Mengapa Parasit Plasmodium Sp. Menjadi Penyebab Utama Penyakit Malaria?

Mengapa Parasit Plasmodium Sp. Menjadi Penyebab Utama Penyakit Malaria?

Share

Malaria adalah salah satu penyakit tropis yang paling mematikan di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium sp., yang merupakan genus protozoa dengan siklus hidup kompleks. Parasit ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk jenis anopheles, menjadikannya ancaman kesehatan global yang serius. Dilansir dari World Health Organization, Plasmodium sp dikenal dengan lima spesies utamanya yang mempengaruhi manusia, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, dan Plasmodium knowlesi. Untuk itu, Anda perlu memahami bagaimana Plasmodium sp menjadi penyebab penyakit malaria. 

Bagaimana Parasit Plasmodium Sp Menyebabkan Malaria?

Plasmodium sp adalah genus protozoa parasit yang menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Setelah masuk ke tubuh, parasit ini mengalami siklus hidup yang kompleks: 

1. Tahap Eksoseritrositik (Hati)

Sporozoit dari Plasmodium sp yang disuntikkan oleh nyamuk memasuki hati dan berkembang biak menjadi merozoit. Dalam tahap ini, parasit memanfaatkan sel hati manusia sebagai tempat perlindungan dan reproduksi awal, yang memungkinkan penyebaran luas dalam tubuh. 

2. Tahap Eritrositik (Darah)

Merozoit menyerang sel darah merah, berkembang biak, dan menyebabkan sel tersebut pecah. Proses ini memicu gejala seperti demam tinggi, anemia, dan menggigil. Tahap ini juga memungkinkan pelepasan lebih banyak parasit ke dalam aliran darah, memperparah kondisi pasien. 

Proses infeksi ini menjelaskan mengapa malaria dapat menjadi penyakit yang mematikan jika tidak segera diobati. 

Baca juga: Malaria: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Apa Peran Nyamuk Anopheles dalam Penyebaran Malaria?

Nyamuk Anopheles adalah vektor utama yang menyebarkan Plasmodium sp. Fakta penting mengenai nyamuk ini adalah: 

  1. Hanya nyamuk betina yang menggigit manusia untuk mendapatkan protein dari darah. 
  2. Aktivitas nyamuk ini meningkat pada malam hari, sehingga penggunaan kelambu dan repelan sangat penting untuk mencegah gigitan. 
  3. Dalam tubuh nyamuk, Plasmodium sp. berkembang biak dan menjadi infektif sebelum ditularkan ke inang berikutnya. 

Pengendalian nyamuk Anopheles menjadi strategi utama dalam mengurangi penyebaran malaria. 

Mengapa Plasmodium Sp Berbahaya bagi Tubuh Manusia?

Infeksi Plasmodium sp dapat menyebabkan dampak serius, seperti: 

1. Anemia Berat 

Terjadi karena parasit Plasmodium sp terus-menerus menghancurkan sel darah merah, sehingga mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen dan makanan. 

2. Komplikasi Organ 

Parasit dapat menyebabkan kondisi serius seperti malaria otak (cerebral malaria), yang memengaruhi fungsi otak, atau gagal ginjal akibat kerusakan organ secara langsung. 

3. Kematian 

Malaria dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil. 

Baca juga: Penanganan DB dengan Terapi Infus Demam Berdarah

Jenis – Jenis Plasmodium Sp. Penyebab Malaria 

Tabel Jenis Parasit Plasmodium Sp. 

Jenis Plasmodium Sp. Deskripsi  Karakteristik
Plasmodium Falciparum Spesies paling mematikan yang menyebabkan komplikasi berat. Siklus hidup cepat dan risiko tinggi komplikasi seperti cerebral malaria. 
Plasmodium Vivax  Dapat menyebabkan relaps karena keberadaan hipnozoit di hati.  Parasit dapat dorman di hati, memicu infeksi ulang setelah beberapa waktu. 
Plasmodium Malariae Penyebab malaria kronis dengan gejala ringan namun berlangsung lama. 

 

Siklus infeksi lebih lambat, sering menyerang dalam jangka waktu panjang. 

Plasmodium Ovale  Mirip dengan p.vivax tetapi lebih jarang ditemukan. 

 

Dapat menyebabkan relaps, namun kurang umum dibandingkan P.vivax.

Plasmodium Knowlesi  Awalnya ditemukan pada monyet tetapi kini diketahui menginfeksi manusia.  Ditemukan terutama di Asia Tenggara, dengan siklus hidup cepat mirip P.falciparum.

Tabel diatas menjelaskan jenis-jenis plasmodium sp. sesuai dengan karakteristik masing-masing. 

Pengobatan Malaria 

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati malaria adalah pendeketan utama untuk mengendalikan penyakit ini yang disebabkan oleh Plasmodium sp. Berikut beberapa obat yang dapat diberikan, antara lain: 

1. Artemisinin-based Combination Therapies (ACTs)

Terbukti paling efektif untuk menangani malaria falciparum yang berisiko tinggi akibat infeksi Plasmodium sp.

2. Klorokuin

Digunakan untuk mengobati malaria vivax dan malariae yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae, terutama pada kasus tanpa komplikasi.

3. Primaquine

Sangat ampuh dalam mengeliminasi hipnozoit di hati yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dan mencegah infeksi berulang.

Plasmodium sp. sebagai penyebab utama malaria karena parasit ini memiliki siklus hidup yang rumit dan berdampak besar pada kesehatan manusia. Parasit ini menyerang hati dan sel darah merah, yang dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian. Dengan memahami mekanisme kerja Plasmodium sp., peran nyamuk Anopheles dalam penyebarannya, serta metode pencegahan dan pengobatan yang tersedia, masyarakat dapat lebih waspada terhadap bahaya malaria. Untuk mengeliminasi penyakit ini, diperlukan kolaborasi global yang melibatkan pengobatan, pengendalian vektor, vaksinasi, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pencegahan. Saat ini semakin banyak temuan yang menjanjikan tentang vaksin malaria yang bisa membantu proses pencegahan, eradikasi dan eliminasi malaria di dunia.

Baca juga: Dr. Leong Kin Wah: Spesialis Penyakit Dalam di Gleneagles Hospital Penang

Anda atau orang terkasih khawatir tentang risiko malaria dan ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai infeksi Plasmodium sp.? Kavacare siap membantu Anda untuk berkonsultasi dan membuat janji temu dengan dokter spesialis di rumah sakit terbaik. Hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777, lindungi kesehatan Anda dan keluarga dari ancaman malaria!

Sumber: 

  1. Malaria – World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malaria. Diakses pada 8 Januari 2025. 
  2. About Malaria – CDC (U.S Centers for Disease Control and Prevention). https://www.cdc.gov/malaria/about/index.html. Diakses pada 8 Januari 2025. 
  3. Where Malaria Occurs – U.S Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/malaria/data-research/. Diakses pada 8 Januari 2025. 
  4. Life Cycle of Anopheles Mosquitoes – U.S Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/mosquitoes/about/life-cycle-of-anopheles-mosquitoes.html. Diakses pada 8 Januari 2025.
  5. Lamers OAC, et al. Safety and Efficacy of Immunization with a Late-Liver-Stage Attenuated Malaria Parasite. NEJM 2024;391:1913-1923. DOI: 10.1056/NEJMoa2313892
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare