Banyak orang tua sepakat untuk menghindari pemberian penyedap atau monosodium glutamate (MSG) dalam diet anak sehari-hari, terutama pada usia balita. Makanan kemasan yang kaya MSG juga dilarang untuk dikonsumsi agar anak tetap sehat. Menurut banyak pendapat, ada banyak dampak buruk MSG, seperti menyebabkan kebodohan, beragam penyakit, bahkan kanker. Benarkah demikian?
Apa itu MSG?
MSG awalnya ditemukan sebagai penyedap makanan berdasarkan keberadaannya pada rumput laut. Kikunae Ikeda, seorang professor dari Jepang, mengekstrak glutamat dari kaldu rumput laut tersebut dan menjadikannya faktor penting dari rasa gurih atau umami.
Namun, saat ini produksi MSG tidak dari rumput laut lagi tetapi dari fermentasi tepung serupa dengan untuk produksi cuka, anggur, dan yogurt. MSG sering ditemukan pada makanan kaleng, kerupuk, saus salad, dan beragam produk lain di supermarket, restoran, dan kantin sekolah. Seringkali juga di rumah digunakan tersamar dalam bentuk saus, kecap, bumbu instan yang semuanya mengandung komponen MSG. Produk-produk ini juga yang banyak dikenal
Benarkah MSG Berdampak Buruk?
Ada beberapa keluhan yang diduga disebabkan oleh konsumsi MSG yaitu nyeri dada, pusing, berdebar-debar, mual, lemas, atau berkeringat atau sering disebut bersamaan sebagai Chinese Restaurant Syndrome.
Akan tetapi, belum ada studi yang menemukan hubungan pasti antara MSG dan keluhan tersebut. Peneliti hanya menemukan bahwa beberapa individu sensitif terhadap MSG dan dapat mengalami gejala-gejala seperti di atas yang secara keseluruhan dianggap tidak berbahaya. Oleh karena itu, Food and Drug Association (FDA) menyatakan MSG adalah bahan tambahan yang aman untuk makanan. MSG juga belum terbukti menyebabkan penyakit tertentu atau kanker.
Walau demikian, penggunaan MSG secara bebas dan dalam jumlah banyak tentu memiliki dampak buruk bagi kesehatan karena peneliti masih terus mempelajari hubungan antara MSG dengan gangguan sistem saraf pusat, obesitas, gangguan lemak, kerusakan liver, dan malfungsi reproduksi.
Bagaimana Membatasi Asupan MSG pada Anak?
Sebagai orang tua, tetaplah menjadi pilihan bijak untuk membatasi asupan MSG anak terutama di rumah dengan selalu menyajikan makanan rumahan (home cooked meal) yang dapat diawasi komponen gizi dan bahan tambahannya. Pilihan camilan anak yang bebas MSG misalnya buah potong segar, jus buah sayur, roti tawar gandum, sereal, atau milkshake.
Namun, ketika berbelanja di luar atau makan di restoran memang pilihan ini menjadi lebih sulit. Akan tetapi, jika dalam kesehariannya konsumsi MSG pada anak sudah dibatasi, maka sesekali makan yang mengandung MSG dapat ditoleransi dan tidaklah berbahaya.
Jika ingin mengetahui informasi terkait keseimbangan gizi yang baik, disarankan untuk berkonsultasi langsung pada ahli gizi. Anda bisa mendapatkan kunjungan ahli gizi ke rumah melalui layanan kesehatan Kavacare. Hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/monosodium-glutamate-cancer