Penyakit usus buntu atau apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks, kantung berbentuk jari pada usus besar, terletak di bagian kanan bawah perut. Peradangan pada area ini akan menimbulkan nyeri bagian bawah perut, dimulai di sekitar pusar.
Semakin parah peradangan, nyeri semakin meningkat. Jika tidak ditangani, usus buntu yang meradang bisa pecah dan membahayakan.
Penting untuk mendapat penanganan secepat mungkin jika kita mengalami usus buntu. Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare mengenai cara periksa usus buntu dan bagaimana penanganannya.
Bagaimana Cara Periksa Usus Buntu Sendiri?
Salah satu cara periksa usus buntu sendiri adalah memastikan jika nyeri yang kita rasakan bukan nyeri akibat penumpukan gas. Perbedaannya terletak pada seberapa lama nyeri terasa.
Nyeri karena gas di saluran pencernaan biasanya berlangsung sebentar dan segera membaik setelah kita buang angin. Berbeda dengan nyeri usus buntu yang terasa terus-menerus dan disertai gejala-gejala lainnya. Jika terasa nyeri yang menusuk di bagian kanan bawah (titik McBurney), maka bisa jadi termasuk gejala usus buntu yang tidak boleh disepelekan.
Selain memerhatikan gejala-gejala penyakit usus buntu, ada cara periksa usus buntu secara mandiri yang bisa dilakukan di rumah:
- Berbaring ke arah kiri dan meregangkan pinggul kanan
- Tarik area pinggul kanan dengan melipat lutut, kemudian lakukan gerakan memutar
- Berbaring terlentang dengan posisi kaki lurus, kemudian tekan perut menggunakan ujung jari kedua hingga kelima tangan dominan.
Jika nyeri terasa dan semakin memburuk, segera hubungi dokter sebelum kondisi memburuk. Pemeriksaan lebih lanjut juga sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan diagnosis tepat.
Baca Juga: Apa yang Menjadi Penyebab Usus Buntu?
Bagaimana Ciri-ciri Radang Usus Buntu?
Cara periksa usus buntu dapat dimulai dengan memahami gejala awal kondisi tersebut. Gejala radang usus buntu yang paling awal muncul biasanya adalah nyeri di sekitar pusar, kemudian turun ke bagian kanan bawah perut dan menjadi lebih kuat dengan sensasi seperti ditusuk.
Nyeri pada gejala awal radang usus buntu biasanya datang mendadak kemudian terjadi terus menerus. Ketika batuk, berjalan, atau melakukan gerak tiba-tiba, nyeri ini akan semakin kuat. Nyeri usus buntu bisa membaik setelah mengonsumsi pereda nyeri, tetapi tidak lama kemudian nyeri dapat terasa kembali.
Ciri-ciri awal penyakit usus buntu juga bisa disertai:
Baca Juga: 6 Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Sakit Perut
Penting untuk mengetahui ciri-ciri awal penyakit usus buntu. Usus buntu yang mengalami peradangan dan tidak segera ditangani dapat pecah, kemudian menyebarkan bakteri ke seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat memicu infeksi berbahaya, yaitu peritonitis. Semakin awal kita menyadari adanya indikasi peradangan usus buntu, semakin cepat penanganan medis didapatkan.
Cara periksa usus buntu untuk mendapatkan diagnosis tepat dilakukan oleh tenaga medis. Akan tetapi tidak ada satu tes khusus untuk diagnosis usus buntu.
Biasanya perlu dilakukan beberapa pemeriksaan medis sebelum diagnosis ditegakkan. Pemeriksaan yang dilakukan termasuk pemeriksaan fisik, cek darah atau tes laboratorium, CT scan, dan pemeriksaan ultrasonografi area perut.
Dapatkan Layanan: Cek Darah di Rumah
Pertanyaan Seputar Cara Periksa Usus Buntu
Bagaimana Cara Periksa Usus Buntu oleh Dokter?
- Pemeriksaan fisik, dengan memastikan nyeri yang dirasakan pasien pada saat menekan bagian kanan area pinggul, menekan beberapa bagian perut dan melepaskan tekanan, serta menekan lutut kanan saat pasien diminta untuk mengangkat kaki.
- Tes darah, untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi. Hasil tes darah dengan sel darah putih lebih banyak menunjukkan indikasi infeksi. Dilihat pula reaksi protein tertentu yang menandakan adanya apendisitis.
- CT scan dan ultrasound. Jika pasien mengalami penyakit usus buntu, kedua pemeriksaan ini akan memperlihatkan:
- Apakah terdapat pembesaran apendiks dengan diameter lebih dari 6 milimeter?
- Apakah ada penumpukan yang mengkristal pada usus buntu?
- Apakah ada peningkatan lemak peradangan di sekitar usus buntu?
- Apakah ada penebalan dinding apendiks (lebih dari 2 milimeter)?
Hasil pemeriksaan usus buntu dapat keluar dalam jangka waktu berbeda, tergantung tes yang dilakukan. Contohnya pemeriksaan CT scan dan ultrasound, hasilnya dapat diketahui setelah 1-2 jam.
Anda juga bisa melakukan pemeriksaan darah dengan layanan homecare cek darah di rumah dari Kavacare. Cek darah dilakukan oleh petugas lab profesional tanpa perlu keluar rumah.
Hasil tes bisa diketahui di hari yang sama dan bisa dikonsultasikan dengan dokter kami. Hubungi Kavacare di nomor Whatsapp 0811-1446-777 untuk informasi lebih lanjut.
Apa Saja Gejala Usus Buntu Pecah?
Radang usus buntu yang tidak segera ditangani berisiko membengkak dan pecah. Pecahnya usus buntu yang meradang biasanya terjadi dalam jangka waktu 48-72 jam sejak pertama kali pasien menyadari gejala. Oleh karena itu penyakit usus buntu termasuk kegawatan medis yang perlu penanganan secepat mungkin.
Gejala usus buntu yang pecah mungkin baru terasa beberapa jam setelahnya. Nyeri mungkin akan menghilang sesaat karena pecahnya usus buntu melepas tekanan pada apendiks. Tetapi bakteri akan segera menyebar, terutama di area perut, kemudian menimbulkan infeksi dan peradangan (peritonitis) dengan gejala:
- Nyeri dan perut terasa tidak nyaman
- Rasa sakit memburuk tiap bergerak
- Kembung, terasa hendak buang angin
- Tubuh demam dan menggigil
- Mual dan muntah
- Diare atau sembelit.
Apakah Makan Cabai Menyebabkan Usus Buntu?
Makanan pedas dan cabai bukan penyebab radang usus buntu. Mengonsumsi makanan pedas dapat menimbulkan gejala masalah pencernaan yang mirip dengan penyakit usus buntu, tetapi bukan makanan pedas yang memicu peradangan di usus buntu.
Cabai pun bukan penyebab radang usus buntu walau selama ini banyak yang mempercayainya. Penyebab usus buntu bukan karena biji cabai tertelan dan masuk ke kantung usus buntu, melainkan karena kotoran yang masuk dan menyumbat usus buntu.
Bagaimana Penanganan Usus Buntu?
Penanganan usus buntu biasanya dilakukan dengan operasi untuk mengangkat apendiks yang meradang. Sebelum prosedur operasi dilakukan, pasien mungkin diberikan antibiotik. Operasi usus buntu bisa dilakukan dengan satu sayatan memanjang (laparotomi), sayatan kecil dengan alat khusus (laparoskopi), atau apendiktomi terbuka tergantung diagnosis.
Jika usus buntu yang meradang telah pecah, maka penanganan yang dilakukan adalah membuang cairan nanah dari perut menggunakan selang. Setelah infeksi berhasil ditangani, barulah prosedur operasi dilakukan.
Berapa Lama Penyembuhan Usus Buntu?
Jika operasi dilakukan dengan prosedur laparoskopi, pasien dapat kembali beraktivitas 1-3 minggu setelah operasi. Pada prosedur apendiktomi konvensional, pemulihan berlangsung selama 2-4 minggu. Namun jika pasien mengalami pecah radang usus buntu, pemulihan bisa lebih dari 6 minggu.
Penting untuk segera mendapatkan penanganan ketika mengalami radang usus buntu. Anda bisa berkonsultasi terkait cara periksa usus buntu hingga perawatan setelah operasi dengan menghubungi Kavacare di nomor 0811 1446 777. Kami siap menghadirkan layanan homecare yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda dan orang terkasih di rumah.
SUMBER:
- Appendicitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/appendicitis/diagnosis-treatment/drc-20369549 diakses 3 Desember 2022
- Appendicitis Test: Types, Purpose, Procedure & Results. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/22801-appendicitis-test diakses 3 Desember 2022
- Bukan Cabai atau Jambu Biji yang Memicu Radang Usus Buntu. https://health.kompas.com/read/2016/06/23/121500423/Bukan.Cabai.atau.Jambu.Biji.yang.Memicu.Radang.Usus.Buntu diakses 3 Desember 2022
- Can Spicy Food Cause Your Appendix to Burst? https://healthyliving.azcentral.com/can-spicy-food-cause-appendix-burst-19252.html diakses 3 Desember 2022
- Appendicitis or Gas: Symptoms, Getting Medical Help, and More. https://www.healthline.com/health/appendicitis-or-gas#appendicitis-symptoms diakses 3 Desember 2022
- How Long Does It Take to Recover from an Appendectomy? https://www.medicinenet.com/appendectomy_recovery_complications_prognosis/article.htm diakses 3 Desember 2022