Anda tentu sering mendengar tentang diabetes melitus, tetapi apakah Anda tahu apa itu diabetes insipidus? Diabetes insipidus adalah ketika ginjal tidak mampu mengontrol jumlah urin yang keluar dengan baik. Karena perbedaan ini, perawatan diabetes insipidus tentu berbeda dengan diabetes melitu.
Penyakit ini biasanya tidak akan menimbulkan gangguan serius apabila pasien segera mendapatkan perawatan yang tepat. Namun, apabila dibiarkan, diabetes insipidus bisa mengakibatkan dehidrasi pada penderitanya. Berikut sekilas mengenai perawatan diabetes insipidus.
Apa Itu Diabetes Insipidus?
Diabetes insipidus berbeda dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang juga disebut dengan diabetes melitus. Diabetes insipidus terjadi akibat adanya gangguan pada sistem kelenjar yang melepaskan hormon vasopressin atau Anti-Diuretic Hormone (ADH), yang berfungsi untuk mengendalikan jumlah volume urine oleh ginjal sehingga kadar air dalam tubuh tetap terjaga dengan seimbang.
Kalau diabetes melitus merupakan kondisi di mana ginjal membuang glukosa yang berlebih dengan cara membuangnya bersama urine, pada diabetes tipe ini, penderita tidak mengalami kelebihan glukosa, tetapi ginjal tidak mampu mengontrol jumlah urin yang keluar dengan baik.
Gejala Diabetes Insipidus
Melakukan perawatan diabetes insipidus yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Untuk itu, Anda perlu mengamati tanda-tanda dan gejala-gejala di bawah ini:
- Perasaan sangat haus (polidipsia);
- Memproduksi urin dalam jumlah besar dalam sehari >3 L/hari (poliuria);
- Seringnya bangun untuk buang air kecil pada malam hari (nokturia);
Orang dewasa yang sehat biasanya menghasilkan urin sekitar 1 atau 2 liter per hari. Penderita diabetes insipidus yang serius dapat menghasilkan sekitar 19 liter urin per hari.
Tidak hanya pada orang dewasa, bayi dan anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini. Tanda-tanda dan gejala diabetes insipidus pada bayi dan anak-anak yang bisa Anda amati adalah:
- Popok yang berat dan basah;
- Mengompol di kasur;
- Sulit tidur;
- Demam;
- Tampak lemas;
- Pertumbuhan yang terhambat;
- Berat badan berkurang;
- Muntah.
Jika Anda mengamati gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan diabetes insipidus yang tepat.
Baca Juga: Berbagai Penyakit Penyebab Gagal Ginjal yang Umum
Jenis-Jenis Diabetes Insipidus
Masalah pada penderita diabetes insipidus adalah ketidakseimbangan kadar cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini jenis-jenis diabetes insipidus berdasarkan faktor penyebabnya.
1. Diabetes Insipidus Sentral
Kerusakan pada kelenjar pituitari atau hipotalamus akibat operasi, tumor, cedera pada otak, atau penyakit dapat menyebabkan diabetes insipidus sentral. Penyakit ini juga termasuk penyakit genetik yang bisa diwariskan. Kerusakan ini akan mempengaruhi produksi, penyimpanan, dan pelepasan ADH yang normal dan selanjutnya mengakibatkan ketidakseimbangan kadar cairan dalam tubuh.
2. Diabetes Insipidus Nefrogenik
Diabetes insipidus jenis ini terjadi akibat adanya kecacatan pada struktur ginjal sehingga ginjal tidak mampu merespon ADH dengan baik. Kecacatan ini dapat diakibatkan oleh gangguan genetik yang diwariskan atau penyakit ginjal kronis. Ada pula obat-obatan yang mengakibatkan penyakit ini, misalnya litium atau pengobatan antiviral.
3. Diabetes Insipidus Gestasional
Kasus diabetes insipidus gestasional lebih jarang terjadi. Kebanyakan kondisi ini terjadi hanya pada waktu kehamilan, ketika enzim yang diproduksi oleh plasenta justru menghancurkan ADH dalam tubuh ibu.
4. Polidipsia Primer
Dikenal juga dengan diabetes insipidus dipsogenik, di mana tubuh memproduksi kadar urine dalam jumlah besar akibat meminum jumlah cairan yang berlebihan. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada pusat pengaturan rasa haus dalam hipotalamus, yang berhubungan juga dengan gangguan mental, seperti schizophrenia.
Perawatan Diabetes Insipidus yang Tepat
Menentukan perawatan diabetes insipidus yang tepat tergantung pada jenis-jenis diabetes insipidus yang diderita oleh pasien.
1. Mengatur Konsumsi Air
Pada diabetes insipidus sentral atau biasa juga disebut dengan diabetes insipidus kranial yang bersifat ringan, Anda bisa jadi tidak membutuhkan penanganan medis. Kalau Anda memproduksi urin sejumlah 3 hingga 4 liter dalam waktu 24 jam, maka kondisi ini bisa terbilang cukup ringan dan Anda cukup mengurangi gejala dengan meningkatkan konsumsi air mineral untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
Dokter biasanya akan menyarankan konsumsi air sebanyak 2,5 liter per hari. Penggantian cairan tidak melebihi 500 – 750 mL/jam dengan asumsi jumlah cairan dalam tubuh sebesar 60% berat tubuh seseorang.
Baca Juga: Haruskah Minum Air 8 Gelas Sehari?
2. Desmopressin
Perawatan diabetes insipidus yang tepat pada kasus diabetes insipidus sentral dan gestasional adalah dengan menggunakan obat sintetik hormon, yaitu desmopressin. Karena kondisi ini biasa terjadi akibat kurangnya kadar vasopressin, obat hormon sintetik ini dapat menggantikan hormon vasopressin dalam menjalankan fungsinya untuk menghentikan produksi urin ketika kadar air di tubuh rendah.
Ada dua jenis desmopressin, yaitu:
- Bentuk nasal spray (semprotan hidung). Apabila dokter meresepkan desmopressin dalam bentuk nasal spray, Anda perlu menyemprotkannya ke hidung sekali atau dua kali per hari. Desmopressin ini akan dengan cepat terserap ke dalam aliran darah Anda.
- Bentuk tablet. Jika dokter meresepkan desmopressin dalam bentuk tablet, Anda mungkin harus mengkonsumsinya lebih dari 2 kali per hari karena desmopressin lebih lama terserap ke dalam darah lewat perut dibandingkan lewat jalur hidung. Tentunya, Anda harus mengikuti petunjuk dokter untuk ini.
3. Kurangi Kadar Garam dan Protein
Bagi penderita diabetes insipidus nefrogenik yang biasa disebabkan oleh pengobatan tertentu, seperti lithium atau tetrasiklin, Anda perlu menghentikan pengobatan dan menggantinya sesuai petunjuk dokter. Karena diabetes insipidus jenis ini merupakan kondisi di mana ginjal tidak merespon vasopressin, bukan akibat kurangnya hormon tersebut, maka kondisi ini tidak dapat ditangani dengan desmopressin.
Jika diabetes insipidus nefrogenik bersifat ringan, maka Anda dapat melakukan perawatan terhadap penyakit ini dengan cara mengubah menu makanan sehari-hari. Anda dapat mengurangi kadar garam dan protein pada makanan sehari-hari agar ginjal memproduksi urin lebih sedikit. Makanan-makanan yang biasanya mengandung kadar garam dan protein yang tinggi adalah makanan yang telah diproses, daging, telur, dan kacang-kacangan.
4. Diuretik Tiazid
Pengobatan dengan diuretik tiazid merupakan perawatan diabetes insipidus yang tepat pada tipe diabetes insipidus nefrogenik. Obat ini dapat mengurangi kerja ginjal dalam menyaring darah sehingga mengurangi jumlah urin yang keluar dari tubuh. Terdapat beberapa efek samping pada perawatan ini, walaupun tidak umum terjadi, yaitu pusing ketika berdiri, indigestion (gangguan pencernaan), kulit menjadi sangat sensitif, dan impotensi pada pria. Efek samping impotensi biasanya bersifat sementara dan akan sembuh dengan sendirinya apabila konsumsi obat dihentikan.
5. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
OAINS atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID), seperti ibuprofen, juga dapat mengurangi volume urin lebih jauh ketika mereka digunakan bersamaan dengan diuretik tiazid. Namun, penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat beresiko terhadap berkembangnya penyakit maag. Untuk mencegah risiko ini, biasanya pengobatan akan ditambahkan dengan Proton Pump Inhibitor (PPI) yang mengurangi produksi asam lambung.
6. Perawatan Polidipsia Primer
Perawatan ini berkebalikan dengan jenis perawatan diabetes insipidus yang lain. Pada pasien dengan polidipsia primer, pasien justru harus membatasi konsumsi air mineral. Pemberian obat antikolinergis dapat menekan sensasi haus yang dialami pasien dengan polidipsia primer. Jika kondisi ini berkaitan dengan penyakit mental, maka pengobatan penyakit tersebut akan meredakan gejala polidipsia primer ini.
Baca Juga: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Fungsi dan Penggunaan
Pertanyaan Seputar Diabetes Insipidus
Bisakah Diabetes Insipidus Disembuhkan?
Diabetes insipidus tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan diabetes insipidus yang tepat akan mengurangi gejala-gejala yang timbul akibat penyakit ini. Kalau kondisi yang Anda alami cukup ringan, mengatur jumlah asupan air minum Anda sehari-hari dapat meredakan gejala diabetes insipidus dan mencegah dehidrasi yang seringkali menjadi resiko dari penyakit ini. Apabila diabetes insipidus cukup berat, maka Anda harus menggunakan terapi obat-obatan yang akan diresepkan oleh dokter Anda.
Apa Perbedaan Diabetes Insipidus dan Diabetes Mellitus?
Sekalipun kedua jenis diabetes ini menunjukkan gejala yang mirip, diabetes insipidus dan diabetes melitus adalah kondisi yang berbeda. Diabetes melitus sendiri merupakan kondisi akibat kadar glukosa dalam darah yang berlebih sehingga ginjal akan menyaring kelebihan glukosa dan membuangnya bersama urin. Sementara itu, diabetes insipidus merupakan kondisi di mana ginjal tidak mampu mengencerkan urin dengan tepat.
Apakah Diabetes Insipidus Berbahaya?
Kalau diabetes insipidus tidak ditangani, penyakit ini akan mengarah pada dehidrasi yang biasanya dapat berakibat fatal. Namun, gangguan pada ginjal ini biasanya tidak menimbulkan masalah yang serius apabila penderita mengkonsumsi air minum dalam jumlah yang tepat. Pada kasus yang cukup berat pun, diabetes insipidus dapat dikendalikan dengan obat hormon sintetik.
Seberapa Tinggi Kemungkinan Terkena Diabetes Insipidus?
Diabetes insipidus tergolong jarang, umumnya menyerang 1 dari 25.000 orang dalam satu populasi atau sekitar 0,004% dari populasi global keseluruhan. Salah satu tipe diabetes insipidus, yaitu diabetes insipidus gestasional, hanya terjadi pada wanita pada masa kehamilan dan sangat jarang terjadi. Maka, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan Anda terkena diabetes insipidus terbilang kecil.
Bagaimanapun juga, kondisi ini dapat mengakibatkan dampak negatif, maka Anda tidak boleh membiarkannya apabila Anda mendeteksi gejala-gejalanya. Jika Anda merasakan gejala-gejala diabetes insipidus, Anda dapat menghubungi layanan homecare Kavacare di 0811-1446-777 untuk mendapatkan perawatan diabetes insipidus yang tepat di rumah.
Sumber:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes-insipidus/symptoms-causes/syc-20351269 (22 Oktober 2022)
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7996474/ (22 Oktober 2022)
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562251/#:~:text=The%20recommended%20treatment%20is%20to,studied%2C%20and%20none%20is%20effective
- https://www.nhs.uk/conditions/diabetes-insipidus/ (22 Oktober 2022)
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/diabetes-insipidus (22 Oktober 2022)
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/193/diabetes-insipidus (22 Oktober 2022)