Kapan Bedah Digestif Dibutuhkan untuk Mengatasi Penyakit Sistem Pencernaan?

Kapan Bedah Digestif Dibutuhkan untuk Mengatasi Penyakit Sistem Pencernaan?

Share

Bedah digestif adalah cabang kedokteran terutama ilmu bedah yang fokus menangani berbagai penyakit sistem pencernaan. Sistem ini mencakup organ seperti kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hati, pankreas, kantong empedu, dan anus. Bedah digestif penting untuk mengatasi berbagai gangguan yang tidak dapat diobati dengan metode non-bedah, seperti kanker, hernia, atau penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Dengan deteksi dini, penyakit serius dapat ditangani sering kali menjadi solusi utama dalam menangani gangguan yang memengaruhi kualitas hidup pasien. 

Apa itu Bedah Digestif?

Bedah digestif adalah cabang spesialisasi yang fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit saluran pencernaan seperti pengangkatan tumor, perbaikan hernia, dan pengobatan kompilasi penyakit kronis. Prosedur ini juga mencakup pengobatan berbagai kondisi serius yang sering kali memerlukan evaluasi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dalam beberapa kasus, bedah digestif juga melibatkan transplantasi organ seperti hati, pankreas, yang memberikan harapan baru bagi pasien dengan penyakit organ terminal. 

Baca juga: Apa itu Bedah Onkologi? Siapa Saja yang Membutuhkan?

Penyakit yang Membutuhkan Bedah Digestif

Bedah digestif untuk saluran pencernaan mencakup berbagai kondisi serius yang membutuhkan intervensi bedah. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kanker Sistem Pencernaan

Meliputi kanker lambung, kanker kolorektal, dan kanker pankreas. Penyakit ini sering kali muncul tanpa gejala pada tahap awal, sehingga penting untuk melakukan skrining secara rutin, misalnya dengan endoskopi dan kolonoskopi. Penanganan bedah biasanya melibatkan pengangkatan jaringan yang terkena kanker sebelum menyebar ke bagian tubuh lain dan mungkin memerlukan kemoterapi atau radioterapi tambahan.

2. Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD) 

Kondisi kronis yang menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis, striktur esofagus, atau bahkan kanker esofagus. Operasi seperti fundoplikasi dapat dilakukan untuk memperkuat katup esofagus dan mencegah refluks.

3. Hernia

Terutama hernia inguinalis dan hernia hiatus yang memerlukan perbaikan bedah. Hernia terjadi ketika bagian dari organ dalam menonjol melalui dinding otot yang lemah. Prosedur bedah dapat melibatkan penempatan mesh (jaring) untuk memperkuat area yang lemah dan mencegah kekambuhan.

4. Penyakit Radang Usus

Termasuk Crohn’s disease dan kolitis ulseratif. Kedua kondisi ini adalah gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Dalam kasus parah, bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang rusak atau untuk membuat stoma sementara atau permanen.

5. Batu Empedu

Yang sering menyebabkan nyeri hebat atau infeksi. Batu empedu terbentuk dari kolesterol atau zat lain yang mengeras di dalam kantong empedu. Jika batu empedu menyumbat saluran empedu, cholecystectomy (pengangkatan kantong empedu) dapat dilakukan melalui laparoskopi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca juga: Apa Penyebab Batu Empedu? Pahami Cara Mengatasinya dengan Diet Sehat dan Olahraga!

6. Apendisitis Akut 

Peradangan pada usus buntu yang membutuhkan pengangkatan segera. Jika tidak diobati, apendisitis dapat menyebabkan pecahnya usus buntu, yang berpotensi mengancam jiwa. Prosedur operasi apendiktomi biasanya dilakukan sebagai tindakan darurat untuk mengangkat usus buntu yang terinfeksi.

7. Transplantasi Organ

Dalam kasus yang lebih kompleks, bedah digestif juga meliputi transplantasi hati atau pankreas untuk pasien dengan penyakit organ terminal, seperti sirosis atau diabetes tipe 1 parah.

Setiap kasus memerlukan evaluasi mendalam oleh dokter spesialis untuk menentukan apakah bedah digestif adalah solusi terbaik.

Gejala yang Memerlukan Bedah Digestif 

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan mungkin memerlukan konsultasi ke dokter bedah digestif meliputi: 

1. Nyeri Perut Hebat yang Tidak Kunjung Reda

Nyeri perut yang berlangsung lama bisa menjadi tanda masalah serius seperti appendicitis kronis (atau akut), pankreatitis, atau bahkan kanker pencernaan. Nyeri ini perlu segera dievaluasi oleh dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. 

2. Kesulitan Menelan atau Rasa Terbakar di Dada 

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh GERD atau bisa juga karena striktur esofagus. Jika gejala berlangsung lama, bisa menandakan adanya masalah yang serius seperti tumor atau kanker esofagus. 

3. Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar 

Diare Kronis atau konstipasi yang berlangsung lebih dari beberapa minggu bisa menunjukan gangguan seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, atau bahkan kanker kolorektal. 

4. Perdarahan pada Tinja atau Muntah Darah 

Gejala ini sangat serius karena dapat menandakan adanya ulkus, polip pencernaan, atau kanker saluran pencernaan. Segera konsultasi medis jika mengalami gejala ini. 

5. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas 

Kehilangan berat badan yang signifikan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas bisa mengindikasikan kanker sistem pencernaan atau gangguan metabolisme. 

6. Penyakit Kuning 

Warna kuning pada kulit dan mata biasanya berhubungan dengan gangguan hati atau pankreas seperti sirosis atau kanker pankreas. Gejala ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. 

Teknologi dan Inovasi Terbaru dalam Bedah Digestif

Perkembangan teknologi telah membawa dampak besar dalam dunia bedah digestif. Berikut adalah beberapa inovasi yang mendukung keberhasilan prosedur ini, antara lain: 

1. Bedah Laparoskopi

Teknik minimal invasif yang menggunakan kamera kecil dan instrumen khusus untuk melakukan operasi. Teknik ini memberikan pandangan detail pada organ dalam tubuh melalui layar monitor. Bedah laparoskopi mengurangi risiko komplikasi, seperti infeksi dan perdarahan, serta mempercepat pemulihan pasien. Umumnya digunakan untuk operasi seperti pengangkatan kantong empedu, hernia, atau usus buntu.

2. Robotic Surgery

Menggunakan robot yang dikendalikan oleh dokter bedah untuk melakukan operasi dengan tingkat presisi tinggi. Teknologi ini memungkinkan dokter menjangkau area yang sulit dengan pergerakan yang lebih stabil dan akurat. Pembedahan dengan robot sangat berguna untuk prosedur kompleks seperti pengangkatan tumor di area sempit atau perbaikan hernia besar dengan tingkat kerusakan jaringan minimal.

3. Endoskopi Canggih

Prosedur ini memungkinkan diagnosis dan pengobatan penyakit saluran pencernaan tanpa perlu pembedahan besar. Melalui tabung fleksibel yang dilengkapi kamera, dokter dapat memeriksa organ dalam secara langsung dan melakukan tindakan seperti pengangkatan polip atau penghentian perdarahan. Ini memberikan kenyamanan lebih bagi pasien karena prosedur dilakukan tanpa sayatan besar.

4. Transplantasi Organ yang Lebih Aman

Dengan kemajuan teknologi dalam pencocokan jaringan dan pengelolaan imunosupresi, transplantasi organ kini menjadi lebih aman dan efektif. Transplantasi hati atau pankreas sering kali menjadi pilihan untuk pasien dengan penyakit organ terminal seperti sirosis atau diabetes tipe 1. Teknologi baru meningkatkan peluang keberhasilan transplantasi serta memperpanjang masa hidup organ donor dalam tubuh pasien.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, pasien dapat memperoleh perawatan yang lebih aman dan hasil yang optimal.

Baca juga: Endoskopi: Tujuan, Prosedur, dan Biaya

Seputar Pertanyaan Bedah Digestif

1. Kapan Saya Harus Mengunjungi Dokter Bedah Digestif?

Anda sebaiknya mengunjungi dokter bedah digestif jika mengalami gejala sistem pencernaan yang tidak kunjung membaik atau jika telah didiagnosis dengan kondisi yang memerlukan evaluasi lanjutan. Beberapa kondisi seperti GERD kronis atau hernia mungkin memerlukan intervensi bedah digestif untuk penyembuhan.

2. Apakah Operasi Selalu Diperlukan?

Tidak semua kondisi sistem pencernaan memerlukan operasi. Dokter biasanya akan mencoba pengobatan non-invasif terlebih dahulu, seperti pemberian obat atau perubahan pola makan. Namun, jika metode tersebut tidak efektif, prosedur bedah digestif dapat menjadi pilihan.

3. Apa Risiko dari Prosedur Bedah Digestif?

Seperti prosedur medis lainnya, bedah digestif memiliki risiko, termasuk infeksi, perdarahan, atau komplikasi anestesi. Namun, dengan teknologi medis modern dan pengalaman ahli bedah digestif, risiko tersebut dapat diminimalkan. Diskusikan dengan dokter Anda untuk memahami risiko dan manfaat dari setiap prosedur, apakah nilai manfaatnya lebih besar dari pada risiko tidak melakukan terapi dan pengobatan.

Baca juga: Dato’ Dr. Yip Kok Thye: Top Dokter Bedah di Rumah Sakit Lam Wah Ee

Bedah digestif adalah solusi penting untuk menangani berbagai penyakit sistem pencernaan, terutama yang tidak dapat diatasi dengan terapi non-invasif. Dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, banyak penyakit serius dapat diobati secara efektif melalui operasi saluran pencernaan. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Kavacare dapat membantu Anda membuat janji temu dengan dokter spesialis bedah umum di rumah sakit terbaik dan mengatur penjadwalan operasi elektif di Indonesia dan luar negeri. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777. Mengutamakan kesehatan sistem pencernaan dan memahami kapan bedah digestif diperlukan adalah langkah penting untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Sumber: 

  1. General Surgery Is Relevant and Rewarding – American College of Surgeons. https://www.facs.org/for-medical-professionals/news-publications/news-and-articles/bulletin/2023/april-2023-volume-108-issue-4/general-surgery-is-relevant-and-rewarding/. Diakses pada 24 Januari 2025. 
  2. Robotic Surgery – Cleve and Clinic. https://my.clevelandclinic.org/locations/hillcrest-hospital/specialties/surgical-services/robotic. Diakses pada 24 Januari 2025. 
  3. Gastroenterology – Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/locations/akron-general/specialties/gastroenterology. Diakses pada 24 Januari 2025. 
  4. Advanced Gastroenterology Minimally Invasive Surgery Fellowship – Cleaveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/florida/medical-professionals/education/graduate-medical-education/advanced-gastroentestinal-minimally-invasive-surgery-fellowship#overview-tab. Diakses pada 24 Januari 2025. 
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare