Gangguan kesuburan atau infertilitas yang terjadi pada 10-15% pasangan, didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan untuk mengandung setelah 1 tahun berhubungan intim tanpa penggunaan alat kontrasepsi.
Menurut data statistik terakhir dari WHO, infertilitas dialami sebanyak kurang lebih 50-80 juta orang di dunia. Faktor pria atau suami menyumbang sebanyak 20-30% dari semua kasus infertilitas.
Ketahui seputar faktor penyebab infertilitas pria berikut ini.
Diagnosis Infertilitas Pria
Diagnosis kasus infertilitas pria didasarkan pada pemeriksaan cairan semen atau sperma termasuk analisis konsentrasi, tampilan, dan motilitas (pergerakan) sperma. Jumlah sperma normal berkisar antara 15-200 juta per ml cairan semen. Jika konsentrasi sperma kurang dari 15 juta per ml cairan semen maka disebut oligospermia sedangkan jika tidak ditemukan sperma sama sekali disebut azoospermia.
Motilitas sperma adalah parameter utama yang menentukan kemampuan fertilitas spermatozoa. Oleh karena itu, dalam cairan semen yang dianalisis, harus didapatkan 50% sperma aktif bergerak (motil).
Penyebab Infertilitas Pria
Penyebab infertilitas pria antara lain gangguan hormon, masalah fisik, gaya hidup, psikis, seksual, serta kelainan kromosom dan defek gen tunggal. Berikut pembahasan masing-masing faktor secara lebih rinci.
1. Gangguan Hormonal
Gonadotropin dan hormon terkait seks menunjukkan peran penting pada pertumbuhan, perkembangan, dan proliferasi. Jika otak tidak mampu memproduksi GnRH (gonadotropic releasing hormone), maka testosteron akan berkurang dan produksi sperma terhenti.
2. Penyebab Fisik
Gangguan fisik dapat mengganggu produksi sperma dan menyumbat jalur ejakulasi. Pelebaran pembuluh sperma atau varikokel adalah penyebab infertilitas pria paling umum yaitu sebanyak 40%. Torsi testis dalam kantung testis dapat menyebabkan kerusakan testis akibat tekanan pembuluh sperma dan gangguan sirkulasi testis.
Infeksi saluran genitalia akut dan kronis juga menjadi penyebab gangguan fertilitas pria. Contohnya infeksi virus gondong dapat menyebabkan atrofi testis dan infertilitas, sedangkan penyakit menular seksual seperti gonorea dan klamidia dapat menyebabkan infertilitas akibat obstruksi di epididimis.
3. Gangguan Seksual
Banyak masalah seksual bersifat fisik dan psikis. Disfungsi ereksi, lebih dikenal sebagai impotensi, ejakulasi dini, dan ketidakmampuan ejakulasi, adalah beberapa contoh gangguan seksual yang dapat menyebabkan infertilitas pria.
4. Lingkungan
Pria yang terpapar zat berbahaya di lingkungan kerjanya, termasuk toksin, insektisida, silika, merkuri, arsen, timbal, dan radiasi, dapat menyebabkan infertilitas. Terpapar sinar matahari terlalu lama juga mengakibatkan penurunan produksi sperma sementara. Pekerjaan yang memerlukan banyak duduk seperti menyetir atau terpapar suhu tinggi (seperti di dapur) juga bisa berpengaruh.
5. Gaya Hidup
Obesitas adalah faktor yang berperan pada rendahnya volume semen, konsentrasi sperma, dan jumlah total sperma. Hal ini disebabkan oleh jaringan lemak yang mengganggu konversi testosteron sehingga memengaruhi jalur hormon dari otak. Ini menyebabkan gonadotropin dan spermatogenesis berkurang.
Terkait konsumsi alkohol dan rokok, tidak ada kesepakatan pasti terhadap efeknya pada sperma dan fertilitas. Namun, penurunan sperma secara progresif ada hubungannya dengan alkohol dan merokok. Penggunaan narkoba dan faktor polusi juga mengurangi motilitas sperma.
Sebuah penelitian menunjukkan teratozoospermia pada 63-72% pria yang mengkonsumsi alkohol. Pada alkoholik berat, tidak ditemukan ciri sperma normal dan sebanyak 64% mengalami oligozoopermia. Oleh karena itu, kerusakan testis perlahan terjadi akibat konsumsi alkohol rutin.
Pola makan juga penting karena penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebih dari daging yang diproses, produk susu berlemak, kopi, dan minuman manis cenderung menyebabkan buruknya kualitas sperma.
Pria dengan kadar stres yang tinggi ternyata memiliki kadar testosteron rendah dan FSH dan LH yang tinggi dibandingkan pria lainnya. Akibatnya, terjadi penurunan jumlah, morfologi, dan motilitas sperma. Di samping itu, pakaian dalam dan celana yang terlalu ketat juga dapat memengaruhi spermatogenesis karena kondisi lingkungan yang terlalu panas untuk testis.
Baca Juga: Apa itu Rokok Elektrik? Kandungan dan Efek
6. Faktor Genetik
Faktor genetik ditemukan pada 15% kasus infertilitas pria dan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelainan kromosom dan mutasi gen tunggal. Sebanyak 14% pria dengan azoospermia dan 2% pria dengan oligospermia memiliki kelainan kromosom. Beberapa kelainan bersifat keturunan, sedangkan beberapa lainnya tidak berhubungan dengan genetik.
Penyebab genetik azoospermia yang paling sering ditemukan adalah aneuploid kromosom seks pada 14% kasus infertilitas pria. Sementara translokasi adalah tipe kelainan kromosom yang paling sering, yaitu sebanyak 2,1% pada pria infertil.
Walaupun telah diteliti oleh banyak ahli, 70% penyebab infertilitas masih tidak dapat diketahui. Namun demikian, upaya untuk terus mencari sebab infertilitas tetap dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang tepat dengan tujuan untuk mampu menata laksana infertilitas pria dengan tepat melalui terapi yang sesuai agar meningkatkan kemungkinan kehamilan pasangan tersebut.
Oleh karena infertilitas pria dapat menjadi tanda komorbiditas, maka diagnosis dini dan temuan sebab dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki kesehatan masyarakat.
Mencari solusi pengobatan untuk masalah infertilitas pria? Tim KavaLink dari Kavacare siap membantu Anda mencari rumah sakit atau dokter terbaik untuk masalah infertilitas. Anda bisa menemukan rumah sakit di dalam negeri atau luar negeri bersama kami. Konsultasi ini gratis dan tidak akan menambah biaya berobat Anda nanti.
Hubungi KavaLink di nomor 0857-8000-8707dan mulai konsultasi gratis hari ini!
Sumber:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7008178/#:~:text=There%20are%20various%20reasons%20for,and%20lifestyle%2C%20and%20genetic%20factors.
- https://www.thelancet.com/journals/landia/article/PIIS2213-8587(22)00049-3/fulltext
- https://www.apjr.net/article.asp?issn=2305-0500;year=2021;volume=10;