Berbagai Penyakit yang Memerlukan Terapi Oksigen

Berbagai Penyakit yang Memerlukan Terapi Oksigen

Share

Oksigen dibutuhkan tubuh untuk bekerja optimal. Darah, sel, organ, bergantung pada oksigen yang dihirup dari udara. Akan tetapi kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah terlalu rendah. Kondisi ini berbahaya untuk tubuh. Maka pemberian oksigen dengan alat bantu atau terapi oksigen diperlukan pada pasien dengan kondisi tersebut.

Beberapa jenis penyakit menyebabkan fungsi organ pernapasan pasien terganggu, sehingga terjadi kekurangan kadar oksigen dalam tubuh. Indikasi penurunan kadar oksigen ini dapat diketahui dari gejala-gejala yang muncul, serta melalui hasil pemeriksaan dengan pulse oxymeter atau metode pemeriksaan lainnya.

Penyakit yang perlu terapi oksigen antara lain:

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan kronis pada paru-paru. PPOK merupakan contoh penyakit yang perlu terapi oksigen. Pada peradangan ini, aliran udara dari paru-paru terhambat kemudian menyebabkan kesulitan bernapas, batuk parah, penumpukan lendir, dan suara napas berbunyi. PPOK biasanya disebabkan kebiasaan merokok. Gejala penyakit ini seringkali muncul ketika telah terjadi kerusakan paru-paru yang parah.

Kondisi PPOK yang parah membutuhkan terapi oksigen. Pada pasien PPOK, beberapa kasus hanya memerlukan terapi oksigen saat tidur. Namun ada pula pasien yang harus menggunakan alat bantu oksigen terus menerus.

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada paru-paru, merupakan penyakit yang perlu terapi oksigen. Kantung-kantung udara pada paru-paru (alveoli) yang terinfeksi dipenuhi cairan, menimbulkan batuk, demam, tubuh menggigil, dan kesulitan bernapas. Pasien dengan pneumonia bergejala parah bisa mengalami kekurangan kadar oksigen pada tubuh, atau penurunan saturasi oksigen.

Pengobatan pneumonia difokuskan pada meredakan infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi. Pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan mendapatkan terapi oksigen jika sulit bernapas tanpa alat bantu dan mengalami penurunan saturasi oksigen dalam darah.

Asma

Termasuk penyakit kronis, asma menyebabkan pengidapnya kesulitan bernapas saat terjadi serangan. Asma yang kambuh memicu penyempitan saluran pernapasan. Biasanya untuk meredakan serangan asma, digunakan obat khusus melalui inhaler. Terapi oksigen bisa diberikan pada pasien yang mengidap asma akut, ketika ada indikasi saturasi oksigen menurun.

Gagal Jantung

Kondisi gagal jantung mengindikasikan jantung tidak mampu memompa darah dengan kandungan oksigen yang cukup untuk organ-organ lain. Kurangnya aliran darah yang membawa oksigen ini berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius. Gagal jantung dapat terjadi di salah satu bagian atau kedua sisi jantung.

Gagal jantung bagian kanan menyebabkan kurangnya aliran darah ke paru-paru, sehingga darah kekurangan oksigen. Oleh sebab itu, gagal jantung merupakan penyakit yang perlu terapi oksigen. Sedangkan gagal jantung bagian kiri berakibat darah yang membawa oksigen gagal dipompa ke organ-organ lain. Salah satu langkah perawatan kondisi gagal jantung adalah terapi oksigen, untuk membantu tubuh mendapat asupan oksigen yang cukup.

 

Baca Juga: Berobat Jantung ke Luar Negeri: Cara dan Estimasi Biaya

 

Fibrosis Kistik

Kondisi fibrosis kistik merupakan penyakit keturunan yang memengaruhi produksi lendir dan kelenjar keringat. Organ-organ yang terpengaruh paling sering adalah paru-paru, pankreas, liver, sistem pencernaan, sinus, dan organ reproduksi. Pasien dengan fibrosis kistik biasanya mengalami pengentalan lendir hingga mengganggu fungsi paru-paru.

Pada komplikasi fibrosis kistik yang tergolong parah, akan terjadi masalah pernapasan akut. Terapi oksigen merupakan bagian penting perawatan fibrosis kistik ketika terjadi indikasi turunnya kadar oksigen pada pasien.

Sleep Apnea

Pasien dengan sleep apnea mengalami penyempitan saluran pernapasan atas saat tidur. Selain menyebabkan tidur terganggu, sleep apnea berisiko menurunkan kadar oksigen. Untuk mengatasi kondisi ini, terapi oksigen digunakan sebagai salah satu perawatan pada pasien pengidap sleep apnea. Tentunya penggunaan alat bantu oksigen pada sleep apnea pun tergantung petunjuk dokter.

COVID-19

Pada kasus COVID-19 dengan indikasi gejala berat, gangguan pernapasan serius kerap dialami pasien. Pasien yang mengalami kondisi ini biasanya membutuhkan alat bantu oksigen serta pengawasan ketat. Terapi oksigen pada pasien COVID-19 diberikan untuk mengatasi penurunan saturasi oksigen, baik dengan cannula/masker, atau ventilator jika dibutuhkan.

 

Apa Itu Terapi Oksigen?

Terapi oksigen adalah perawatan untuk pasien yang membutuhkan bantuan oksigen tambahan. Terapi ini bisa disebut juga sebagai supplemental oxygen. Pemberian terapi oksigen tidak boleh dilakukan sembarangan, hanya dengan anjuran dokter. Terapi oksigen bisa diberikan di rumah sakit, klinik, atau di rumah bagi pasien yang membutuhkan. Beberapa pasien mungkin butuh terapi oksigen singkat, ada pula yang membutuhkannya dalam jangka panjang.

Pemberian terapi oksigen dilakukan dengan alat bantu. Ada beberapa jenis alat bantu oksigen, seperti tangki oksigen cair atau gas, bisa juga melalui mesin khusus (oxygen concentrator). Oksigen dari tangki maupun mesin kemudian diberikan melalui selang (cannula) atau masker.

 

Jenis-jenis Alat Bantu Terapi Oksigen

Penyakit yang perlu terapi oksigen ada banyak. Pemberian jenis terapi oksigen bergantung dengan jenis penyakit tersebut. Ada beberapa jenis alat bantu oksigen yang bisa digunakan untuk terapi oksigen, yaitu:

terapi oksigen, tabung oksigen gas, tabung oksigen cair, oksigen konsentrator, oksigen hiperbarik, kelebihan dan kekurangan terapi oksigen, kavacare homecare, penyakit yang perlu terapi oksigen
Homecare Kavacare. Macam-macam alat bantu terapi oksigen serta kelebihan dan kekurangannya

Tangki Oksigen Gas

Oksigen berbentuk gas dapat disimpan dalam tangki. Tangki oksigen ini bisa dipindahkan sesuai kebutuhan, ukurannya pun beragam. Untuk tangki yang lebih kecil umumnya dapat dibawa bepergian. Tangki oksigen gas dapat diisi ulang setelah habis.

Tangki Oksigen Cair

Oksigen cair lebih terkonsentrasi dibanding oksigen gas. Dalam bentuk cair, lebih besar kadar oksigen yang dapat ditampung tangki oksigen. Namun jenis oksigen cair dapat menguap di udara walau tidak digunakan. Sama seperti tangki oksigen gas, oksigen cair pun dapat diisi ulang.

Oxygen Concentrator

Oxygen concentrator adalah mesin untuk mengambil oksigen dari udara dalam ruangan, kemudian mengkonsentrasikan oksigen tersebut untuk kebutuhan terapi pasien. Menggunakan mesin oxygen concentrator maka tidak perlu melakukan isi ulang oksigen pada tangki. Namun mesin ini tidak dapat dipindahkan atau dibawa bepergian.

Terapi Oksigen Hiperbarik

Berbeda dengan metode lainnya, terapi oksigen hiperbarik dilakukan dengan menempatkan pasien di ruangan khusus. Ruangan ini diisi dengan oksigen murni, disebut dengan ruang hiperbarik. Biasanya metode ini dilakukan untuk penyembuhan luka, infeksi serius, atau menghilangkan gelembung udara pada pembuluh darah.

 

Baca Juga: Penggunaan Oksigen di Rumah: Fungsi dan Cara Pakai

 

Apa Saja Tanda Kekurangan Oksigen?

Tubuh dapat berfungsi baik jika kadar oksigen dalam darah tergolong normal. Kadar oksigen ini disebut saturasi oksigen. Saturasi oksigen normal umumnya berkisar pada angka 95% ke atas. Saat saturasi oksigen dalam darah kurang dari 95%, maka kinerja sel-sel tubuh dapat terganggu.

Saat Anda kekurangan oksigen, beberapa gejala yang dapat dialami seperti:

  • Bernapas cepat dengan frekuensi napas lebih dari 20 kali/menit (takipnea)
  • Sulit menarik napas panjang
  • Detak jantung meningkat dengan frekuensi lebih dari 100 kali/menit (takikardia)
  • Batuk atau berbunyi saat menarik napas
  • Berkeringat
  • Linglung dan pusing
  • Warna kulit berubah (pucat atau menjadi kebiruan)

Mengalami gejala-gejala tersebut tidak boleh disepelekan, segera cari pertolongan medis untuk mendapat tindakan yang paling tepat.

Tak perlu khawatir jika keluarga tercinta mengidap penyakit yang perlu terapi oksigen. Untuk konsultasi perawatan di rumah, dapat Anda percayakan pada Kavacare. Hubungi kami di nomor 0811 1446 777 untuk informasi lebih lanjut mengenai perawatan bagi pengidap penyakit yang perlu terapi oksigen.

 

SUMBER

  1. Oxygen Therapy. https://medlineplus.gov/oxygentherapy.html diakses 4 September 2022
  2. The Need For Supplemental Oxygen. https://www.ucsfhealth.org/education/the-need-for-supplemental-oxygen diakses 4 September 2022
  3. Oxygen Therapy. https://www.healthline.com/health/oxygen-therapy diakses 4 September 2022
  4. COPD. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/symptoms-causes/syc-20353679 diakses 4 September 2022
  5. Pneumonia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204 diakses 4 September 2022
  6. Oxygen treatment for acute severe asthma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1121560/ diakses 4 September 2022
  7. Congestive Heart Failure. https://medlineplus.gov/heartfailure.html diakses 4 September 2022
  8. Oxygen therapy for cystic fibrosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6464979/ diakses 4 September 2022
  9. Obstructive Sleep Apnea and Oxygen Therapy: A Systematic Review of the Literature and Meta-Analysis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3578679/ diakses 4 September
  10. Oxygenation and Ventilation for Adults. https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/management/critical-care-for-adults/oxygenation-and-ventilation-for-adults/ diakses 4 September 2022
dr. Samuel Hanky
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Samuel Hanky

Medical Consultant Kavacare