Ketika musim liburan tiba, banyak orang yang ingin mengajak orang tua atau kakek neneknya berlibur. Namun, merencanakan liburan bersama lansia tidak semudah mengajak orang muda atau remaja yang kondisinya fit dan mudah beradaptasi.
Lansia seringkali memiliki penyakit komorbiditas seperti hipertensi, kencing manis, kolesterol, atau dengan frailty (kerentanan) seperti sulit berjalan, susah menaiki tangga, atau memiliki risiko jatuh. Karenanya, banyak yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan sebelum mengajak lansia berlibur. Berikut adalah beberapa tipsnya.
Tips Liburan Bersama Lansia
1. Tentukan Tujuan yang Tepat
Pertama, Anda perlu memilih tujuan berlibur yang ramah lansia. Seperti apa yang disebut ramah lansia? Misal untuk aktivitas, hindari kegiatan yang berat secara fisik seperti kegiatan trekking atau outbond. Bahkan ke kebun binatang dapat menjadi hal yang terlalu melelahkan bagi lansia. Carilah tujuan yang minim tangga atau memiliki ramp untuk penggunaan kursi roda.
2. Pilih Akomodasi
Jika perlu menginap, carilah hotel juga yang mudah diakses oleh lansia. Hotel model resort yang banyak tangga atau terlalu jauh berjalan dari area lobi ke kamar juga akan sangat menyulitkan. Hotel baiknya jangan terlalu terpencil agar mudah juga jika terjadi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan medis segera.
3. Bicarakan dengan Dokter
Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter jika berpergian jauh, ke luar kota, atau ke luar negeri. Pastikan dokter telah menyetujui kondisi kesehatan sebelum berpergian. Siapkan obat-obatan yang biasa dikonsumsi dalam jumlah cukup karena tidak mudah mencari obat di tempat tujuan terlebih obat yang memerlukan resep.
4. Perhatikan Makanan
Perhatikan diet lansia agar tidak melanggar pantangan terlalu banyak selama liburan misal makan minum terlalu manis, banyak makan makanan tinggi kolesterol, dll. Sediakan snack sehat yang biasa dikonsumsi di rumah sebelumnya.
5. Pendampingan Khusus
Lansia perlu juga didampingi baik oleh caregiver atau anggota keluarga yang bertugas menemani dan mengawasi selama di perjalanan jika ada keperluan yang perlu bantuan dalam aktivitas sehari-hari atau makanan khusus yang perlu disiapkan. Pada lansia yang renta, pendampingan ini perlu karena ada risiko jatuh jika berjalan sendiri atau berjalan jauh.
6. Pertimbangkan Kembali
Terakhir, jangan memaksakan diri jika memang poin-poin di atas sulit atau tidak dapat dilakukan pada perjalanan berlibur kali ini. Jika kondisi lansia tidak memungkinkan, misal tidak mampu berjalan sama sekali, tidak sadar, sulit komunikasi, atau makan dengan bantuan NGT, dsb maka lebih baik tetap di rumah bersama caregiver. Apabila tidak terdapat caregiver yang dapat dipercaya di rumah maka ada pilihan lain yaitu respite care atau penginapan lansia.
Di Indonesia, respite care mungkin termasuk hal yang baru. Layanan ini menawarkan rawatan khusus setaraf rawatan medis yang dilakukan di setting rumah sakit atau rumah dengan memberikan pendampingan, pengawasan, juga makan minum lengkap selama masa berlibur tersebut.
Kavacare hadir sebagai pilihan untuk memberikan layanan respite care bagi keluarga yang membutuhkan. Hubungi Kavacare Support di nomor Whatsapp 0811 – 1446 – 777 untuk mendapatkan perawat ke rumah untuk respite care yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.
Sumber:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7177800/
- http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJGHR/article/view/135