Benjolan pada tubuh dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius dan seharusnya tidak diabaikan. Meskipun tidak selalu berarti kanker, namun adanya benjolan dapat menjadi tanda awal dari penyakit yang memerlukan penanganan segera.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami karakteristik benjolan berbahaya atau tidak dan tindakan yang harus diambil jika menemukannya pada tubuh kita atau orang lain. Beberapa jenis benjolan yang umumnya ditemukan pada tubuh antara lain benjolan pada payudara, leher, ketiak, dan panggul.
Jenis-Jenis Benjolan
Benjolan pada tubuh dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Jinak
Benjolan jinak adalah jenis benjolan yang tidak berbahaya dan umumnya tidak memerlukan penanganan medis yang intensif. Benjolan jinak dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, kelenjar getah bening, payudara, atau bahkan tulang.
Meskipun begitu, penting untuk tetap memperhatikan benjolan jinak ini dan berkonsultasi dengan dokter jika benjolan tersebut terus tumbuh atau menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa jenis benjolan jinak yang umumnya ditemukan pada tubuh antara lain:
2. Kista
Kista adalah benjolan yang berisi cairan atau bahan padat. Kista dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh seperti ovarium, ginjal, atau payudara. Meskipun sebagian besar kista tidak berbahaya, kista yang besar atau menyebabkan ketidaknyamanan atau keluhan dapat diangkat melalui pembedahan.
3. Lipoma
Lipoma adalah benjolan yang terbentuk dari lemak. Lipoma biasanya terasa lembut dan dapat bergerak ketika disentuh. Lipoma dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh seperti leher, bahu, atau punggung. Meskipun lipoma jarang berbahaya, lipoma yang tumbuh besar atau terletak di dekat saraf dapat mengganggu fungsi tubuh dan memerlukan tindakan medis.
4. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah benjolan yang terbentuk di jaringan payudara. Benjolan ini biasanya terasa halus dan bergerak ketika disentuh. Fibroadenoma umumnya tidak berbahaya, namun jika tumbuh besar atau menyebabkan ketidaknyamanan, dapat diangkat melalui pembedahan.
5. Kista Ganglion
Kista ganglion adalah benjolan yang terbentuk di dekat persendian, biasanya pada pergelangan tangan atau kaki. Benjolan ini biasanya terasa lembut dan bergerak ketika disentuh. Kista ganglion umumnya tidak berbahaya, namun jika tumbuh besar atau menyebabkan ketidaknyamanan, dapat diangkat melalui pembedahan.
6. Lipomatosis
Lipomatosis adalah kondisi di mana terdapat beberapa benjolan lipoma yang terbentuk di berbagai bagian tubuh. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, namun jika benjolan tumbuh besar atau menyebabkan ketidaknyamanan, dapat diangkat melalui pembedahan.
7. Kanker
Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan di sekitarnya. Kanker dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh dan tergantung pada jenis kankernya, gejala dan penanganannya dapat bervariasi.
Baca Juga: Waspadai 8 Lokasi Benjolan di Tubuh
Beberapa jenis kanker yang umumnya ditemukan pada manusia antara lain:
- Kanker Payudara. Kanker payudara dapat menyebabkan benjolan pada payudara, perubahan warna atau bentuk puting, serta rasa sakit pada payudara. Kanker payudara dapat diobati dengan berbagai cara seperti operasi, kemoterapi, atau radioterapi.
- Karsinoma. Karsinoma adalah jenis benjolan kanker yang terbentuk dari sel-sel epitel yang melapisi kulit atau jaringan pada organ tubuh. Jenis kanker ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti lambung, prostat, pankreas, paru-paru, hati, usus besar, atau payudara.
- Sarkoma. Sarkoma adalah jenis kanker yang terbentuk dari jaringan ikat, seperti tulang, otot, lemak, dan saraf. Jenis kanker ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti lengan, kaki, tulang belakang, dan organ dalam. Sarkoma seringkali lebih sulit diobati daripada jenis kanker lainnya karena sering menyebar ke seluruh tubuh.
- Tumor Sel Germinal. Tumor sel germinal adalah jenis kanker yang terbentuk dari sel-sel yang akan menjadi sperma atau sel telur. Tumor sel germinal dapat terbentuk di testis pada pria atau ovarium pada wanita. Jenis kanker ini dapat menyebabkan pembengkakan pada area panggul, nyeri, dan gangguan hormon.
- Blastoma. Blastoma adalah jenis kanker yang terbentuk dari sel-sel yang belum sepenuhnya berkembang. Blastoma umumnya terjadi pada anak-anak dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti otak, ginjal, dan saraf. Jenis kanker ini biasanya lebih mudah diobati daripada jenis kanker lainnya, tetapi tetap memerlukan perawatan medis yang intensif.
Bagaimana Membedakan Benjolan Berbahaya dan Jinak?
Membedakan antara benjolan berbahaya dan tidak dapat menjadi sulit karena keduanya bisa terlihat sama dari luar. Namun, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk membantu membedakan keduanya, di antaranya:
1. Perubahan Ukuran
Benjolan kanker cenderung tumbuh dengan cepat dan terus membesar seiring waktu, sedangkan benjolan jinak cenderung stabil dalam ukuran atau bahkan mengecil.
2. Perubahan Bentuk
Benjolan kanker biasanya memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak simetris, atau kasar, sementara benjolan jinak biasanya bulat atau oval dengan permukaan yang halus.
3. Konsistensi
Benjolan kanker umumnya cenderung keras, padat, dan tidak terlalu bergerak ketika disentuh, sedangkan benjolan jinak biasanya lebih lembut dan mudah bergerak.
4. Rasa Sakit
Benjolan kanker biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, sedangkan benjolan jinak bisa terasa sakit atau tidak nyaman ketika disentuh.
Namun, cara terbaik untuk membedakan benjolan jinak dan kanker adalah dengan melakukan pemeriksaan medis. Dokter dapat melakukan berbagai tes dan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau kanker.
Jadi, jika ada benjolan atau perubahan pada tubuh yang mencurigakan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang segera.
Baca Juga: Kanker Tiroid: Gejala dan Penanganan
Kapan Harus Menemui Dokter?
Penting untuk segera menemui dokter jika ada tanda-tanda atau gejala berikut:
- Tiba-tiba benjolan menjadi sangat keras atau terasa seperti batu di bawah kulit.
- Benjolan mulai berdarah atau menjadi luka.
- Benjolan mulai tumbuh dengan cepat.
- Ketika benjolan menimbulkan keluhan kegawatdaruratan seperti sesak nafas dan penurunan kesadaran.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda-tanda di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Meskipun mungkin bukan tanda kanker, namun dokter dapat membantu menentukan diagnosis dan menentukan perawatan yang diperlukan. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin baik pula peluang untuk pengobatan yang sukses.
Apakah Benjolan Jinak Perlu Dioperasi?
Tidak semua benjolan jinak perlu dioperasi. Ada beberapa jenis benjolan jinak yang dapat dipantau atau diobati dengan cara lain tanpa operasi, seperti terapi hormon atau pengobatan dengan obat-obatan. Namun, ada juga jenis benjolan jinak yang dapat menyebabkan masalah kesehatan atau mempengaruhi fungsi organ, sehingga perlu diangkat melalui operasi.
Keputusan untuk melakukan operasi pada benjolan jinak bergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran dan lokasi benjolan, apakah benjolan menimbulkan gejala atau tidak, dan risiko terkait dengan operasi. Dokter akan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan kondisi pasien.
Namun, penting untuk diingat bahwa operasi tidak selalu berarti pengangkatan seluruh benjolan, terkadang cukup dengan mengangkat sebagian saja. Juga, operasi pada benjolan jinak relatif lebih aman dibandingkan operasi pada kanker.
Jadi, jika Anda memiliki benjolan jinak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan rekomendasi terbaik mengenai pengobatan yang diperlukan. Dokter akan membantu mengevaluasi risiko dan manfaat dari operasi untuk mengambil keputusan terbaik untuk kondisi Anda.
Bisakah Benjolan Jinak Menjadi Berbahaya atau Kanker?
Meskipun benjolan jinak pada umumnya tidak bersifat kanker atau ganas, namun pada beberapa kasus tertentu, benjolan jinak dapat berubah menjadi kanker atau ganas. Hal ini dapat terjadi pada beberapa jenis benjolan jinak, seperti lipoma atau fibroadenoma.
Pada beberapa kasus, perubahan sel normal pada benjolan jinak dapat berkembang menjadi sel kanker atau ganas, meskipun kemungkinan ini relatif kecil. Selain itu, adanya faktor risiko tertentu seperti riwayat keluarga yang menderita kanker, merokok, atau terpapar bahan kimia beracun dapat meningkatkan risiko perubahan sel jinak menjadi sel kanker.
Oleh karena itu, penting untuk memonitor kondisi benjolan jinak secara teratur dan melakukan pemeriksaan secara rutin oleh dokter. Jika ada perubahan yang mencurigakan, dokter dapat merekomendasikan tes tambahan seperti biopsi atau pemindaian untuk mengevaluasi kemungkinan perubahan menjadi kanker.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker
Segera konsultasikan dengan dokter jika ada perubahan pada benjolan jinak atau gejala lain yang mengkhawatirkan. Melakukan pemeriksaan dan tindakan preventif dapat membantu mendeteksi perubahan lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan jika benjolan berubah menjadi kanker.
Bila Anda mencari tujuan berobat untuk menangani benjolan di tubuh, layanan Medical Travel Facilitator KavaLink dari Kavacare dapat membantu Anda. KavaLink menerima konsultasi gratis untuk persiapan berobat, memberi rekomendasi rumah sakit atau dokter, hingga menghitung estimasi biaya berobat di dalam negeri atau luar negeri.
Hubungi kami melalui Whatsapp di nomor 0857 8000 8707 untuk mulai konsultasi hari ini.
Sumber:
- When Should I Worry About a Lump Under the Skin. https://blog.dana-farber.org/insight/2020/07/when-should-i-worry-about-a-lump-under-the-skin. Diakses 13 Mei 2023.
- Malignant vs. Benign Tumors. https://www.verywellhealth.com/what-does-malignant-and-benign-mean-514240. Diakses 13 Mei 2023.