Epilepsi adalah kondisi yang menyebabkan episode kejang. Kejang terjadi ketika impuls listrik otak berfungsi abnormal dan mengirimkan sinyal-sinyal yang tidak dapat diterjemahkan. Akibatnya otak ‘kebingungan’ menerima sinyal tersebut dan menimbulkan kejang.
Jika terjadi serangan epilepsi, pengidapnya tidak akan bisa beraktivitas. Serangan epilepsi bisa timbul karena terpicu hal-hal di luar kendali, bahkan jika pasien telah mengonsumsi obat epilepsi.
Maka perawatan pasien epilepsi bukan hanya pengobatan, melainkan pengawasan dan dukungan untuk beraktivitas sehari-hari. Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare terkait tips perawatan pasien epilepsi.
Dampak Epilepsi pada Kehidupan Sehari-hari
Pasien epilepsi dapat mengalami serangan episode kejang kapan saja, tetapi kejang bukan hanya gejala yang mereka alami. Hal ini tergantung seberapa parah kondisi pasien. Dampak epilepsi berbeda-beda pada setiap orang. Namun, mengidap epilepsi pasti memengaruhi kondisi fisik dan emosional pasien.
Kejang yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi adalah tantangan besar bagi pasien. Ketika kejang terjadi, pasien tidak bisa mengontrol tubuhnya. Mereka bisa hilang kesadaran, terjatuh, kebingungan, dan tidak ingat apa yang terjadi.
Selain gejala-gejala fisik yang menghambat aktivitas, bagi beberapa orang yang mengidap epilepsi, kondisi ini mengubah hidup mereka. Misalnya, pasien epilepsi tidak bisa mengemudi untuk menghnidari risiko kejang saat berkendara. Mereka juga harus hati-hati dan menghindari sinar terang, area perairan terbuka, tempat tinggi, dan benda-benda tajam untuk mewaspadai terjadinya serangan kejang.
Ini berarti pasien epilepsi mungkin tidak bisa lagi bekerja dan beraktivitas normal. Selain itu, mereka berisiko mengalami gangguan cemas karena khawatir mengalami serangan kejang yang tidak bisa dikontrol. Hal-hal inilah yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan pasien epilepsi.
Baca Juga: Pertolongan Pertama saat Kejang: Penyebab dan Langkah
Perawatan Pasien Epilepsi
Berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam perawatan pasien epilepsi:
1. Pelajari Pertolongan Pertama untuk Pasien Epilepsi
Pertolongan pertama sangat penting dipahami terkait perawatan pasien epilepsi. Memberikan pertolongan pertama yang tepat dapat mengamankan pasien dari situasi yang membahayakan.
Pahami hal-hal yang harus dihindari, seperti jangan sampai ada sesuatu dalam mulut pasien ketika terjadi kejang. Hindari pula mengikat pasien saat kejang. Cukup jauhkan benda-benda tajam dan berikan alas empuk di bawah kepala pasien.
2. Edukasi Orang-orang Terdekat
Walau epilepsi bukan penyakit langka, banyak yang belum memahami tentang kondisi ini. Ketidaktahuan orang-orang terdekat pasien bisa menimbulkan kesalahpahaman dan rasa cemas berlebih. Biasanya ini karena mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan saat pasien kejang.
Ajarkan keluarga dan sahabat pasien tentang pertolongan pertama epilepsi. Selain menghilangkan kesalahpahaman terkait epilepsi, pemahaman lebih tentang kondisi ini dapat memberikan pasien keamanan lebih karena orang-orang terdekatnya paham harus melakukan apa saat episode menyerang.
3. Catat Kapan Kejang Terjadi
Selain mencatat detail obat-obatan, awasi dan catat kapan kejang terjadi. Ini salah satu hal penting dalam perawatan pasien epilepsi.
Catatan terkait episode kejang bisa memuat:
- Apa yang terjadi sebelum serangan, untuk membantu dokter memastikan pemicu serangan kejang dan dapat dihindari oleh pasien nantinya
- Tanggal dan waktu terjadinya episode kejang
- Durasi kejang
- Perilaku pasien saat mengalami serangan kejang
- Jenis obat-obatan yang dikonsumsi, termasuk dosis dan kapan saja obat tersebut dikonsumsi.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Aturan Pakai Obat
4. Pengamanan Ekstra
Serangan epilepsi sering terjadi tanpa bisa diprediksi, maka memodifikasi rumah agar lebih aman penting untuk perawatan pasien epilepsi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan, contohnya:
- Memasang lapisan pengaman pada sudut-sudut perabotan yang tajam (meja, gagang pintu, ujung jendela)
- Menggunakan karpet tebal di lantai untuk meminimalisir benturan saat jatuh
- Menyimpan kunci cadangan yang bisa diakses kerabat lainnya
- Memastikan pendeteksi asap dan alat pemadam berfungsi dengan baik
Sedangkan jika berada di luar rumah, dampingi pasien dan perhatikan lingkungan sekitar untuk mewaspadai situasi berbahaya yang mungkin terjadi saat serangan epilepsi.
5. Menyiapkan Skenario saat Kejang
Pertimbangkan untuk menyiapkan rencana dan apa saja yang harus dilakukan orang-orang ketika pasien epilepsi mengalami serangan kejang. Jelaskan sebaik mungkin tentang pertolongan pertama pasien epilepsi atau hal-hal yang mungkin memicu serangan epilepsi. Pastikan orang-orang terdekat pasien memahami apa yang harus mereka lakukan.
6. Dukung Pasien untuk Beraktivitas
Pasien epilepsi memiliki kesempatan untuk tetap beraktivitas, bahkan berolahraga. Dalam perawatan pasien epilepsi, penting untuk memastikan mereka menjaga kondisi fisik, mental, emosional, dan kesehatan.
Kita bisa mendukung pasien epilepsi untuk beraktivitas. Diskusikan lebih dulu dengan dokter terkait pemicu serangan dan seberapa parah kondisi pasien. Dokter dapat merekomendasikan beberapa aktivitas yang aman untuk pasien, tentunya tetap dengan pendampingan.
7. Memerhatikan Kesehatan
Tidak hanya pasien yang perlu menjaga kesehatan, keluarga yang terlibat dalam perawatan pasien epilepsi pun tetap tidak boleh mengabaikan kondisi sendiri. Kecemasan dan pengawasan ekstra karena serangan epilepsi bisa datang kapan saja tentu menimbulkan stres dan cemas. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika mulai merasa kewalahan.
Pertolongan Pertama Pasien Epilepsi
Kenali Gejala Epilepsi
Segera berikan pertolongan pertama jika terjadi serangan epilepsi. Perhatikan gejala epilepsi yang mungkin terjadi, yaitu:
- Kejang ringan pada bagian tubuh seperti lengan, tangan, dan kaki
- Kejang seluruh tubuh
- Kesadaran pasien hilang
- Kejang pada area wajah
- Cara bicara mendadak berubah
- Pasien mendadak tidak bergerak dengan pandangan kosong
- Pasien hilang kontrol pada tubuh bagian bawah, sehingga bisa buang air besar atau buang air kecil di tempat.
Baca Juga: Serba-serbi Stroke: Pencegahan dan Pertolongan Pertama
Langkah Pertolongan Pertama Epilepsi
Ada berbagai jenis serangan epilepsi. Kebanyakan terjadi hanya beberapa menit. Secara umum, berikut langkah-langkah pertolongan pertama saat terjadi serangan epilepsi:
- Tetap dampingi pasien hingga kejang berhenti dan pasien sadar, setelahnya bantu pasien duduk di tempat aman
- Tenangkan pasien, bicara dengan perlahan
- Periksa apakah pasien memiliki kontak darurat untuk dihubungi
- Bantu pasien untuk pulang dengan aman
Hal-hal yang harus diperhatikan saat terjadi serangan epilepsi yaitu:
- Jangan menahan gerak pasien
- Jangan memberikan makan dan minum hingga pasien benar-benar sadar
- Jangan meletakkan apapun di mulut pasien
- Jangan lakukan resusitasi jantung paru (RJP/CPR), biasanya pasien akan bernapas normal setelah episode kejang berakhir.
Pertanyaan Umum Seputar Perawatan Pasien Epilepsi
Kapan Pasien Epilepsi Harus Dibawa ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika:
- Muncul gejala baru pada pasien epilepsi atau ketika ada efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi, contohnya koordinasi tubuh berkurang, frekuensi kejang bertambah, adanya reaksi alergi (gatal, ruam, sulit bernapas), mengantuk berlebihan, dan muntah.
- Pasien epilepsi tidak sadarkan diri saat terjadi beberapa kali episode kejang
- Memiliki kondisi penyerta (diabetes atau penyakit jantung)
- Sedang hamil
- Mengalami cidera
- Tetap tidak sadarkan diri setelah gerakan kejang terhenti.
Apa yang Harus Dilakukan saat Pasien Kejang?
Seringkali kejang yang dimaksud saat serangan epilepsi adalah kejang tonik-klonik. Jika pasien mengalami kejang tonik-klonik atau kejang grand mal, perlu diperhatikan kemungkinan pasien tidak mampu mengontrol tubuhnya dan akan berteriak, jatuh, menyentak, dan tidak menyadari apa yang terjadi di sekitar.
Pada pasien epilepsi yang mengalami kejang tonik-klonik, lakukan pertolongan pertama dengan langkah:
- Baringkan pasien di lantai datar
- Miringkan pasien perlahan ke salah satu sisi untuk membantu lebih mudah bernapas
- Amankan area sekitar pasien dari benda keras, tajam, dan hal-hal lain yang berisiko sebabkan cidera
- Letakkan alas datar dan lembut di bawah kepala, misalnya jaket yang dilipat
- Jika pasien mengenakan kacamata, segera lepaskan
- Lepaskan dasi atau kancing kemeja di sekitar leher
- Hitung durasi kejang, segera hubungi bantuan medis jika pasien kejang lebih dari 5 menit
- Hubungi bantuan medis jika pasien mengalami serangan kejang di kolam, sungai, laut, dan area perairan lainnya
Dapatkan bantuan medis profesional untuk perawatan pasien epilepsi di rumah bersama layanan homecare terbaik Kavacare. Anda bisa berkonsultasi dengan menghubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777.
SUMBER:
- 7 tips for epilepsy caregivers. https://seermedical.com/7-tips-for-epilepsy-caregivers/ diakses 7 Desember 2022
- Medical Management of Epilepsy. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/epilepsy/medical-management-of-epilepsy diakses 7 Desember 2022
- How to support someone with epilepsy. https://cbassociatetraining.co.uk/how-to-support-someone-with-epilepsy/ diakses 7 Desember 2022
- Seizure First Aid. https://www.cdc.gov/epilepsy/about/first-aid.htm diakses 7 Desember 2022
- Epilepsy: When to Call the Doctor. https://www.webmd.com/epilepsy/guide/when-should-i-call-doctor diakses 7 Desember 2022