Berikut beberapa manfaat yang mungkin dapat dirasakan, antara lain: 

1. Cocok untuk Telapak Kaki Rata 

Jika Anda memiliki telapak kaki rata, berlari tanpa alas kaki bisa membantu menguatkan otot kaki dan menstabilkan bentuk telapak kaki. Sepatu dengan dukungan khusus memang membantu, namun tidak meningkatkan kekuatan otot kaki. Dengan berlari tanpa alas kaki, otot kaki Anda bisa menjadi lebih kuat, meskipun jika ada rasa nyeri, disarankan untuk tetap menggunakan sepatu yang nyaman.

2. Mengurangi Risiko Plantar Fasciitis 

Plantar fasciitis adalah kondisi yang menyebabkan nyeri pada telapak kaki, terutama di dekat tumit. Berlari tanpa alas kaki bisa membantu mengurangi tekanan pada tumit, yang sering kali menyebabkan cedera ini. Dengan perbaikan teknik berlari, postur tubuh Anda juga akan lebih baik, sehingga mengurangi risiko nyeri pada tumit dan plantar fasciitis.

3. Membakar Kalori Lebih Banyak 

Berlari tanpa alas kaki dapat meningkatkan beban gerak, karena Anda tidak lagi memiliki tambahan daya dorong dari sol sepatu. Hal ini bisa menyebabkan tubuh bekerja lebih keras, yang berpotensi membantu Anda membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan berlari menggunakan sepatu.

4. Meningkatkan Keseimbangan 

Dengan berlari tanpa alas kaki, otot-otot di kaki, pergelangan kaki, lutut, dan pinggul akan lebih aktif. Hal ini bisa meningkatkan keseimbangan tubuh secara keseluruhan, karena jari-jari kaki bisa bergerak lebih bebas dan lebih stabil saat mendarat.

Baca juga: Kenali 6 Jenis Cedera Olahraga dan Cara Tepat Mencegahnya

Risiko Berlari Tanpa Alas Kaki

Meskipun berlari tanpa alas kaki menawarkan beberapa manfaat, ada juga risiko yang perlu Anda pertimbangkan:

1. Meningkatkan Risiko Luka pada Telapak Kaki 

Salah satu risiko utama berlari tanpa alas kaki adalah cedera pada telapak kaki. Bagi pemula, telapak kaki Anda mungkin tidak terbiasa dengan teknik ini, yang bisa menyebabkan melepuh atau lecet. Oleh karena itu, Anda perlu melatih kaki secara bertahap.

2. Berisiko Menimbulkan Nyeri 

Kaki bagian bawah, terutama telapak kaki, adalah area yang lebih sensitif dan rentan terhadap cedera. Berlari tanpa alas kaki bisa menyebabkan rasa sakit atau cedera pada orang-orang yang belum terbiasa dengan teknik ini. Bahkan, ada kemungkinan timbulnya plantar fasciitis.

3. Beban Lebih pada Otot 

Ketika berlari tanpa alas kaki, otot-otot kaki akan bekerja lebih keras. Ini karena teknik lari yang mengharuskan tumit berada di posisi lebih rendah. Otot seperti tendon Achilles dan jaringan otot betis akan bekerja lebih keras, yang bisa meningkatkan risiko cedera otot atau tendonitis.

Prosedur Teknik Berlari Tanpa Alas Kaki

Jika Anda ingin mencoba berlari tanpa alas kaki, sebaiknya lakukan penyesuaian terlebih dahulu. Mulailah dengan berjalan tanpa alas kaki di trek jogging atau jalanan yang rata. Setelah Anda mulai terbiasa, cobalah untuk berlari jarak pendek dengan postur yang tepat. Tambahkan jarak secara bertahap, misalnya 10% setiap minggu, untuk menghindari cedera.

Selain itu, Anda bisa memulai dengan menggunakan sepatu minimalis, yang memiliki sol datar tanpa perbedaan tinggi antara bagian tumit dan jari-jari kaki. Sepatu ini membantu transisi Anda ke teknik berlari tanpa alas kaki dengan lebih aman.

Baca juga: Raih Kesehatan Optimal: Inilah Manfaat dan Ragam Olahraga Kardio

Siapa yang Boleh Berlari Tanpa Alas Kaki?

Berlari tanpa alas kaki tidak cocok untuk semua orang. Beberapa kondisi medis memerlukan perhatian lebih, seperti diabetes. Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan agar penderita diabetes menghindari berlari tanpa alas kaki, terutama bagi mereka yang memiliki neuropati diabetes, karena kondisi ini dapat mengurangi sensitivitas pada kaki.

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti osteomielitis atau masalah kaki lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencoba teknik ini. Osteomielitis, yang merupakan infeksi tulang, dapat diperburuk oleh tekanan atau cedera pada kaki, sehingga sangat penting untuk mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: Memahami Osteomielitis: Dari Penyebab Hingga Cara Pengobatan yang Efektif

Sebelum mencoba berlari tanpa alas kaki, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli ortopedi. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai berdasarkan kondisi kaki dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Jika Anda membutuhkan rujukan atau ingin membuat janji dengan dokter spesialis terbaik, Kavacare dapat membantu Anda untuk mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit yang tepat. Hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777

Sumber: 

  1. Barefoot Running: Benefits, Technique and Risks – Cleve and Clinic. https://health.clevelandclinic.org/barefoot-running/. Diakses pada 26 November 2024. 
  2. Here’s the Latest Research on Running Form. https://www.runnersworld.com/training/a20855558/heres-the-latest-research-on-running-form/. Diakses pada 26 November 2024. 
  3. How to Start Barefoot Running. https://www.runtastic.com/blog/en/barefoot-running/. Diakses pada 26 November 2024. 
  4. Barefoot Running: Pros and Cons of Running Without Shoes – Very Well Fit. https://www.verywellfit.com/pros-and-cons-of-going-shoeless-3120540. Diakses pada 26 November 2024. 
  5. Is Barefoot Running Better? Or are you Running Toward Injury? – University Foot & Ankle Institute. https://www.footankleinstitute.com/blog/barefoot-running-pros-cons/. Diakses pada 26 November 2024. 

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare