Masalah asam lambung naik adalah kondisi yang banyak dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Gejalanya seperti perut terasa perih dan sensasi terbakar di dada yang muncul seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman.
Berikut ini beragam tips sederhana untuk membantu mengatasi asam lambung naik. Simak selengkapnya!
1. Mengubah Gaya Hidup
Tips pertama cara mencegah asam lambung yaitu mengubah gaya hidup Anda dengan pola makan yang sehat dan rutin olahraga.
Selain mengurangi gejala asam lambung naik yang membuat Anda tidak nyaman, juga bisa mengurangi faktor risiko penyebab asam lambung naik akibat obesitas.
Atur pola makan dengan menghindari konsumsi makanan berlemak tinggi, alkohol, kopi, makanan pedas, asam, dan asin. Ini akan membantu menjaga stabilitas asam lambung atau pH cairan lambung berada di kondisi yang normal. Sehingga mengurangi gejala nyeri dan sensasi terbakar di dada.
Selain itu, hindari juga kebiasaan makan pada malam hari sebelum tidur. Sebab, ketika Anda berbaring asam lambung yang tengah bekerja mencerna makanan dapat naik ke esofagus atau kerongkongan. Sehingga menimbulkan sensasi terbakar yang akan membuat tidak nyaman.
Apabila Anda adalah penderita obesitas, maka disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin. Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau naik sepeda seminggu tiga kali. Namun, jangan melakukan olahraga setelah makan karena dapat menimbulkan gejala asam lambung naik.
2. Menghindari Stres
Stres yang timbul ketika mengalami kecemasan dapat memicu respon fisiologis, salah satunya yaitu gangguan pencernaan. Hal ini terjadi karena asam lambung meningkat saat sedang mengalami stress.
Produksi asam lambung ini bisa memicu iritasi pada mukosa lambung yang dapat meningkatkan risiko gastritis. Hal ini ditandai dengan perut terasa kembung, perih, dan muncul rasa mual.
Beberapa tips dan cara yang sehat untuk menghadapi stres yaitu:
- Menjauhi media sosial untuk mengurangi eksposur yang terlalu intens dari dunia luar.
- Merawat diri sendiri dengan menjalani pola makan sehat, berolahraga, dan tidur yang cukup.
- Melakukan meditasi atau teknik pernapasan untuk relaksasi diri.
- Menghindari minum minuman beralkohol, merokok, atau penggunaan obat terlarang.
- Berbicara dengan orang terdekat tentang perasaan yang sedang dialami.
- Melakukan hobi dan kegiatan yang disukai.
Baca Juga 7 Makanan untuk Penderita Asam Lambung
3. Mengobati Asam Lambung
Selain mengubah gaya hidup untuk mengatasi masalah asam lambung naik, terapi obat-obatan juga perlu dilakukan. Cara ini berguna untuk mengurangi gejala dan meminimalisir kerusakan mukosa akibat asam lambung naik.
Berikut beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengatasi asam lambung naik:
1. Antasida
Antasida adalah obat yang dapat menetralkan atau mengurangi produksi asam lambung. Obat antasida sebaiknya diminum 1 jam setelah makan atau saat gejala seperti nyeri dan kembung muncul.
Meski dijual secara bebas, Anda tidak boleh mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama. Sebab, antasida dapat memicu gangguan organ seperti ginjal dan jantung serta menurunkan kadar fosfat.
2. Obat PPI (Proton Pump Inhibitor)
Obat PPI atau proton pump inhibitor (PPI) adalah obat yang berfungsi menurunkan produksi hipersekresi atau pengeluaran berlebih asam pada lambung.
Contoh obat-obatan ini yaitu Omeprazole, Lansoprazole, Esomeprazole, Pantoprazole, dan Rabeprazole. Obat-obatan ini bisa dikonsumsi secara oral maupun menggunakan infus.
Anda bisa mendapatkan infus untuk mengatasi sakit lambung dengan layanan infus di rumah dari Kavacare. Hubungi Kavacare Support untuk info lebih lanjut.
4. Tindakan Operasi
Selain dengan obat-obatan, cara mencegah asam lambung naik adalah dengan tindakan bedah atau operasi. Berikut beberapa tindakan operasi sebagai solusi asam lambung naik adalah:
1. Operasi Anti-refluks (Fundoplikasi)
Operasi fundoplikasi atau anti-refluks bertujuan untuk memperbaiki atau menstabilkan refluks asam lambung. Tindakan ini dilakukan dengan metode laparoskopi atau tindakan dengan meminimalisir sayatan.
Operasi ini dilakukan dengan cara menciptakan katup baru pada bagian bawah esofagus atau kerongkongan.
2. Vagotomy
Bedah vagotomy dilakukan dengan cara memotong cabang saraf vagus. Saraf ini berfungsi memberi perintah untuk mengeluarkan asam lambung.
Tindakan bedah ini memiliki efek samping berupa gangguan motilitas yang menyebabkan pengosongan lambung tertunda.
Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakit maag, Anda bisa menghubungi layanan homecare Kavacare melalui telekonsultasi online dengan dokter di nomor WhatsApp 0811-1446-777.
Tim dokter kami siap menjawab semua pertanyaan Anda terkait solusi asam lambung naik. Konsultasikan dengan Kavacare Support rencana perawatan medis di rumah Anda hari ini!
Sumber:
- Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian gastritis. https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/photon/article/download/191/117/. Diakses 27 Maret 2024.
- Coping with stress. https://www.cdc.gov/violenceprevention/about/copingwith-stresstips.html. Diakses 27 Maret 2024.