Penyakit tipes dan demam berdarah dengue (DBD) adalah dua jenis penyakit yang seringkali sulit dibedakan karena memiliki gejala yang hampir sama, salah satunya dapat membuat tubuh menjadi terasa lemas dan demam.
Terkadang, gejala yang ada membuat seseorang terkecoh menganggap tipes sebagai DBD atau sebaliknya. Untuk membantu Anda mengenali perbedaan keduanya, berikut Kavacare rangkum informasi mengenai perbedaan tipes dan DBD yang penting untuk diketahui.
1. Penyebab
Perbedaan tipes dan DBD yang pertama terletak pada faktor penyebabnya. Kedua penyakit ini disebabkan oleh patogen yang berbeda.
Untuk penyakit tipes atau yang juga biasa disebut sebagai demam tifoid penyebabnya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang usus kecil. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Sedangkan penyakit DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes Aegypti yang terinfeksi.
Baca Juga: Waspadai 3 Penyakit Musim Pancaroba Ini
2. Gejala
Tipes dan demam berdarah dengue (DBD) adalah dua penyakit yang memiliki gejala yang berbeda. Berikut ini adalah poin-poin perbedaan tipes dan DBD dilihat dari gejalanya secara lebih terperinci:
Gejala Tipes
- Salah satu gejala utama tipes adalah demam yang tinggi dan bertahan selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat mencapai 39-40 derajat Celcius atau lebih tinggi.
- Penderita tipes sering mengalami sakit kepala yang berat dan menetap selama periode demam.
- Gejala tipes juga termasuk kelelahan dan kelemahan yang berat. Penderita mungkin merasa lesu dan tidak bertenaga.
- Sakit perut yang di sekitar pusar atau perut bagian atas adalah gejala umum tipes. Penderita dapat merasakan nyeri atau kram pada daerah tersebut, juga adanya gejala diare, atau konstipasi (sembelit).
- Penderita tipes sering mengalami mual dan muntah, terutama pada tahap awal penyakit.
Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Salah satu gejala paling khas DBD adalah demam tinggi yang tiba-tiba muncul. Suhu tubuh dapat naik hingga 40 derajat Celcius atau lebih tinggi dan berlangsung selama 2-7 hari.
- Gejala DBD seringkali disertai dengan sakit kepala yang parah, terutama di daerah di belakang mata.
- Penderita DBD dapat mengalami nyeri sendi, otot, dan tulang yang hebat. Gejala ini sering kali membuat penderita merasa tidak nyaman dan sulit untuk bergerak.
- Pada beberapa kasus DBD, terutama pada tahap selanjutnya bisa muncul ruam pada kulit atau bercak kemerahan hingga mimisan tanpa sebab yang jelas.
- Lemas bisa menjadi gejala awal atau lanjut, atau juga menjadi tanda dehidrasi pada pasien sehingga menyebabkan adanya syok. Jika muncul gejala ini, pasien harus waspada terhadap produksi cairan kencing. Jika pasien tidak kencing dalam 4-6 jam, maka perlu diwaspadai sebagai tanda kegawatan dan perlu pertolongan segera.
- Gejala sesak napas muncul menandakan DBD sudah semakin bertambah parah dan perlu dievaluasi lebih lanjut. Sesak napas dapat terjadi ketika adanya kebocoran cairan dari pembuluh darah yang masuk ke paru-paru.
3. Penanganan
Berikut ini merupakan perbedaan tipes dan DBD dilihat dari penanganannya:
Penanganan Tipes
- Antibiotik. Tipes disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga pengobatan utamanya melibatkan pemberian antibiotik. Antibiotik yang tepat akan diberikan oleh dokter berdasarkan jenis dan keparahan infeksi. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik yang diberikan dan menyelesaikan seluruh durasi pengobatan yang direkomendasikan.
- Terapi Cairan dan Elektrolit. Selama periode penyakit tipes, penting untuk menjaga hidrasi yang baik dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Dokter dapat memberikan terapi cairan melalui infus untuk menggantikan cairan yang hilang akibat demam, muntah, atau diare. Hal ini juga membantu menjaga keseimbangan elektrolit yang optimal.
- Obat Pereda Gejala. Dokter dapat meresepkan obat pereda gejala seperti parasetamol untuk mengurangi demam, sakit kepala, dan nyeri pada penderita tipes. Namun, penting untuk menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Istirahat yang Cukup. Selama masa penyembuhan, penting bagi penderita tipes untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Istirahat yang adekuat membantu tubuh dalam memerangi infeksi dan memulihkan kekuatan yang hilang selama sakit.
Penanganan DBD
- Perawatan di Rumah Sakit. DBD dapat berkembang menjadi kondisi yang serius, terutama pada bentuk demam berdarah. Oleh karena itu, penderita DBD sering membutuhkan perawatan di rumah sakit. Di sana, mereka akan dipantau dengan ketat oleh tim medis dan menerima perawatan yang diperlukan.
- Terapi Cairan Intravena. Penting untuk menggantikan cairan yang hilang dan memperbaiki keseimbangan elektrolit dalam tubuh penderita DBD. Terapi cairan intravena digunakan untuk memberikan cairan, elektrolit, dan nutrisi secara langsung ke dalam pembuluh darah penderita.
- Perawatan Simptomatik. Dokter dapat memberikan obat pereda gejala seperti parasetamol untuk mengurangi demam, sakit kepala, dan nyeri pada penderita DBD. Namun, seperti pada tipes, perlu dihindari penggunaan aspirin yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Pemantauan Jumlah Trombosit. Penderita DBD sering mengalami penurunan jumlah trombosit dalam darah. Penting untuk memantau jumlah trombosit secara teratur dan, jika diperlukan, transfusi trombosit dapat diberikan untuk mengatasi penurunan tersebut.
Komplikasi
Tipes dan demam berdarah dengue (DBD) dapat menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Berikut ini adalah perbedaan tipes dan DBD pada komplikasi yang mungkin terjadi:
Komplikasi Tipes
- Perforasi Usus. Dalam kasus yang parah, tipes dapat menyebabkan perforasi usus, yaitu lubang atau robekan pada dinding usus. Hal ini dapat mengakibatkan peritonitis, yaitu peradangan serius pada rongga perut, yang membutuhkan intervensi bedah segera.
- Perdarahan Usus. Infeksi bakteri Salmonella typhi pada tipes dapat menyebabkan peradangan pada dinding usus. Jika peradangan ini parah, dapat menyebabkan perdarahan usus yang berpotensi mengancam nyawa.
- Radang Hati (Hepatitis). Tipes dapat menyebabkan peradangan pada hati, yang dikenal sebagai hepatitis tipes. Hepatitis tipes dapat mengganggu fungsi hati dan menyebabkan komplikasi serius, seperti sirosis hati.
- Abses Hati. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tipes dapat menyebabkan terbentuknya abses hati. Abses hati adalah kantong yang berisi nanah yang terbentuk di dalam jaringan hati, dan memerlukan penanganan medis yang intensif.
Komplikasi DBD
- Demam Berdarah. DBD dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih serius yang dikenal sebagai demam berdarah. Pada tahap ini, penderita mengalami penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan serius, seperti perdarahan dari gusi, hidung, atau organ dalam.
- Sindrom Syok Dengue. Sindrom syok dengue adalah komplikasi yang mengancam nyawa dari DBD. Sindrom ini terjadi ketika tekanan darah penderita tiba-tiba turun secara signifikan dan organ vital mengalami kegagalan. Kondisi ini memerlukan perawatan medis darurat di rumah sakit.
- Kegagalan Organ. DBD dapat menyebabkan kegagalan organ yang melibatkan hati, jantung, dan ginjal. Jika organ-organ ini tidak berfungsi dengan baik, dapat mengancam nyawa penderita.
- Sindrom Hiperpermeabilitas Vaskular. DBD dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, yang mengakibatkan kebocoran cairan dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, penumpukan cairan di rongga tubuh, dan menimbulkan masalah pernapasan yang serius.
Pencegahan
Tipes dan demam berdarah dengue (DBD) dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut perbedaan tipes dan DBD dari segi pencegahannya:
Pencegahan Tipes
- Menjaga Kebersihan Diri. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan atau memasak, setelah menggunakan toilet, dan setelah kontak dengan bahan-bahan yang berpotensi terkontaminasi, sangat penting dalam mencegah penyebaran tipes. Hindari juga menyentuh wajah, mulut, atau mata dengan tangan yang kotor.
- Perhatikan Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi. Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah diolah dengan baik dan berasal dari sumber yang terpercaya. Hindari makanan yang mentah atau setengah matang, terutama daging, unggas, dan produk susu yang belum diolah dengan benar. Gunakan air yang bersih untuk minum, memasak, dan mencuci makanan.
- Kebersihan Sanitasi. Menjaga kebersihan sanitasi di lingkungan sekitar, terutama di rumah, sangat penting dalam pencegahan tipes. Pastikan bahwa toilet, tempat pembuangan tinja, dan area yang berpotensi terkontaminasi lainnya dibersihkan secara teratur. Selain itu, pastikan sumber air yang digunakan bersih dan bebas kontaminasi.
- Vaksinasi. Vaksinasi tipes dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan informasi tentang vaksinasi tipes yang tersedia dan apakah Anda memenuhi kriteria untuk mendapatkannya.
Pencegahan DBD
- Pengendalian Vektor Penyakit. Mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti dan mencegah gigitan nyamuk adalah langkah penting dalam pencegahan DBD. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida, mengenakan pakaian yang melindungi kulit, dan menghindari lokasi yang dikenal sebagai tempat berkembang biak nyamuk, seperti genangan air yang tidak terkendali.
- Mengurangi Tempat Perindukan Nyamuk. Mengurangi tempat-tempat yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk di sekitar rumah sangat penting. Pastikan untuk mengosongkan dan membersihkan wadah bekas, seperti pot bunga, kaleng, dan ember yang dapat menampung air hujan. Tutup rapat bak mandi, bak air, atau penampungan air lainnya.
Baca Juga: 7 Penyebab Demam dan Langkah Penanganannya
Penting memahami perbedaan tipes dan DBD untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menghindari risiko komplikasi. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala tipes atau DBD, segera hubungi dokter untuk diagnosis penyakit secara akurat.
Untuk kemudahan dan kenyamanan Anda, Anda bisa memanfaatkan layanan homecare dari Kavacare. Dapatkan kunjungan tenaga medis profesional kami untuk pengecekan darah di rumah, atau infus di rumah untuk tipes dan DBD. Info lebih lanjut mengenai layanan homecare silahkan hubungi Kavacare Support di nomor 0811 – 1446 – 777.
Sumber:
- Tipes. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1376/tipus. Diakses 11 Juli 2023.
- Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/10/tanda-dan-gejala-demam-berdarah-dengue. 11 Juli 2023.