Sindrom Brugada: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan untuk Mencegah Kematian Jantung Mendadak

Sindrom Brugada: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan untuk Mencegah Kematian Jantung Mendadak

Share

Sindrom brugada adalah kondisi kelainan irama jantung (aritmia) yang tergolong langka namun sangat berbahaya. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan mendadak dan berpotensi berujung pada kematian jantung mendadak. Sindrom brugada sering kali terjadi saat seseorang sedang tidur atau beristirahat. Penting bagi kita semua untuk memahami gejala, penyebab, serta pengobatan yang dapat mempengaruhi risiko kematian mendadak akibat sindrom ini. 

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Brugada 

Sindrom brugada disebabkan oleh gangguan pada saluran ion di jantung, yang berperan penting dalam mengatur irama jantung. Pada bilik kanan atas jantung, terdapat sel-sel khusus yang menghasilkan sinyal elektrik untuk memicu detakan jantung. Penderita sindrom ini, terjadi perubahan pada saluran ini yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat dan menciptakan irama jantung yang tidak normal. 

Meskipun penyebab pasti dari sindrom brugada belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang diyakini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Beberapa faktor risiko, antara lain:

  • Riwayat keluarga: Sindrom brugada dapat diturunkan dalam keluarga. Gen-gen tertentu seperti SCN5A, GPD1-L, dan SCN1B dapat menyebabkan ganguan ini. 
  • Jenis kelamin: Pria lebih berisiko terkena sindrom ini dibandingkan wanita. 
  • Ras: Sindrom brugada lebih sering ditemukan pada orang dengan ras Asia. 
  • Penyakit jantung lainnya: Seperti riwayat peradangan pada selaput jantung atau serangan jantung sebelumnya.
  • Gangguan keseimbangan elektrolit: Kondisi ini juga dapat mempengaruhi fungsi jantung. 

Gejala Sindrom Brugada yang harus Diwaspadai

Gejala sindrom ini bisa muncul pada usia berapa pun, meski lebih sering terlihat pada usia dewasa muda. Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain: 

  1. Pusing atau Merasa Tidak Stabil
  2. Pingsan Mendadak
  3. Sesak Nafas 
  4. Detak Jantung yang Tidak Teratur 
  5. Detak Jantung yang Sangat Cepat dan Kacau 
  6. Kejang 
  7. Gagal Jantung 

Baca juga:  Pentingnya Mengetahui Henti Jantung: Kenali Penyebab dan Pertolongan Pertama

Diagnosis Sindrom Brugada

Untuk mendiagnosis sindrom ini, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan antara lain: 

1. Pemeriksaan Fisik 

Dokter akan memeriksa tanda-tanda fisik yang mungkin mengindikasikan adanya kelainan pada jantung, meskipun kadang tidak ditemukan kelainan yang jelas. 

2. Pemeriksaan Genetik 

Tes genetik dilakukan untuk mendeteksi mutasi genetik yang berhubungan dengan sindrom brugada. 

3. Elektrokardiogram (EKG)

EKG dapat membantu merekam aktivitas elektrik jantung dalam kondisi normal atau setelah pemberian obat-obatan tertentu untuk memicu gangguan irama jantung. 

Baca juga: Mengenal Fungsi dan Prosedur Penggunaan Elektrokardiogram

4. Pemeriksaan Elektrofisiologi

Menggunakan kateter kecil untuk memeriksa aktivitas elektrik di dalam jantung dan melihat penyebaran sinyal jantung. 

Pengobatan dan Perawatan Sindrom Brugada

Meskipun sindrom ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi serius seperti kematian jantung mendadak. Pengobatan utama bertujuan untuk mencegah aritmia ventrikel dan mengatasi gangguan irama jantung ketika terjadi. 

Beberapa pengobatan yang umum dilakukan, antara lain: 

1. Obat-Obatan 

Quinidine, isoproterenol, dan amiodarone dapat digunakan untuk mengatur detak jantung yang tidak normal. 

2. Implantable Cardioveter Defibrillator (ICD) 

Alat kecil yang dipasang di tubuh untuk memberikan kejutan elektrik jika terjadi gangguan irama jantung yang berbahaya. ICD ini berfungsi untuk mengembalikan irama jantung yang normal. 

3. Ablasi Kateter

Jika ICD tidak efektif, prosedur ablasi kateter dapat dilakukan untuk menghancurkan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung. 

Baca juga: Daftar 6 Rumah Sakit Jantung Terbaik di Penang, Malaysia

Berapa Lama Seseorang Hidup dengan Sindrom Brugada?

Orang dengan sindrom brugada dapat hidup normal dengan pengelolaan yang tepat, meskipun kondisi ini memerlukan pengawasan medis yang ketat. Dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, banyak penderita sindrom brugada dapat menjalani kehidupan yang panjang dan sehat. Namun, penting untuk tetap memantau kondisi jantung secara rutin dan mengikuti saran medis dari dokter yang berkompeten. 

Jika Anda dan orang terdekat memerlukan konsultasi lebih lanjut atau ingin mencari pengobatan terbaik untuk sindrom brugada, Kavacare siap membantu Anda mendapatkan janji dengan dokter spesialis di rumah sakit terbaik. Jangan tunggu hingga terlambat, segera lakukan pemeriksaan dan perawatan yang tepat. 

Jaga kesehatan jantung Anda dan selalu waspada terhadap gejala yang muncul. Hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777.  untuk mendapatkan bantuan dalam mengatur janti temu di rumah sakit terkemuka dan mendapatkan pengobatan terbaik untuk sindrom brugada. 

Sumber:

  1. Brugada syndrome – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brugada-syndrome/symptoms-causes/syc-20370489. Diakses pada 5 November 2024.
  2. Brugada Syndrome: Symptoms & Treatment – Cleve and Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16813-brugada-syndrome. Diakses pada 5 November 2024.
  3. Brugada Syndrome: Symptoms, Causes, and Treatments – Webmd. https://www.webmd.com/heart-disease/atrial-fibrillation/brugada-syndrome. Diakses pada 5 Oktober 2024.

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare