Artroskopi dan injeksi PRP adalah dua teknik yang semakin populer di dunia ortopedi. Artroskop adalah prosedur bedah minimal invasif yang digunakan untuk memeriksa dan memperbaiki kerusakan pada sendi. Sedangkan injeksi PRP (Platelet Rich Plasma) adalah prosedur non-bedah di mana darah pasien diambil, diproses untuk memisahkan platelet, dan kemudian disuntikkan kembali ke area sendi yang cedera untuk mempercepat penyembuhan.
Teknik pengobatan ini merupakan prosedur bedah minimal invasif yang digunakan untuk memeriksa, mendiagnosis, dan memperbaiki kerusakan pada sendi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan artroskop (tabung tipis dengan kamera) melalui sayatan kecil di kulit untuk melihat langsung kondisi sendi. Teknik ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah sendi, seperti kerusakan ligamen, tulang rawan, atau cedera lainnya.
Kelebihan Teknik Atroskop
1. Minimal Invasif
Teknik ini dilakukan dengan sayatan kecil, sehingga proses pemulihan lebih cepat dan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan operasi terbuka.
2. Presisi yang Tinggi
Karena menggunakan kamera, dokter dapat melihat dengan jelas kondisi sendi dan melakukan perbaikan secara akurat.
3. Risiko Infeksi Lebih Rendah
Dengan sayatan yang kecil, risiko infeksi pasca-operasi lebih rendah dibandingkan dengan prosedur bedah tradisional.
4. Pemulihan Cepat
Pasien yang menjalani dengan teknik ini umumnya bisa pulang pada hari yang sama dan kembali ke aktivitas normal lebih cepat.
Baca juga: Mengenal Artroskopi Bahu: Siapa yang Memerlukan dan Bagaimana Prosesnya?
Kekurangan Artroskopi
1. Tidak Cocok untuk Semua Kondisi
Teknik ini mungkin tidak efektif untuk kondisi yang parah, dan dalam beberapa kasus, prosedur bedah terbuka mungkin diperlukan.
2. Risiko Cedera Saraf atau Pembuluh Darah
Meskipun jarang, ada kemungkinan saraf atau pembuluh darah sekitar sendi terluka selama prosedur.
3. Biaya Lebih Mahal
Biaya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan non-bedah lainnya.
Apa Itu Injeksi PRP?
Injeksi PRP adalah pengobatan yang melibatkan pengambilan darah pasien, pemisahan komponen darah, dan mengambil plasma kaya platelet (PRP) untuk disuntikkan ke area yang cedera. PRP mengandung faktor pertumbuhan yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
Kelebihan Injeksi PRP
1. Mempercepat Penyembuhan
PRP mengandung faktor pertumbuhan yang merangsang regenerasi sel dan mempercepat proses penyembuhan pada jaringan yang cedera.
2. Pengobatan Non-Bedah
Injeksi PRP adalah prosedur minimal invasif yang tidak memerlukan sayatan besar, mengurangi risiko infeksi dan komplikasi.
3. Aman dan Tidak Menimbulkan Reaksi Alergi
Karena PRP berasal dari darah pasien sendiri, risiko reaksi alergi sangat minim.
4. Fleksibel untuk Berbagai Kondisi
Injeksi PRP efektif untuk berbagai kondisi, termasuk cedera olahraga, osteoarthritis, dan tendinitis.
Baca juga: Memahami Osteomielitis: Dari Penyebab Hingga Cara Pengobatan yang Efektif
Kekurangan Injeksi PRP
1. Efektivitas yang Masih Dalam Penelitian
Meskipun banyak pasien merasakan manfaatnya, efektivitas PRP masih menjadi subjek penelitian dan diskusi.
2. Biaya yang Relatif Tinggi
Proses pengambilan darah, pemrosesan PRP, dan injeksi dapat membuat biaya pengobatan menjadi cukup tinggi.
3. Proses Pengambilan Darah
Beberapa pasien mungkin merasa tidak nyaman atau takut saat proses pengambilan darah.
4. Kemungkinan Infeksi
Meskipun jarang, ada risiko infeksi yang terkait dengan prosedur injeksi.
Apa Perbedaan Artroskopi dan Injeksi PRP?
1. Definisi
Artroskop adalah prosedur bedah minimal invasif untuk memperbaiki kerusakan sendi, sedangkan injeksi PRP adalah prosedur non-bedah untuk mempercepat penyembuhan cedera sendi.
2. Prosedur
Artroskop melibatkan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan instrumen bedah ke dalam sendi, sementara injeksi PRP hanya memerlukan suntikan untuk menyuntikkan plasma kaya platelet.
3. Tujuan Pengobatan
Teknik atroskop digunakan untuk memperbaiki kerusakan struktural pada sendi, sementara PRP bertujuan untuk merangsang penyembuhan jaringan yang cedera.
4. Biaya
Artroskop lebih mahal karena melibatkan prosedur bedah, sementara injeksi PRP memiliki biaya yang lebih rendah meskipun masih tergolong mahal dibandingkan pengobatan lainnya.
Baca juga: Memahami Osteoarthritis: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Pemilihan antara kedua teknik yang berbeda ini tergantung pada kondisi medis pasien. Teknik artroskop lebih tepat untuk kerusakan struktural pada sendi, sementara injeksi PRP bisa menjadi pilihan yang baik untuk mempercepat penyembuhan tanpa melalui prosedur bedah. Keduanya sering digunakan bersama untuk hasil yang lebih optimal.
Jika Anda mengalami masalah pada sendi, kedua teknik ini bisa menjadi pilihan pengobatan yang tepat. Kavacare dapat membantu Anda mendapatkan jadwal konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik di rumah sakit terkemuka. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777 untuk memulai sesi konsultasi gratis dan temukan solusi terbaik untuk masalah sendi Anda!
Sumber:
- Platelet RIch Plasma (PRP) Injection – HSS Edu. https://www.hss.edu/condition-list_prp-injections.asp. Diakses pada 2 Januari 2025.
- Arthroscopy – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/arthroscopy/about/pac-20392974. Diakses pada 2 Januari 2025.