Kapan Operasi Bedah Mulut Diperlukan?

Kapan Operasi Bedah Mulut Diperlukan?

Share

Operasi bedah mulut adalah cabang khusus dari kedokteran gigi yang melibatkan diagnosis, pencegahan, dan pengobatan kondisi medis serta gangguan yang berkaitan dengan jaringan keras dan lunak di mulut, rahang, dan wajah. Dilansir dari tulisan Leon Assael di jurnal Oral and Maxillofacial Surgery Clinics of North America berjudul Residency Education in Oral and Maxillofacial Surgery: A New Curriculum Framework, tahun 2022, prosedur ini biasanya dilakukan oleh ahli bedah mulut atau maksilofasial yang memiliki pelatihan khusus. Tindakan ini sering diperlukan untuk menangani masalah yang tidak dapat diatasi melalui perawatan gigi konvensional. 

Masalah Medis yang Memerlukan Bedah Mulut 

Ada berbagai kondisi medis yang membutuhkan operasi bedah mulut, antara lain: 

1. Pencabutan Gigi Bungsu 

Gigi bungsu sering kali tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan sempurna, yang mengakibatkan gigi tumbuh miring atau terimpaksi. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, infeksi, dan kerusakan pada gigi lain. Dalam beberapa kasus, gigi bungsu juga dapat memicu pembentukan kista yang dapat merusak jaringan tulang di sekitarnya. Prosedur pencabutan gigi bungsu dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. 

2. Implan Gigi 

Implan gigi adalah solusi permanen untuk menggantikan gigi yang hilang atau terpaksa diangkat. Prosedur ini melibatkan pemasangan sekrup dan tempatnya dari bahan titanium ke dalam tulang rahang sebagai pengganti akar gigi. Setelah proses penyembuhan, mahkota gigi buatan dipasang diatas implan untuk mengembalikan fungsi dan estetika. Keunggulan implan gigi dibandingkan metode lain adalah stabilitas yang tinggi dan kemampuannya menyatu dengan tulang rahang, sehingga tahan lama. 

3. Perawatan Infeksi Mulut 

Infeksi seperti abses gigi atau infeksi rahang dapat menjadi kondisi serius jika tidak segera ditangani. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh bakteri yang menyebar ke jaringan sekitarnya. Operasi bedah diperlukan untuk membersihkan area yang terinfeksi, mengeluarkan nanah, dan mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain, seperti leher atau bahkan aliran darah. 

4. Koreksi Cacat Rahang 

Ketidakseimbangan rahang, baik karena faktor genetik maupun trauma, dapat memengaruhi kemampuan seseorang berbicara, mengunyah, dan bernapas. Operasi ortognatik bertujuan untuk memperbaiki posisi rahang atas dan bawah agar sejajar dengan benar. Selain meningkatkan fungsi rahang, prosedur ini juga membantu memperbaiki penampilan wajah secara keseluruhan. 

Baca juga: 7 Cara Memperbaiki Kondisi Rahang Bergeser

5. Pengangkatan Kista atau Tumor 

Kista di rongga mulut atau rahang, meskipun seringkali jinak, harus segera diangkat untuk mencegah kerusakan jaringan disekitarnya. Operasi ini penting untuk memastikan pertumbuhan abnormal tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti kanker mulut, prosedur ini biasanya melibatkan pengangkatan jaringan yang terkena, dan jika perlu, rekonstruksi area yang dioperasi. 

6. Gangguan Sendi Temporomandibular (TMJ)

Gangguan pada sendi TMJ dapat menyebabkan rasa sakit saat mengunyah, berbicara, atau membuka mulut. Pada kasus yang parah, rahang bisa terkunci dalam posisi tertentu. Operasi bedah dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak, sehingga mengembalikan fungsi dan mengurangi rasa sakit secara signifikan.

Jenis-Jenis Tindakan dalam Operasi Bedah Mulut 

Berbagai prosedur dalam operasi bedah mulut dilakukan untuk mengenai beragam kondisi kesehatan. Berikut adalah beberapa jenis tindakan yang umum dilakukan. 

Tabel Jenis Operasi Bedah Mulut

Jenis Prosedur  Deskripsi 
Ekstrasi Gigi Pencabutan gigi yang terinfeksi, rusak parah, atau tidak bisa diselamatkan.
Operasi Gigi Bungsu Pengangkatan gigi bungsu yang tidak normal atau terimpaksi.
Bedah Implan Gigi Penempatan implan titanium untuk menggantikan gigi yang hilang.
Bedah Ortognatik Koreksi struktur rahang yang tidak sejajar untuk meningkatkan fungsi dan estetika.
Biopsi Mulut Pengambilan jaringan untuk pemeriksaan kanker atau penyakit lainnya.
Rekonstruksi Rahang Prosedur untuk mengatasi atau deformitas akibat kecelakaan.

Tabel diatas menjelaskan secara singkat mengenai masing-masing jenis operasi bedah mulut dan prosedur yang dapat dilakukan.

Prosedur Operasi Bedah Mulut: Apa yang Harus Dipersiapkan?

Langkah-Langkah Persiapan Sebelum Operasi

1. Konsultasi Lebih Awal 

Pasien harus berkonsultasi dengan dokter bedah mulut untuk mengevaluasi kondisi, membahas riwayat kesehatan secara rinci, dan memahami semua opsi perawatan yang tersedia. Dalam konsultasi ini, dokter juga akan menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki pasien terkait prosedur yang akan dilakukan, sehingga pasien merasa lebih tenang dan nyaman.

2. Rencana Perawatan

Dokter akan membuat rencana perawatan yang mencakup prosedur yang akan dilakukan secara mendetail, termasuk tahapan operasi, metode yang digunakan, serta alat-alat yang diperlukan. Selain itu, dokter juga akan memberikan informasi mengenai estimasi waktu pemulihan yang dibutuhkan, perkiraan biaya yang akan dikeluarkan, dan jadwal kontrol pasca-operasi.

3. Diskusi Risiko 

Dokter akan menjelaskan risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, seperti nyeri, pembengkakan, atau risiko infeksi. Pasien juga akan diberikan langkah-langkah pencegahan dan instruksi pasca-operasi untuk mengurangi kemungkinan komplikasi. Dengan pemahaman ini, pasien dapat membuat keputusan yang terinformasi mengenai prosedur yang akan dijalani. 

Baca juga: 8 Penyebab Masalah Gigi dan Mulut pada Lansia

Pemeriksaan Kesehatan yang Dilakukan

1. Pemeriksaan Radiologi 

Rontgen, CT scan, MRI biasa dilakukan untuk mendapatkan gambaran struktur tulang dan jaringan di sekitar area yang akan di operasi. Informasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa operasi dilakukan dengan presisi tinggi dan mengurangi risiko komplikasi. Pemeriksaan ini juga membantu dokter dalam merencanakan prosedur secara menyeluruh, termasuk menentukan teknik bedah yang paling sesuai. Saat ini, juga ada operasi-operasi yang dilakukan dengan dipandu pemeriksaan radiologi juga.

2. Tes Laboratorium 

Tes darah dilakukan untuk memastikan pasien dalam kondisi fit sebelum menjalani operasi. Pemeriksaan ini dapat mencakup tes untuk menilai berbagai parameter darah seperti hemoglobin, adanya peradangan atau infeksi yang sedang berlangsung misalnya laju endap darah dan C-reactive Protein (CRP), fungsi ginjal dan fungsi hati, kadar elektrolit, kadar gula darah, dan tanda-tanda infeksi. Hasil tes laboratorium ini membantu dokter mengidentifikasi potensi risiko selama operasi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Berdasarkan hasil cek darah ini, juga bisa dilakukan persiapan-persiapan yang penting untuk membuat operasi berjalan baik, misalnya koreksi elektrolit dan albumin.

3. Riwayat Kesehatan 

Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan secara menyeluruh, termasuk alergi obat, penyakit kronis, atau penggunaan obat tertentu. Informasi ini digunakan untuk mencegah penggunaan bahan-bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau interaksi obat yang berbahaya selama prosedur. Selain itu, dokter juga akan memastikan bahwa pasien tidak memiliki kondisi medis yang dapat memengaruhi proses penyembuhan, seperti gangguan, pembekuan darah atau diabetes. 

Berapa Lama Durasi Operasi Bedah Mulut? 

Durasi operasi bedah mulut bervariasi tergantung pada jenis dan kompleksitas tindakan yang dilakukan. Misalnya, pencabutan gigi bungsu biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit, sedangkan operasi ortognatik dapat memakan waktu hingga beberapa jam. 

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Durasi Operasi 

  1. Kompleksitas Kasus: Semakin rumit prosedur, semakin lama waktu yang dibutuhkan. 
  2. Jumlah Gigi atau Area yang Dioperasi: Operasi yang mencakup banyak area memerlukan waktu lebih lama. 
  3. Kondisi Pasien: Pasien dengan masalah kesehatan tertentu mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk memastikan keselamatan selama prosedur.

Risiko dan Komplikasi Operasi Bedah Mulut

1. Nyeri dan Bengkak

Nyeri ringan hingga sedang adalah hal yang umum setelah operasi bedah mulut dan juga operasi lainnya. Biasanya, rasa sakit ini dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter atau dengan obat pereda nyeri umum. Selain itu, penggunaan kompres dingin di area operasi selama 24-48 jam pertama dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memberikan kondisi yang lebih nyaman. Jika nyeri terus berlanjut atau semakin parah, pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

2. Infeksi

Risiko infeksi selalu ada setelah prosedur bedah, terutama jika area mulut tidak dijaga kebersihannya. Untuk mengurangi risiko ini, pasien harus memastikan untuk membersihkan mulut sesuai dengan petunjuk dokter, termasuk menggunakan obat kumur antiseptik sebelum waktunya tindakan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antibiotik sebagai langkah pencegahan. Gejala seperti demam, kemerahan, atau nanah di area operasi harus segera dilaporkan sehingga bisa segera ditangani.

3. Pendarahan

Pendarahan ringan setelah operasi adalah hal yang normal dan biasanya akan berhenti dalam beberapa jam pertama. Pasien dapat menekan area yang berdarah dengan kain kasa steril untuk membantu menghentikan pendarahan. Namun, jika pendarahan tidak berhenti atau sangat banyak, penting untuk segera menghubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

4. Kerusakan Saraf

Dalam beberapa prosedur, terutama yang melibatkan gigi bungsu atau operasi rahang, ada risiko kerusakan saraf. Hal ini dapat menyebabkan mati rasa sementara atau, dalam kasus yang jarang, mati rasa permanen di area bibir, dagu, atau lidah. Sebagian besar kasus mati rasa bersifat sementara dan akan pulih seiring waktu. Dokter akan mengevaluasi risiko ini sebelum operasi dan memberikan penjelasan tentang tindakan pencegahan yang dilakukan selama prosedur.

Baca juga: Apa Saja Gangguan Penyakit Sistem Saraf dan Bagaimana Prosedur Bedah Saraf Dilakukan?

Operasi bedah mulut walaupun bukan menjadi terapi utama namun bila dilakukan dengan baik adalah solusi efektif untuk berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Dengan persiapan yang baik, pemahaman mengenai prosedur, dan perawatan pasca-operasi yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan, dan pemulihan dapat berlangsung dengan optimal. Jika Anda memerlukan tindakan ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli bedah mulut yang berpengalaman untuk mendapatkan perawatan terbaik.

Kavacare dapat membantu Anda membuat janji temu dengan dokter bedah mulut terbaik di rumah sakit. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.

Sumber: 

  1. Leon A Assael, Residency Education in Oral and Maxillofacial Surgery: A New Curriculum Framework. 2022 Nov;34(4):537-544. DOI: 10.1016/j.coms.2022.03.009. PMID: 36229387. PMCID: PMC9549297
  2. Bernadette Quah, BDS, MDS, How Can Confucian Philosophies Apply in Modern Day Oral & Maxillofacial Surgery Research?. 2024 Aug. DOI: 10.1016/j.joms.2024.08.068
  3. Dental Implant Surgery – American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons. https://myoms.org/what-we-do/dental-implant-surgery%20-/. Diakses pada 22 Januari 2025. 
  4. OMS Procedur – American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons. https://aaoms.org/education-meetings/academics/become-an-oms/oms-procedures/. Diakses pada 22 Januari 2025.

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare