Jangan Anggap Remeh! Kenali Deep Vein Thrombosis dan Solusinya

Jangan Anggap Remeh! Kenali Deep Vein Thrombosis dan Solusinya

Share

Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah kondisi serius di mana darah menggumpal di pembuluh vena, menyebabkan aliran darah yang lambat. DVT umumnya terjadi di kaki bagian bawah, paha, atau panggul, tetapi juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya seperti lengan, otak, usus, hati, atau ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan. 

Jenis-Jenis Deep Vein Thrombosis 

Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. DVT kronis

Terjadi lebih dari 28 hari dan dapat menyebabkan penyumbatan permanen pada pembuluh vena, serta merusak katup vena.

2. DVT Akut

Terjadi kurang dari 14 hari dengan pembengkakan pada lengan dan kaki. Gumpalan darah dalam kondisi ini biasanya masih lunak dan dapat ditangani dengan obat penghancur gumpalan. 

 

Baca juga: Memahami Osteoarthritis: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab dan Faktor Risiko Terkena Deep Vein Thrombosis 

Deep vein trhombosis (DVT) dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang menghambat aliran darah, antara lain:

  • Kerusakan Pembuluh Darah: Akibat pembedahan, peradangan, infeksi, atau cedera.
  • Usia di atas 40 tahun: Meskipun DVT bisa terjadi pada semua usia.
  • Duduk lama: Misalnya saat perjalanan jauh.
  • Tirah baring yang berkepanjangan: Seperti di rumah sakit.
  • Kehamilan: Hingga 6 minggu setelah persalinan.
  • Obesitas: Dengan BMI 30 atau lebih.
  • Masalah Kesehatan: Seperti kanker dan penyakit jantung.
  • Kelainan Darah: Yang diturunkan secara genetik.
  • Merokok: Yang membuat sel darah lebih lengket.
  • Pil KB atau terapi penggantian hormon.
  • Infeksi atau peradangan.
  • Kadar kolesterol tinggi.

Pencegahan Deep Vein Thrombosis

Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko DVT, berikut adalah langkah pencegahan yang bisa diambil:

1. Gerakkan Otot Betis

Jika Anda duduk lama, cobalah untuk menggerakkan otot.

2. Bangun Setelah Sembuh

Dari sakit atau prosedur operasi.

3. Gaya Hidup Sehat

Berhenti merokok, menurunkan berat badan, dan lebih aktif.

4. Pemeriksaan Rutin

Serta konsumsi obat sesuai resep dokter.

 

Baca juga: Mengenal Tumor Tulang: Jenis – Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan

Gejala Deep Vein Thrombosis

Banyak orang tidak merasakan gejala DVT, tetapi jika ada, gejala yang mungkin muncul meliputi:

1. Pembengkakan pada Tangan atau Kaki.

2. Nyeri Saat Berdiri atau Berjalan.

3. Area yang Terdampak Terasa Hangat.

4. Perubahan Warna Kulit Menjadi Kemerahan atau Keunguan.

Diagnosis Deep Vein Thrombosis

Diagnosis DVT biasanya melibatkan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Tes D-Dimer: Untuk melihat kadar protein yang menunjukkan adanya DVT.
  • Ultrasonografi (USG): Untuk memeriksa aliran darah dan penggumpalan.
  • Venografi: Penyuntikan zat pewarna untuk melihat penyumbatan.
  • MRI atau MRV: Untuk menunjukkan gambar pembuluh darah.
  • CT Scan: Untuk mendeteksi DVT di perut, panggul, atau paru-paru.

Pengobatan Deep Vein Thrombosis

Pengobatan Deep Vein Thrombosis (DVT) bertujuan untuk mencegah komplikasi, seperti emboli paru, serta mengurangi gejala. Berikut beberapa pendekatan umum dalam pengobatan DVT:

1. Antikoagulan

Obat ini adalah pengobatan utama untuk DVT. Contohnya termasuk heparin, warfarin, atau obat antikoagulan oral langsung (DOAC) seperti rivaroxaban dan apixaban. Obat ini membantu mencegah pembekuan darah lebih lanjut dan memungkinkan tubuh memecah bekuan yang ada.

2. Kompressi

Penggunaan kaus kaki kompresi dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri serta mencegah komplikasi seperti sindrom pasca-trombotik.

3. Pengobatan Simptomatik

Untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri, seperti acetaminophen atau NSAID.

4. Intervensi Medis

Dalam kasus tertentu, jika bekuan darah sangat besar atau menyebabkan komplikasi, prosedur seperti trombolisis (menggunakan obat untuk melarutkan bekuan) atau trombektomi (mengangkat bekuan) mungkin diperlukan.

5. Perubahan Gaya Hidup

Aktivitas fisik yang teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan menghindari posisi duduk atau berdiri yang lama dapat membantu mencegah DVT.

6. Monitoring

Pasien dengan DVT mungkin perlu pemantauan berkala untuk memastikan efektivitas pengobatan dan mendeteksi kemungkinan komplikasi.

 

Baca juga: Kenali Jenis-Jenis dan Cara Pencegahan Kista Ganglion

Pertanyaan Umum Seputar Deep Vein Thrombosis

Seberapa Seriuskah Deep Vein Thrombosis?

DVT dapat menjadi serius jika gumpalan darah berpindah ke paru-paru, yang dikenal sebagai emboli paru. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala DVT. Jika Anda mengalami tanda-tanda emboli paru, seperti:

  • Sesak napas mendadak
  • Nyeri dada yang parah
  • Pusing atau pingsan
  • Jantung berdetak cepat
  • Batuk darah

Jika Anda memerlukan konsultasi mengenai gejala, perawatan, atau pengobatan DVT, baik di dalam maupun luar negeri, Anda dapat menghubungi Kavacare. Kami dapat membantu Anda mendapatkan janji di rumah sakit terbaik dengan dokter terbaik. Hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp 0811 1446 777

Ingat, penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut dari deep vein thrombosis.

Sumber:

  1. Deep Vein Thrombosis (DVT) – FloridaInterventionalSpecialist.com. http://www.flinterventionalspecialists.com/venous-diseases/deep-vein-thrombosis-dvt/. Diakses pada 24 Oktober 2024.
  2. Deep vein thrombosis (DVT) – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/symptoms-causes/syc-20352557. Diakses pada 24 Oktober 2024.
  3. Deep Vein Thrombosis (DVT) – Cleve and Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16911-deep-vein-thrombosis-dvt. Diakses pada 24 Oktober 2024.
  4. DVT: Causes, Warning Signs, Treatment & Prevention of Deep Vein Thrombosis – Webmd. https://www.webmd.com/dvt/what-is-dvt-and-what-causes-it. Diakses pada 24 Oktober 2024.

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare