Anda pasti pernah mendengar tentang orang dengan demensia. Kondisi ini memang umum ditemukan pada kalangan lansia, walaupun dapat juga diderita oleh orang yang lebih muda. Orang dengan Demensia sendiri cenderung mengalami penurunan daya ingat, sekalipun kondisi ini hanya salah satu dari banyak gejala.
Problem yang dialami oleh orang dengan demensia sendiri bisa diperingan dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin kepada orang demensia. Kegiatan untuk orang demensia ini diperlukan untuk melatih daya pikir sekaligus membantu orang demensia agar lebih mandiri dalam keseharian mereka.
Apa itu Orang dengan Demensia
Secara terminologi, demensia sendiri merupakan serangkaian gejala yang mempengaruhi daya ingat, pikiran, dan kemampuan sosial dengan buruk sehingga mengganggu keseharian. Dilansir dari Mayoclinic, demensia bukan penyakit spesifik, melainkan beberapa penyakit yang akhirnya menyebabkan demensia.
Orang dengan Demensia merupakan orang yang mengalami gejala-gejala penurunan daya ingat tersebut. Lebih jauh lagi, penurunan daya ingat pada orang demensia ini juga mengakibatkan kesulitan untuk berkomunikasi atau menemukan kata-kata yang hendak diucapkan, juga mengalami disorientasi dan penurunan koordinasi motorik. Selain itu, ODD juga mengalami perubahan-perubahan psikologis, seperti perubahan perilaku, depresi, kecemasan, dan lain-lain.
Baca Juga: Demensia dan Lansia
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Kegiatan Orang dengan Demensia
Untuk menangani gejala orang dengan demensia, ada beberapa terapi yang biasa digunakan, seperti terapi stimulasi kognitif, terapi okupasi, terapi mengingat, serta rehabilitasi kognitif. Singkatnya, terapi-terapi yang bertujuan untuk merangsang kerja otak, sehingga meminimalisasi dampak dari demensia sendiri.
Walaupun terdengar sulit, terapi-terapi ini sebenarnya bisa Anda lakukan di rumah agar ODD bisa terbiasa melakukan kegiatan sehari-harinya sendiri. Salah satu terapi yang terbukti sukses untuk membantu ODD adalah terapi okupasi, di mana pasien-pasien diberikan latihan bersifat fisik untuk mendukung kegiatan hariannya. Tidak hanya itu, latihan fisik juga dapat menjaga dan memperbaiki plastistas sinap, atau kemampuan kerja pada otak berikut memori dan kognisi mereka.
Ada beberapa kriteria latihan fisik yang harus dilakukan orang dengan demensia, yaitu olah tubuh berupa aerobik secara reguler, latihan yang berhubungan dengan stamina, beban, atau latihan resistensi. Selanjutnya adalah latihan yang mendorong fleksibilitas dan keseimbangan ODD. Penting untuk diperhatikan bahwa kegiatan ini tidak membuat ODD merasa tertekan dan mempertimbangkan kemampuan fisik ODD yang bersangkutan.
Kegiatan Fisik Orang dengan Demensia
Orang dengan Demensia membutuhkan aktivitas yang dapat mendorong kerja otak mereka dan latihan fisik merupakan salah satu metode untuk meningkatkan konsentrasi dan daya pikir. Berikut ini beberapa kegiatan yang dianjurkan bagi orang demensia:
Jalan kaki
Terutama buat para lansia, jalan kaki adalah olahraga yang dianjurkan. Tidak hanya menjaga stamina, tetapi olah tubuh satu ini mempunyai kemungkinan cedera paling kecil. Cukup dengan jalan kaki dengan intensitas sedang selama 20 hingga 60 menit dalam 3 kali seminggu dapat menjaga kesehatan dan membantu menjaga fungsi berpikir lebih lama.
Senam aerobik
Senam aerobik yang ringan dan dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali seminggu selama 30 menit juga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Hal ini berarti otak mendapatkan nutrisi yang baik sehingga membantu meningkatkan perluasan serabut-serabut saraf serta kapiler-kapiler di otak yang membantu pemeliharaan otak itu sendiri.
Senam aerobik ini bisa berupa apa saja, termasuk jalan cepat, berdansa, jogging, bersepeda, atau berenang. Singkatnya, apa saja yang disukai dan dianggap menyenangkan bagi ODD.
Aqua Aerobic
Berlatih dalam air, seperti senam air di kolam, juga sangat dianjurkan untuk para ODD. Keberadaan air dapat mengurangi beban tubuh sehingga membuat gerak sendi lebih mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tidak membutuhkan kerja keras untuk menjaga keseimbangan di dalam air.
Kegiatan Rumah Tangga
Melakukan kegiatan rumah tangga bersama-sama juga bisa menjadi latihan fisik yang baik bagi ODD. Tidak hanya berguna untuk melatih konsentrasi serta koordinasi fisik, tetapi mengerjakan kegiatan rumah tangga bersama juga bisa memberikan dukungan sosial yang menyenangkan untuk penderita demensia.
Kegiatan rumah tangga ini bisa berupa aktivitas ringan, seperti berkebun, memasak bersama, bahkan berdansa. Agar kegiatan ini bisa berlangsung dengan lancar, pastikan kondisi rumah aman bagi ODD, seperti hindari lantai yang basah, karpet, pencahayaan rendah, dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan ODD mengalami cedera.
Ritual Sebelum tidur
Biasanya, perilaku ODD memburuk pada malam hari. Oleh karena itu, penting untuk orang dengan demensia melakukan ritual sebelum tidur yang bisa menenangkan mereka serta menjaga konsentrasi mereka. Pastikan juga kegiatan ini terhindar dari suara televisi atau suara-suara berisik dari aktivitas anggota keluarga lain. Tentu saja, pencahayaan yang baik pada malam hari bisa mengurangi disorientasi pada ODD.
Kegiatan Nonfisik Orang dengan Demensia
Selain aktivitas fisik, penting juga bagi ODD untuk meningkatkan aktivitas yang mengasah daya pikir. Kegiatan nonfisik ini dapat mengurangi kerusakan sel otak yang kerap berkaitan dengan penyebab demensia sekaligus mendorong pertumbuhan sel-sel otak baru. Di sisi lain, kegiatan ini juga dapat membantu proses perpindahan informasi antar sel-sel otak yang tentunya akan membantu ODD berkonsentrasi pada kegiatan sehari-hari mereka.
Meditasi
Meditasi mungkin bukan kegiatan mengasah otak secara aktif, tetapi kegiatan meditasi sangat berperan dalam menjaga kesehatan mental serta mencegah depresi yang kerap terjadi akibat penurunan daya pikir. Penelitian juga menunjukkan bahwa meditasi mampu mencegah gangguan kognitif ringan karena meditasi ini memang memfokuskan aktivitas pada pikiran kita.
Permainan asah otak
Permainan asah otak ini bisa mencakup catur, permainan papan lainnya atau teka-teki silang. Permainan-permainan jenis ini memang sangat efektif dalam merangsang daya ingat dan konsentrasi. Selain itu, sifatnya yang menyenangkan dan ringan tentunya akan mendukung perkembangan kesehatan mental pada ODD.
Mempelajari Bahasa Baru
Struktur otak kita terdiri dari sel saraf dan dendrit. Dendrit ini adalah koneksi antar sel-sel saraf pada otak, yang biasa disebut juga dengan materi abu-abu. Buat orang yang berbicara dua atau lebih bahasa, materi abu-abu ini bersifat lebih pekat yang mendorong proses pikir serta perkembangan mental seseorang.
Selain materi abu-abu ini, ternyata orang yang bicara dua bahasa juga mempengaruhi substansia alba, yaitu sistem dari serat-serat saraf yang menghubungkan empat lobus otak. Hal ini juga meningkatkan fungsi otak yang bisa membantu ODD lebih berkonsentrasi pada keseharian mereka.
Mempelajari instrumen musik
Kalau kegiatan-kegiatan nonfisik lainnya memfokuskan diri pada kerja otak, mempelajari instrumen musik bahkan mencakup kerja otak yang lebih luas. Selain berguna untuk peningkatan kemampuan motorik halus, mempelajari instrumen musik melibatkan semua bagian otak, termasuk bagian yang memproses penglihatan, suara, gerakan, dan ingatan.
Pertanyaan Umum tentang Kegiatan Orang dengan Demensia
Beberapa masalah tentang orang dengan demensia masih menjadi persoalan pelik, terutama bagi keluarga yang harus berhubungan dengan ODD setiap hari. Berikut pertanyaan yang paling sering diajukan tentang ODD.
Sebagai Keluarga, Bagaimana Cara Menghadapi Orang dengan Demensia?
Tidak hanya terapi untuk meningkatkan kemampuan fisik dan daya ingat, orang dengan demensia juga membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang terdekat. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam menghadapi ODD. Keluarga harus berperan aktif dalam melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan untuk mencegah depresi pada ODD serta meningkatkan komunikasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada mereka.
Apakah Ada Pemeriksaan Rutin Berkala untuk Orang dengan Demensia?
Ya, sebaiknya keluarga secara rutin melakukan pemeriksaan pada ODD untuk memeriksa status kognitif mereka. Waktu untuk pemeriksaan rutin ini bergantung pada tingkat penyakit dan kondisi komorbid yang umumnya mengikuti penyakit ini, tapi secara general dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan.
Berapa Lama Sebaiknya Kegiatan Fisik Orang dengan Demensia?
Tidak perlu waktu yang terlalu lama untuk membantu kegiatan fisik ODD selama dilakukan secara rutin. Lakukan olahraga atau kegiatan fisik ringan selama sekitar 20-60 menit sebanyak 3-5 kali seminggu.
Menghadapi pasien yang mengidap Demensia seringkali membutuhkan usaha dan kesabaran ekstra. Oleh karena itu, bantuan profesional kerap diperlukan dalam memperlancar terapi pasien. Dengan tenaga profesional yang terlatih, Kavacare menyediakan layanan medis ke rumah untuk membantu Anda menangani dan membuat perencanaan terapi yang tepat untuk ODD. Segera hubungi Kavacare Support di nomor 0811-1446-777 untuk memberikan yang terbaik bagi anggota keluarga yang mengidap Demensia.
Sumber:
Pengaruh Aktivitas dan Latihan Fisik terhadap Fungsi Kognitif pada Penderita Demensia, 23 Agustus 2022
Link : https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/873/784
Dementia-Diagnosis and Treatment, 23 Agustus 2022
Link: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dementia/diagnosis-treatment/drc-20352019
Physical Exercise and Dementia, 23 Agustus 2022
Brain Exercises and Dementia, 23 Agustus 2022
Link: https://www.webmd.com/alzheimers/guide/preventing-dementia-brain-exercises#1