Banyak minum susu bisa mengatasi mencegah pre-diabetes menjadi diabetes melitus?

Banyak minum susu bisa mengatasi mencegah pre-diabetes menjadi diabetes melitus?

Share

Kondisi pre-diabetes mungkin sebagian sudah pernah dengar, adalah kondisi tubuh yang mulai mengalami gangguan hiperglikemia atau tingginya kadar gula di saat-saat tertentu. Tubuh mulai sulit mengelola asupan makanan dan kalori menjadi tenaga dan cadangan energi di dalam tubuh sehingga kadar gula di darah yang seharusnya dalam batas normal, bisa tinggi lebih lama dari biasanya. Saat ini ada sekitar 27% penduduk dunia usia dewasa yang diperkirakan mengalami kondisi ini, dan di tahun 2030 bisa dialami oleh lebih dari 470 juta orang di seluruh dunia. Bila pre-diabetes tidak ditangani akan menjadi kasus diabetes dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang berat dan bahkan kematian di tahun-tahun mendatang, maka kondisi ini sangat mengkhawatirkan bila tidak diatasi dengan serius.

Artikel yang terbit bulan April tahun 2024 di jurnal Nutrition and Diabetes berjudul “Usual intake of dairy products and the chance of pre-diabetes regression to normal glycemia or progression to type 2 diabetes: a 9-year follow-up” menyampaikan hal yang sederhana yang juga kita bisa lakukan adalah rutin minum produk olahan susu. Tim peneliti di Iran mengolah data dari 344 orang berusia 21 tahun ke atas, bagian dari Tehran Lipid and Glucose Study yang mereka ikuti selama rata-rata 9 tahun, mereka memantau nilai gula darah puasa, profil lemak dan juga intoleransi glukosa dari setiap subjek penelitian. Tim peneliti mengumpulkan berbagai bahan dari penelitan-penelitian sebelumnya yang menjadi dasar mereka menyusun investigasi ini. Selain olahraga, konsumsi makanan rendah kalori dan rendah lemak, dan konsumsi rutin produk olahan susu yang menjadi sumber protein dan mineral penting seperti kalsium, magnesium, potassium dan vitamin D, dapat mencegah perburukkan pre-diabetes menjadi diabetes melitus. Mereka ingin membuktikan bahwa konsumsi produk susu secara teratur mampu memperbaiki kondisi pre-diabetes menjadi normal kembali.

Cukup unik dan mengejutkan, dari hasil penelitian mereka adalah konsumsi harian dari produk susu yang kaya lemak membantu secara signifikan kembalinya kadar gula ke normal dari sebelumnya pre-diabetes, lebih nyata dari pada yang konsumsi produk susu teratur dengan kadar lemak rendah. Peneliti juga melakukan klasifikasi dari produk susu apa saja yang berpengaruh terhadap perbaikan atau perburukkan kondisi diabetes. Dalam hal ini, konsumsi keju rutin dan jumlah banyak justru memperburuk kondisi menjadi diabetes, sedangkan konsumsi susu, krim mentega tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, namun penikmat yoghurt setiap hari bisa senang karena hasilnya signifikan dan menjadi sumber manfaat yang terlihat dalam penelitian ini.

Baca juga: Diabetes bisa Menyebabkan Gangguan Kecerdasan, Pikun atau Demensia dan Penurunan Kognitif?

Tabel Hasil Penelitian

Parameter Normal Glycemia (n = 133) Pre-DM (n = 68) T2D (n = 133)
Total Energi (kcal/hari) 2357 ± 877 2215 ± 886 2344 ± 899
Total Lemak (g/hari) 82.6 ± 39.4 80.9 ± 47.3 81.6 ± 44.2
Protein (g/hari) 83.4 ± 51.4 78.5 ± 40.0 84.5 ± 43.8
Karbohidrat (g/hari) 342 ± 139 319 ± 139 355 ± 203
Kalsium (mg/hari) 1305 ± 568 1243 ± 636 1247 ± 568
Fosfor (mg/hari) 1574 ± 838 1449 ± 768 1554 ± 783
Total Produk Susu (g/hari) 473 ± 318 439 ± 331 445 ± 324
Produk Susu Rendah Lemak (g/hari) 262 ± 198 289 ± 264 273 ± 250
Produk Susu Tinggi Lemak (g/hari) 208 ± 239^a^ 150 ± 161 159 ± 189
Susu (porsi/hari) 0.64 (0.27–1.92) 0.68 (0.27–1.92) 0.42 (0.06–1.92)
Yogurt (porsi/hari) 1.73 (0.82–2.20) 1.10 (0.54–1.93) 1.45 (0.56–1.97)
Keju (porsi/hari) 0.71 (0.26–1.00) 0.54 (0.28–1.00) 0.85 (0.28–1.26)^b^
Krim-Mentega (porsi/hari) 0.43 (0.17–1.70) 0.64 (0.07–1.57) 0.38 (0.07–1.10)

Tabel ini menunjukkan pola makan peserta penelitian berdasarkan kondisi mereka, apakah mereka memiliki kadar gula darah normal, dalam tahap pra-diabetes (Pre-DM), atau sudah mengalami diabetes tipe 2 (T2D).

Apa yang ditampilkan dalam tabel ini?

  • Jumlah energi (kalori) dan zat gizi makro (lemak, protein, karbohidrat) yang dikonsumsi setiap hari.
  • Kandungan mineral penting seperti kalsium dan fosfor dalam makanan mereka.
  • Jumlah konsumsi produk susu, baik susu rendah lemak maupun tinggi lemak.
  • Berapa banyak susu, yogurt, keju, dan mentega/krim yang mereka konsumsi per hari dalam ukuran porsi standar.

Penelitian yang dilakukan di Iran ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak konsumsi produk susu kaya lemak sebanyak 200 gram per hari, bisa menurunkan nilai pre-diabetes ke kadar gula normal sebanyak 69%. Walaupun tidak terlalu signifikan, mengonsumsi susu sekitar setengah gelas hingga dua gelas sehari, juga bisa memperbaiki kadar gula setelah makan secara rata-rata dari populasi penelitian. 

Baca juga: Perlu Tidur Cukup dan Aktivitas Rutin Agar Terhindar dari Perlemakan Hati Akibat Gangguan Metabolisme

Dari berbagai sumber penelitian lain, peneliti juga berusaha menjelaskan apa sebab produk susu bisa melindungi seseorang terhadap risiko diabetes melitus. Berbagai penelitian mengindikasikan manfaat dari profil asam lemak dan juga komponen probiotik, menoquinon, serta globule lemak susu. Sedangkan efek dari konsumsi keju yang kurang baik, mungkin dipengaruhi oleh kandungan garam di keju dan berbagai variasi pengolahan keju. Tentunya banyak tipe keju dan kandungannya yang memerlukan penelitian lebih lanjut dan perbandingan yang sepadan.

Ternyata tidak selalu yang rendah lemak bagus kan? Jadi, apa Anda mau lebih makan yoghurt lebih banyak?

Artikel lebih lengkap:

Bahadoran Z, Mirmiran P, Azizi F. Usual intake of dairy products and the chance of pre-diabetes regression to normal glycemia or progression to type 2 diabetes: a 9-year follow-up. Nutr. Diabetes 2024: 14, 15. 

Artikel lain yang menarik untuk dibaca:

  1. Eussen SJPM, van Dongen MCJM, Wijckmans N, den Biggelaar L, Oude Elferink SJWH, Singh-Povel CM, et al. Consumption of dairy foods in relation to impaired glucose metabolism and type 2 diabetes mellitus: the Maastricht Study. Br J Nutr. 2016:115.
  2. Mozaffarian D. Dairy foods and type 2 diabetes: profiling our metabolites and health.  Am J Clin Nutr. 2021:114.
  3. Guo J, Givens DI, Astrup A, Bakker SJL, Goossens GH, Kratz M, et al. The impact of dairy products in the development of type 2 diabetes: where does the evidence stand in 2019? Adv Nutr. 2019:10.

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare