Asam urat pada wanita adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat di sendi, yang mengakibatkan rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan. Meskipun asam urat lebih sering terjadi pada pria, wanita juga bisa mengalaminya, terutama seiring bertambahnya usia.
Wanita yang berusia di atas 45 tahun berisiko mengalami menopause. Setelah menopause, kadar estrogen dalam tubuh menurun drastis. Estrogen berperan dalam membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh. Karena penurunan estrogen, asam urat pada wanita bisa menumpuk, yang meningkatkan risiko terjadinya asam urat. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar asam urat, seperti pola makan, berat badan, dan gaya hidup, agar dapat mencegah atau mengelola asam urat dengan lebih baik.
Gejala Asam Urat pada Wanita
Gejala asam urat pada wanita dapat bervariasi, tetapi yang paling umum dirasakan antara lain:
1. Nyeri Sendi
Nyeri sendi biasanya terjadi pada sendi kaki, terutama sendi ibu jari kaki. Nyeri dapat terasa tiba-tiba dan parah, terutama di malam hari.
2. Pembengkakan dan Kemerahan
Sendi yang terkena asam urat dapat menjadi bengkak dan merah.
3. Rasa Panas
Sendi yang terkena asam urat dapat terasa panas saat disentuh.
4. Sensitivitas
Sendi yang terkena asam urat dapat menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan.
5. Demam ringan
Dalam beberapa kasus, asam urat dapat menyebabkan demam ringan.
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat adalah produk limbah yang dihasilkan oleh tubuh saat memecah purin, yang ditemukan dalam makanan dan minuman tertentu. Asam urat akan larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urin. Namun, jika terlalu banyak asam urat yang diproduksi atau ginjal tidak efisien dalam membuangnya, asam urat dapat menumpuk dalam darah dan membentuk kristal di persendian.
Bagi wanita, kadar asam urat yang tinggi bisa menjadi indikator risiko masalah kesehatan lainnya. Penelitian menunjukan bahwa wanita dengan kadar asam urat memiliki kemungkinan 39% lebih besar untuk mengalami serangan jantung dibandingkan wanita yang tidak memiliki asam urat tinggi. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa wanita dengan kadar asam urat tinggi lebih rentan mengalami masalah seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan obesitas dibandingkan pria.
Baca juga: Atasi Asam Urat Kambuh dengan 7 Cara Ini
Faktor Risiko Asam Urat pada Wanita
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko asam urat pada wanita meliputi:
1. Usia
Risiko asam urat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama memasuki fase menopause. Setelah menopause, kadar estrogen pada wanita menurun, yang dapat meningkatkan risiko asam urat.
2. Obesitas
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko asam urat.
3. Riwayat keluarga
Jika Anda memiliki riwayat keluarga asam urat, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya.
4. Diet
Diet tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut, dapat meningkatkan risiko asam urat.
5. Gangguan Ginjal
Gangguan ginjal dapat mengganggu pengeluaran asam urat dari tubuh.
6. Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan, seperti diuretik dan obat kemoterapi, dapat meningkatkan risiko asam urat.
Pengobatan dan Perawatan Asam Urat pada Wanita
Jika Anda mengalami gejala asam urat, konsultasikan dengan Kavacare untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan asam urat biasanya tidak hanya melibatkan resep dokter saja, namun juga perubahan gaya hidup.
Dokter akan meresepkan obat-obatan seperti allopurinol dan febuxostat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Selain itu, perlu adanya perubahan gaya hidup, seperti mengurangi konsumsi makanan tinggi purin, menjaga berat badan yang sehat, dan menghindari alkohol dapat membantu mengurangi risiko asam urat.
Cara Pencegahan Asam Urat pada Wanita
Untuk mencegah asam urat, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
1. Mengurangi Makanan Tinggi Purin
Cara terbaik untuk mencegah asam urat adalah dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi purin. Sebaliknya, Anda direkomendasikan mengonsumsi makanan rendah purin, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
2. Menjaga Berat Badan yang Sehat
Jika Anda kelebihan berat badan, cobalah untuk menurunkan berat badan secara bertahap. Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres pada sendi dan risiko obesitas, serta kondisi kesehatan lain penyebab asam urat.
3. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan Anda minum cukup air untuk membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari dehidrasi.
Makanan Tinggi Purin yang Dapat Meningkatkan Kadar Asam Urat pada Wanita
Berikut beberapa makanan tinggi purin yang harus di cegah saat mengalami asam urat, antara lain:
- Daging merah: daging sapi, kambing, dan domba.
- Hati dan organ dalam: hati ayam atau sapi.
- Makanan laut: udang, cumi-cumi, kepiting, dan kerang.
- Ikan berlemak: tuna, sarden, makarel, dan ikan teri.
- Minuman beralkohol: terutama bir
- Kacang-kacangan: kacang polong, lentil, dan kacang kedelai.
- Sayuran tertentu: bayam, asparagus, dan jamur.
- Produk olahan daging: sosis
Baca juga: 7 Makanan Penyebab Asam Urat
Mengonsumsi makanan-makanan tersebut dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan asam urat pada wanita, terutama jika sudah memiliki kecenderungan kadar asam urat yang tinggi.
Jika Anda mengalami masalah terkait asam urat, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis reumatologi.Kavacare dapat membantu Anda untuk membuat janji temu dengan dokter di rumah sakit terbaik. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811-1446-777.
Sumber:
- Gout – Cleve and Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4755-gout. Diakses pada 15 Desember 2024.
- Gout diet: What’s allowed, what’s not – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/gout-diet/art-20048524. Diakses pada 15 Desember 2024.
- Symptoms of Gout – National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. https://www.niams.nih.gov/health-topics/gout. Diakses pada 15 Desember 2024.
- Lee, J.; Sumpter, N.; Merriman, T.R.; Liu-Bryan, R.; Terkeltaub, R. The Evolving Landscape of Gout in the Female: A Narrative Review. Gout Urate Cryst. Depos. Dis. 2024, 2, 1-16. https://doi.org/10.3390/gucdd2010001 Diakses pada 15 Desember 2024.